{"title":"ANALISIS SIFAT FISIK DAN MEKANIS TANAH LEMPUNG MENGGUNAKAN BAHAN ADDITIVE DIFA SOIL STABILIZER DAN SEMEN","authors":"Asep Harwanto, Yusuf Amran, Leni Sriharyani","doi":"10.24127/jumatisi.v2i2.3690","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Tanah dasar (subgrade) merupakan lapisan tanah asli yang terletak paling bawah yang berfungsi sebagai tempat perletakan lapis perkerasan dan mendukung konstruksi diatasnya. Daya dukung suatu lapisan tanah tertentu tergantung dari kepadatan tanah yang menyusun lapisan tersebut, semakin kecil CBR (California Bearing Ratio) suatu lapisan dari jenis tanah tertentu maka lapisan yang dibuat diatasnya haruslah semakin tebal. Salah satu tanah yang biasa ditemukan pada suatu konstruksi yaitu jenis tanah lempung.Tanah lempung memiliki kemampuan menyerap air yang cukup tinggi dan kondisi pengaliran air sangat rendah. Tanah lempung merupakan jenis tanah dengan daya dukung rendah, pengaruh air sangat besar terhadap perilaku fisik dan mekanisnya. Dari hasil penelitian/pengujian terhadap sampel tanah, secara umum menunjukkan semakin banyak persentase penggunaan semen maka daya dukung tanah semakin baik, namun jika penggunaan pada jenis tanah lempung berplastisitas rendah, dianjurkan penggunaan difa soil stabilizer yang digunakan secara bersamaan dengan semen persentase optimum pada 4% dari berat/volume tanah kering, yang diparameterkan melalui sifat mekanis tanah meliputi nilai hasil uji pemadatan tanah/uji proctor (kadar air optimum dan berat isi kering maksimum tanah) dan nilai hasil pengujian CBR laboratorium. Terjadi peningkatan daya dukung tanah yang diindikasikan adanya peningkatan nilai- nilai CBR tanah campuran dari nilai CBR tanah asli, pada persentase penambahan difa soil stabilizer dan semen sebesar 4% ternyata telah mampu meningkatkan nilai CBR tanah dasar menjadi 6,37% dari CBR tanah asli sebesar 2,7%, nilai ini telah memenuhi batas minimum CBR tanah dasar/sub grade yang ditentukan oleh spesifikasi umum Bina Marga Tahun 2010 yaitu sebesar 6%.","PeriodicalId":377170,"journal":{"name":"JUMATISI: Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil","volume":"42 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-12-29","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JUMATISI: Jurnal Mahasiswa Teknik Sipil","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24127/jumatisi.v2i2.3690","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
ANALISIS SIFAT FISIK DAN MEKANIS TANAH LEMPUNG MENGGUNAKAN BAHAN ADDITIVE DIFA SOIL STABILIZER DAN SEMEN
Tanah dasar (subgrade) merupakan lapisan tanah asli yang terletak paling bawah yang berfungsi sebagai tempat perletakan lapis perkerasan dan mendukung konstruksi diatasnya. Daya dukung suatu lapisan tanah tertentu tergantung dari kepadatan tanah yang menyusun lapisan tersebut, semakin kecil CBR (California Bearing Ratio) suatu lapisan dari jenis tanah tertentu maka lapisan yang dibuat diatasnya haruslah semakin tebal. Salah satu tanah yang biasa ditemukan pada suatu konstruksi yaitu jenis tanah lempung.Tanah lempung memiliki kemampuan menyerap air yang cukup tinggi dan kondisi pengaliran air sangat rendah. Tanah lempung merupakan jenis tanah dengan daya dukung rendah, pengaruh air sangat besar terhadap perilaku fisik dan mekanisnya. Dari hasil penelitian/pengujian terhadap sampel tanah, secara umum menunjukkan semakin banyak persentase penggunaan semen maka daya dukung tanah semakin baik, namun jika penggunaan pada jenis tanah lempung berplastisitas rendah, dianjurkan penggunaan difa soil stabilizer yang digunakan secara bersamaan dengan semen persentase optimum pada 4% dari berat/volume tanah kering, yang diparameterkan melalui sifat mekanis tanah meliputi nilai hasil uji pemadatan tanah/uji proctor (kadar air optimum dan berat isi kering maksimum tanah) dan nilai hasil pengujian CBR laboratorium. Terjadi peningkatan daya dukung tanah yang diindikasikan adanya peningkatan nilai- nilai CBR tanah campuran dari nilai CBR tanah asli, pada persentase penambahan difa soil stabilizer dan semen sebesar 4% ternyata telah mampu meningkatkan nilai CBR tanah dasar menjadi 6,37% dari CBR tanah asli sebesar 2,7%, nilai ini telah memenuhi batas minimum CBR tanah dasar/sub grade yang ditentukan oleh spesifikasi umum Bina Marga Tahun 2010 yaitu sebesar 6%.