通过优化洋葱炒产品Randupitu村,代理街,Probolinggo区,使社区获得动力

Nourma Ulva Kumala Devi, Oktafiyanto Oktafiyanto, Juhairiyah Kartika Dewi, Abd Malik Al Gazali Sayyidi, Asroful Anam
{"title":"通过优化洋葱炒产品Randupitu村,代理街,Probolinggo区,使社区获得动力","authors":"Nourma Ulva Kumala Devi, Oktafiyanto Oktafiyanto, Juhairiyah Kartika Dewi, Abd Malik Al Gazali Sayyidi, Asroful Anam","doi":"10.36312/linov.v7i3.832","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Masyarakat Desa Randupitu lebih banyak berprofesi sebagai seorang buruh tani dikarenakan desa ini memiliki potensi wilayah yang bagus dalam menanam tanaman khususnya bawang merah. Akan tetapi banyaknya hasil pertanian bawang merah ini tidak diimbangi oleh pengelolaan bawang merah yang lebih kreatif dan inovatif. Desa Randupitu memiliki potensi unggulan berupa petani bawang merah, yang dimana bawang merah ini bisa menjadi inovasi baru dengan mengolah bawang merah menjadi produk kreatif yang memiliki nilai jual yang tinggi. Dengan adanya ekonomi kreatif bisa menjadi salah satu strategi untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di desa, dengan adanya ekonomi kreatif diharapkan akan lahir sebuah ide cemerlang untu membuat sesuatu yang baru yang dapat bernilai jual yang tinggi. Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) memberikan inovasi dalam menyelesaikan permasalahan dalam bidang ekonomi di Desa Randupitu dengan memberikan program sosialisasi dan implementasi ekonomi kreatifpada tahun 2022. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif desriptif. Hasil dari kegiatan ini adalah produk abon bawang goreng diharapkan bisa dimanfaatkan oleh masyarakat Desa Randupitu untuk dijual sebagai produk dengan ciri khas Desa Randupitu.\nCommunity Empowerment Through Optimizing the Creative Economy of Fried Shredded Onion Products in Randupitu Village, Gending District, Probolinggo Regency\nAbstract\nThe people of Randupitu Village mostly work as farm laborers because this village has good regional potential in growing crops, especially shallots. However, many of the results of this shallot farming are not supported by creative and innovative shallots. Randupitu Village has excellent potential in the form of shallot farmers, where shallots can be a new innovation by processing shallots into creative products that have high selling value. With the creative economy, it can be a strategy to increase village economic growth, with the creative economy, it is hoped that a bright idea will be born to make something new and worth selling high. Real Work Lecture (KKN) students provide innovation in solving economic problems in Randupitu Village by providing a socialization program and implementation of the creative economy in 2022. The method used in this study is a descriptive qualitative research method. The result of this activity is that the fried onion shredded product is expected to be used by the people of Randupitu Village to be sold as a product with the characteristics of Randupitu Village.","PeriodicalId":415138,"journal":{"name":"Lumbung Inovasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat","volume":"106 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-09-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Pemberdayaan Masyarakat Melalui Optimalisasi Ekonomi Kreatif Produk Abon Bawang Goreng Desa Randupitu, Kecamatan Gending, Kabupaten Probolinggo\",\"authors\":\"Nourma Ulva Kumala Devi, Oktafiyanto Oktafiyanto, Juhairiyah Kartika Dewi, Abd Malik Al Gazali Sayyidi, Asroful Anam\",\"doi\":\"10.36312/linov.v7i3.832\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Masyarakat Desa Randupitu lebih banyak berprofesi sebagai seorang buruh tani dikarenakan desa ini memiliki potensi wilayah yang bagus dalam menanam tanaman khususnya bawang merah. Akan tetapi banyaknya hasil pertanian bawang merah ini tidak diimbangi oleh pengelolaan bawang merah yang lebih kreatif dan inovatif. Desa Randupitu memiliki potensi unggulan berupa petani bawang merah, yang dimana bawang merah ini bisa menjadi inovasi baru dengan mengolah bawang merah menjadi produk kreatif yang memiliki nilai jual yang tinggi. Dengan adanya ekonomi kreatif bisa menjadi salah satu strategi untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di desa, dengan adanya ekonomi kreatif diharapkan akan lahir sebuah ide cemerlang untu membuat sesuatu yang baru yang dapat bernilai jual yang tinggi. Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) memberikan inovasi dalam menyelesaikan permasalahan dalam bidang ekonomi di Desa Randupitu dengan memberikan program sosialisasi dan implementasi ekonomi kreatifpada tahun 2022. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif desriptif. Hasil dari kegiatan ini adalah produk abon bawang goreng diharapkan bisa dimanfaatkan oleh masyarakat Desa Randupitu untuk dijual sebagai produk dengan ciri khas Desa Randupitu.\\nCommunity Empowerment Through Optimizing the Creative Economy of Fried Shredded Onion Products in Randupitu Village, Gending District, Probolinggo Regency\\nAbstract\\nThe people of Randupitu Village mostly work as farm laborers because this village has good regional potential in growing crops, especially shallots. However, many of the results of this shallot farming are not supported by creative and innovative shallots. Randupitu Village has excellent potential in the form of shallot farmers, where shallots can be a new innovation by processing shallots into creative products that have high selling value. With the creative economy, it can be a strategy to increase village economic growth, with the creative economy, it is hoped that a bright idea will be born to make something new and worth selling high. Real Work Lecture (KKN) students provide innovation in solving economic problems in Randupitu Village by providing a socialization program and implementation of the creative economy in 2022. The method used in this study is a descriptive qualitative research method. The result of this activity is that the fried onion shredded product is expected to be used by the people of Randupitu Village to be sold as a product with the characteristics of Randupitu Village.\",\"PeriodicalId\":415138,\"journal\":{\"name\":\"Lumbung Inovasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat\",\"volume\":\"106 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-09-12\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Lumbung Inovasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.36312/linov.v7i3.832\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Lumbung Inovasi: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.36312/linov.v7i3.832","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

摘要

Randupitu村民作为农民的职业要多得多,因为它有种植洋葱的潜力。然而,洋葱的农业规模并没有被更有创意和创新的洋葱管理所抵消。Randupitu村拥有洋葱种植者的巨大潜力,洋葱可以通过将洋葱培养成具有巨大销售价值的创意产品来进行新的创新。有了创造性经济,就有了一种促进农村经济增长的战略,随着创造性经济的出现,人们预计会有一个好主意,创造一些新的东西,这可能是一个可行的销售价值。真正的大学生(KKN)通过在2022年提供社会化计划和创造性经济实现,为Randupitu村的经济问题提供创新。本研究采用的方法是定性研究方法。这项活动的结果是,一种炸洋葱abon产品,预计将被Randupitu村民用来销售其独特的产品Randupitu。社区将通过乐观地评估在Randupitu村、Gending地区、Probolinggo RegencyAbstractThe Randupitu Village的生产,因为这片土地上有很好的地区性工作,尤其是在干旱的农作物中,特别是在沙漠中。悬浮,这些微不足道的农场的许多results都不受创意和无辜的浸渍所支持。Randupitu村在shallot farmers的形式下表现出色,在那里,shallots可以成为具有高卖价值的创意产品的新创新创新。在这种创造性经济中,这可能是一个增长村庄经济增长的策略,在这种创造性经济中,一个聪明的想法将会诞生,使一些新的和有价值的高卖的东西成为可能。在2022年提供一个社会化经济计划和实施的创意经济的工具,提供在Randupitu村解决经济问题的新工具。这项研究使用的方法是descrive quality研究方法。这种活动的结果是,油炸洋葱粉碎性产品的目的是让Randupitu村的人将其作为产品的特点出售。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
Pemberdayaan Masyarakat Melalui Optimalisasi Ekonomi Kreatif Produk Abon Bawang Goreng Desa Randupitu, Kecamatan Gending, Kabupaten Probolinggo
Masyarakat Desa Randupitu lebih banyak berprofesi sebagai seorang buruh tani dikarenakan desa ini memiliki potensi wilayah yang bagus dalam menanam tanaman khususnya bawang merah. Akan tetapi banyaknya hasil pertanian bawang merah ini tidak diimbangi oleh pengelolaan bawang merah yang lebih kreatif dan inovatif. Desa Randupitu memiliki potensi unggulan berupa petani bawang merah, yang dimana bawang merah ini bisa menjadi inovasi baru dengan mengolah bawang merah menjadi produk kreatif yang memiliki nilai jual yang tinggi. Dengan adanya ekonomi kreatif bisa menjadi salah satu strategi untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di desa, dengan adanya ekonomi kreatif diharapkan akan lahir sebuah ide cemerlang untu membuat sesuatu yang baru yang dapat bernilai jual yang tinggi. Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) memberikan inovasi dalam menyelesaikan permasalahan dalam bidang ekonomi di Desa Randupitu dengan memberikan program sosialisasi dan implementasi ekonomi kreatifpada tahun 2022. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif desriptif. Hasil dari kegiatan ini adalah produk abon bawang goreng diharapkan bisa dimanfaatkan oleh masyarakat Desa Randupitu untuk dijual sebagai produk dengan ciri khas Desa Randupitu. Community Empowerment Through Optimizing the Creative Economy of Fried Shredded Onion Products in Randupitu Village, Gending District, Probolinggo Regency Abstract The people of Randupitu Village mostly work as farm laborers because this village has good regional potential in growing crops, especially shallots. However, many of the results of this shallot farming are not supported by creative and innovative shallots. Randupitu Village has excellent potential in the form of shallot farmers, where shallots can be a new innovation by processing shallots into creative products that have high selling value. With the creative economy, it can be a strategy to increase village economic growth, with the creative economy, it is hoped that a bright idea will be born to make something new and worth selling high. Real Work Lecture (KKN) students provide innovation in solving economic problems in Randupitu Village by providing a socialization program and implementation of the creative economy in 2022. The method used in this study is a descriptive qualitative research method. The result of this activity is that the fried onion shredded product is expected to be used by the people of Randupitu Village to be sold as a product with the characteristics of Randupitu Village.
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信