{"title":"现实的社会建构:《巴拉拉贾·坦格朗》中初中生的斗殴","authors":"H. Haryono","doi":"10.51486/jbo.v5i1.75","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"This study aims to explore the condition of education caused by brawls at the high school level. The research uses qualitative methods with data collection techniques: observation, interviews, and document studies. The results of the study show that students who engage in brawls can be caused by environmental factors, school, and social friends. Student brawls carried out together with peers are in the form of influences from outside the environment (externalization). Indirectly school is a factor in the occurrence of brawls. Schools are places where children with the same characteristics as “peer brawls” (objectivation) gather. In this case the socialization carried out by the child of the student brawl is with social friends which greatly influences one's personality (internalization). By using Peter L. Berger's conception of prevention that can be done, among others, socializing the dangers and negative effects of brawls by formal institutions. As well as countermeasures by giving strict sanctions or punishments that can provide a deterrent effect based on the country's positive law. \nPenelitian ini bertujuan untuk menggambarkan kondisi pendidikan yang diakibatkan tawuran di tingkat sekolah menengah atas (SMA). Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data observasi, wawancara, dan studi dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelajar yang melakukan tawuran dapat disebabkan oleh faktor lingkungan, sekolah, dan teman pergaulan. Tawuran pelajar yang dilakukan bersama-sama dengan peer berbentuk pengaruh dari luar lingkungan (eksternalisasi). Secara tidak langsung sekolah elemen faktor terjadinya tawuran. Sekolah menjadi wadah berkumpulnya anak-anak dengan karakteristik sama “peer tawuran” (objektivasi). Dalam hal ini sosialisasi yang dilakukan oleh anak pelaku tawuran pelajar adalah dengan teman pergaulan yang sangat memengaruhi kepribadian seseorang (internalisasi). Dengan menggunakan konsepsi dari Peter L. Berger pencegahan yang dapat dilakukan di antarnya, mensosialisasikan bahaya dan dampak negatif dari tawuran oleh institusi formal. Serta penanggulangan dengan memberi sanksi tegas atau hukuman yang dapat memberikan efek jera berdasarkan hukum positif negara.","PeriodicalId":360763,"journal":{"name":"JCIC : Jurnal CIC Lembaga Riset dan Konsultan Sosial","volume":"17 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-03-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"The Social Construction of Reality: Junior High School Students Brawl in Balaraja Tangerang\",\"authors\":\"H. Haryono\",\"doi\":\"10.51486/jbo.v5i1.75\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"This study aims to explore the condition of education caused by brawls at the high school level. The research uses qualitative methods with data collection techniques: observation, interviews, and document studies. The results of the study show that students who engage in brawls can be caused by environmental factors, school, and social friends. Student brawls carried out together with peers are in the form of influences from outside the environment (externalization). Indirectly school is a factor in the occurrence of brawls. Schools are places where children with the same characteristics as “peer brawls” (objectivation) gather. In this case the socialization carried out by the child of the student brawl is with social friends which greatly influences one's personality (internalization). By using Peter L. Berger's conception of prevention that can be done, among others, socializing the dangers and negative effects of brawls by formal institutions. As well as countermeasures by giving strict sanctions or punishments that can provide a deterrent effect based on the country's positive law. \\nPenelitian ini bertujuan untuk menggambarkan kondisi pendidikan yang diakibatkan tawuran di tingkat sekolah menengah atas (SMA). Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data observasi, wawancara, dan studi dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelajar yang melakukan tawuran dapat disebabkan oleh faktor lingkungan, sekolah, dan teman pergaulan. Tawuran pelajar yang dilakukan bersama-sama dengan peer berbentuk pengaruh dari luar lingkungan (eksternalisasi). Secara tidak langsung sekolah elemen faktor terjadinya tawuran. Sekolah menjadi wadah berkumpulnya anak-anak dengan karakteristik sama “peer tawuran” (objektivasi). Dalam hal ini sosialisasi yang dilakukan oleh anak pelaku tawuran pelajar adalah dengan teman pergaulan yang sangat memengaruhi kepribadian seseorang (internalisasi). Dengan menggunakan konsepsi dari Peter L. Berger pencegahan yang dapat dilakukan di antarnya, mensosialisasikan bahaya dan dampak negatif dari tawuran oleh institusi formal. Serta penanggulangan dengan memberi sanksi tegas atau hukuman yang dapat memberikan efek jera berdasarkan hukum positif negara.\",\"PeriodicalId\":360763,\"journal\":{\"name\":\"JCIC : Jurnal CIC Lembaga Riset dan Konsultan Sosial\",\"volume\":\"17 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-03-30\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"JCIC : Jurnal CIC Lembaga Riset dan Konsultan Sosial\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.51486/jbo.v5i1.75\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JCIC : Jurnal CIC Lembaga Riset dan Konsultan Sosial","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.51486/jbo.v5i1.75","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
本研究旨在探讨高中斗殴事件对教育的影响。本研究采用定性方法和数据收集技术:观察、访谈和文献研究。研究结果表明,学生打架可能是由环境因素、学校和社会朋友引起的。与同伴一起进行的学生斗殴是受外部环境影响的形式(外化)。学校间接地是发生斗殴的一个因素。学校是具有“同伴斗殴”(客观化)特征的孩子们聚集的地方。在这种情况下,学生斗殴的孩子进行的社会化是与社会朋友,这极大地影响了一个人的个性(内化)。通过彼得·l·伯杰的预防概念,我们可以做到,其中之一,通过正式机构将斗殴的危险和负面影响社会化。此外,还应根据实在法,采取能起到威慑作用的严厉制裁或惩罚等对策。Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan kondisi pendidikan yang diakibatkan tawuran di tingkat sekolah menengah ata (SMA)。彭丽田,孟古纳坎方法定性,邓安技术,人口数据观测,武汉,丹研究。Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelajar yang melakukan tawuran dapat disebabkan oleh faktor lingkungan, sekolah, dan teman pergaulan。tawuan pelajar yang dilakukan bersama-sama dengan peer berbentuk pengaruh dari luar lingkungan (eksternalisasi)。Secara tidak langsung seckolah element factor for terjadinya tawuran。Sekolah menjadi wadah berkumpulnya anak-anak dengan karakteristik sama " peer tawuran " (object)。Dalam hal ini sosialisasi yang dilakukan oleh anak pelakan tawuran pelajar adalah dengan teman pergaulan yang sangat memengaruhi kepribadian seseorang(内部分析)。邓加,邓加,邓加,邓加,邓加,邓加,邓加,邓加,邓加,邓加,邓加,邓加,邓加,邓加,邓加,邓加,邓加,邓加,邓加,邓加,邓加,邓加,邓加,邓加新疆自治区自治区自治区自治区自治区自治区自治区自治区自治区自治区自治区自治区自治区自治区自治区自治区自治区自治区自治区自治区自治区自治区自治区自治区自治区自治区自治区自治区自治区自治区自治区自治区自治区自治区自治区自治区自治区自治区自治区自治区自治区。
The Social Construction of Reality: Junior High School Students Brawl in Balaraja Tangerang
This study aims to explore the condition of education caused by brawls at the high school level. The research uses qualitative methods with data collection techniques: observation, interviews, and document studies. The results of the study show that students who engage in brawls can be caused by environmental factors, school, and social friends. Student brawls carried out together with peers are in the form of influences from outside the environment (externalization). Indirectly school is a factor in the occurrence of brawls. Schools are places where children with the same characteristics as “peer brawls” (objectivation) gather. In this case the socialization carried out by the child of the student brawl is with social friends which greatly influences one's personality (internalization). By using Peter L. Berger's conception of prevention that can be done, among others, socializing the dangers and negative effects of brawls by formal institutions. As well as countermeasures by giving strict sanctions or punishments that can provide a deterrent effect based on the country's positive law.
Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan kondisi pendidikan yang diakibatkan tawuran di tingkat sekolah menengah atas (SMA). Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan teknik pengumpulan data observasi, wawancara, dan studi dokumen. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pelajar yang melakukan tawuran dapat disebabkan oleh faktor lingkungan, sekolah, dan teman pergaulan. Tawuran pelajar yang dilakukan bersama-sama dengan peer berbentuk pengaruh dari luar lingkungan (eksternalisasi). Secara tidak langsung sekolah elemen faktor terjadinya tawuran. Sekolah menjadi wadah berkumpulnya anak-anak dengan karakteristik sama “peer tawuran” (objektivasi). Dalam hal ini sosialisasi yang dilakukan oleh anak pelaku tawuran pelajar adalah dengan teman pergaulan yang sangat memengaruhi kepribadian seseorang (internalisasi). Dengan menggunakan konsepsi dari Peter L. Berger pencegahan yang dapat dilakukan di antarnya, mensosialisasikan bahaya dan dampak negatif dari tawuran oleh institusi formal. Serta penanggulangan dengan memberi sanksi tegas atau hukuman yang dapat memberikan efek jera berdasarkan hukum positif negara.