{"title":"X学校辅导员和专家的青少年特征理解发展","authors":"Rosa Virginia Kartikarini, Maria Wirastari","doi":"10.24912/jbmi.v4i3.13455","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Online learning and a uniquely individual approach became a challenge for facilitators and specialists at school X. Online data collection was carried out to explore the problems. Data were collected using interviews, observations, and filling out questionnaires to facilitators, specialists, students, school psychologists, principals, and school founders. Results show that facilitators and specialists found that their knowledge of student characteristics in school X is still lacking. They need further knowledge about the general characteristics of adolescents, the youth of Generation Z, and the characteristics of adolescents of school X to adapt the learning methods and tolerate student attitude. The purpose of understanding students is also a form of effort to meet student expectations and run the school as a system. Understanding student input or characteristics has an impact on the process and output of learning. The psychoeducation in online training “Being a Learning Partner for Teenagers” was carried out to meet these needs.The training participants were 24 people. Researchers used qualitative and quantitative methods to see the increase in the knowledge of participants. Qualitatively and quantitatively, the result was an increase in knowledge and specialists on the characteristics of adolescents, the youth of Generation Z, and the characteristics of adolescents of school X. Based on the monitoring, facilitators and specialists were more able to accept, understand, and reduce expectations towards students, adjust the material to provide more visualization, and adjust communication according to the characteristics of students in school X.ABSTRAK:Masa pembelajaran daring dan pendekatan individual yang unik menjadi tantangan bagi fasilitator dan spesialis di sekolah X. Penggalian data secara daring untuk mendalami masalah dilakukan melalui wawancara, observasi dan pengisian kuesioner kepada fasilitator, spesialis, siswa-siswi, Psikolog sekolah, Kepala Sekolah, dan pendiri sekolah. Hasilnya ditemukan bahwa fasilitator dan spesialis merasa bahwa pengetahuannya terkait dengan karakteristik remaja Sekolah X masih kurang dan memerlukan pengembangan pengetahuan terkait dengan karakteristik remaja secara umum, remaja generasi Z, dan karakteristik remaja sekolah X untuk dapat menyesuaikan metode pembelajaran dan mentoleransi sikap siswa. Tujuan dalam memahami karakteristik siswa juga merupakan bentuk usaha untuk memenuhi harapan siswa, dan menjalankan sekolah sebagai sistem yaitu memahami input atau karakteristik siswa yang selanjutnya berdampak pada proses dan output dari pembelajaran. Psikoedukasi berbentuk pelatihan daring “Menjadi Teman Belajar untuk Remaja” dilaksanakan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Peserta pelatihan berjumlah 24 orang. Peneliti menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif untuk melihat gambaran peningkatan pengetahuan pada partisipan. Secara kualitatif dan kuantitatif tampak bahwa terdapat peningkatan pengetahuan fasilitator dan spesialis terhadap karakteristik remaja baik secara umum, generasi Z, dan karakteristik remaja sekolah X. Berdasarkan hasil monitoring dampak yang dirasakan adalah dapat menerima, memaklumi, dan dapat menurunkan ekspektasi pada siswa; menyesuaikan materi dengan lebih banyak memberikan visualisasi, dan menyesuaikan komunikasi sesuai dengan karakteristik siswa.","PeriodicalId":127539,"journal":{"name":"Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia","volume":"3 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-02-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"PENGEMBANGAN PEMAHAMAN KARAKTERISTIK REMAJA PADA FASILITATOR DAN SPESIALIS DI SEKOLAH X\",\"authors\":\"Rosa Virginia Kartikarini, Maria Wirastari\",\"doi\":\"10.24912/jbmi.v4i3.13455\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Online learning and a uniquely individual approach became a challenge for facilitators and specialists at school X. Online data collection was carried out to explore the problems. Data were collected using interviews, observations, and filling out questionnaires to facilitators, specialists, students, school psychologists, principals, and school founders. Results show that facilitators and specialists found that their knowledge of student characteristics in school X is still lacking. They need further knowledge about the general characteristics of adolescents, the youth of Generation Z, and the characteristics of adolescents of school X to adapt the learning methods and tolerate student attitude. The purpose of understanding students is also a form of effort to meet student expectations and run the school as a system. Understanding student input or characteristics has an impact on the process and output of learning. The psychoeducation in online training “Being a Learning Partner for Teenagers” was carried out to meet these needs.The training participants were 24 people. Researchers used qualitative and quantitative methods to see the increase in the knowledge of participants. Qualitatively and quantitatively, the result was an increase in knowledge and specialists on the characteristics of adolescents, the youth of Generation Z, and the characteristics of adolescents of school X. Based on the monitoring, facilitators and specialists were more able to accept, understand, and reduce expectations towards students, adjust the material to provide more visualization, and adjust communication according to the characteristics of students in school X.ABSTRAK:Masa pembelajaran daring dan pendekatan individual yang unik menjadi tantangan bagi fasilitator dan spesialis di sekolah X. Penggalian data secara daring untuk mendalami masalah dilakukan melalui wawancara, observasi dan pengisian kuesioner kepada fasilitator, spesialis, siswa-siswi, Psikolog sekolah, Kepala Sekolah, dan pendiri sekolah. Hasilnya ditemukan bahwa fasilitator dan spesialis merasa bahwa pengetahuannya terkait dengan karakteristik remaja Sekolah X masih kurang dan memerlukan pengembangan pengetahuan terkait dengan karakteristik remaja secara umum, remaja generasi Z, dan karakteristik remaja sekolah X untuk dapat menyesuaikan metode pembelajaran dan mentoleransi sikap siswa. Tujuan dalam memahami karakteristik siswa juga merupakan bentuk usaha untuk memenuhi harapan siswa, dan menjalankan sekolah sebagai sistem yaitu memahami input atau karakteristik siswa yang selanjutnya berdampak pada proses dan output dari pembelajaran. Psikoedukasi berbentuk pelatihan daring “Menjadi Teman Belajar untuk Remaja” dilaksanakan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Peserta pelatihan berjumlah 24 orang. Peneliti menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif untuk melihat gambaran peningkatan pengetahuan pada partisipan. Secara kualitatif dan kuantitatif tampak bahwa terdapat peningkatan pengetahuan fasilitator dan spesialis terhadap karakteristik remaja baik secara umum, generasi Z, dan karakteristik remaja sekolah X. Berdasarkan hasil monitoring dampak yang dirasakan adalah dapat menerima, memaklumi, dan dapat menurunkan ekspektasi pada siswa; menyesuaikan materi dengan lebih banyak memberikan visualisasi, dan menyesuaikan komunikasi sesuai dengan karakteristik siswa.\",\"PeriodicalId\":127539,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia\",\"volume\":\"3 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-02-22\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.24912/jbmi.v4i3.13455\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24912/jbmi.v4i3.13455","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
在线学习和独特的个人方法成为x学校的辅导员和专家面临的挑战。在线数据收集进行了探索问题。通过访谈、观察和填写问卷来收集数据,问卷对象包括辅导员、专家、学生、学校心理学家、校长和学校创始人。结果显示,辅导员和专家发现他们对X学校学生特征的了解仍然不足。他们需要进一步了解青少年的一般特征,Z世代的青少年,以及X学校青少年的特点,以适应学习方法和容忍学生的态度。了解学生的目的也是一种努力,以满足学生的期望,并将学校作为一个系统来运行。了解学生的输入或特征对学习的过程和输出有影响。“做青少年学习伙伴”在线培训中的心理教育正是针对这些需求而开展的。参加培训的有24人。研究人员使用定性和定量方法来观察参与者知识的增长。在定性和定量上,结果是增加了对青少年特征、Z世代青年和x学校青少年特征的认识和专家。基于监测,辅导员和专家更能接受、理解和降低对学生的期望,调整材料以提供更多的可视化。【摘要】根据学生在学校的特点调整沟通方式。【摘要】彭家联数据分析与分析:彭家联数据分析与分析:彭家联数据分析与分析:彭家联数据分析与分析:彭家联数据分析与分析:彭家联数据分析与分析:彭家联数据分析与分析:彭家联数据分析与分析:彭家联数据分析与分析:彭家联数据分析与分析:彭家联数据分析与分析Hasilnya ditemukan bahwa fasilitator dan specialis merasa bahwa pengetahuannya terkait dengan karakteristik remaja Sekolah X masih kurang dan memerlukan penembangan pengetahanya terkait dengan karakteristik remaja secara umum, remaja generasi Z, dan karakteristik remaja Sekolah X untuk dapat menyesuaikan memede penbelajan danmentoleranansikap siswa。Tujuan dalam memahami karakteristik siswa juga merupakan bentuk usaha untuk memenuhi harapan siswa, dan menjalankan sekolah sebagai系统yitu memahami输入atau karakteristik siswa yang selanjutnya berdampak padada处理dan输出dari pembelajaran。Psikoedukasi berbentuk pelatihan大胆“Menjadi Teman Belajar untuk Remaja”dilaksanakan untuk memenuhi kebutuhan tersebut。Peserta pelatihan berjumlah 24 orange。Peneliti menggunakan方法的定性和定量分析,以及peningkatan pengetahuan patada partipartian。Secara kualitatif丹kuantitatif tampak bahwa terdapat peningkatan pengetahuan fasilitator丹spesialis terhadap karakteristik remaja baik Secara umum, generasi Z,丹karakteristik remaja sekolah x Berdasarkan hasil监测dampak杨dirasakan adalah dapat menerima, memaklumi,丹dapat menurunkan ekspektasi篇siswa;门耶苏伊坎材料登高lebih banyak成员可视化,丹门耶苏伊坎komunikasi sesuai登高karakteristik siswa。
PENGEMBANGAN PEMAHAMAN KARAKTERISTIK REMAJA PADA FASILITATOR DAN SPESIALIS DI SEKOLAH X
Online learning and a uniquely individual approach became a challenge for facilitators and specialists at school X. Online data collection was carried out to explore the problems. Data were collected using interviews, observations, and filling out questionnaires to facilitators, specialists, students, school psychologists, principals, and school founders. Results show that facilitators and specialists found that their knowledge of student characteristics in school X is still lacking. They need further knowledge about the general characteristics of adolescents, the youth of Generation Z, and the characteristics of adolescents of school X to adapt the learning methods and tolerate student attitude. The purpose of understanding students is also a form of effort to meet student expectations and run the school as a system. Understanding student input or characteristics has an impact on the process and output of learning. The psychoeducation in online training “Being a Learning Partner for Teenagers” was carried out to meet these needs.The training participants were 24 people. Researchers used qualitative and quantitative methods to see the increase in the knowledge of participants. Qualitatively and quantitatively, the result was an increase in knowledge and specialists on the characteristics of adolescents, the youth of Generation Z, and the characteristics of adolescents of school X. Based on the monitoring, facilitators and specialists were more able to accept, understand, and reduce expectations towards students, adjust the material to provide more visualization, and adjust communication according to the characteristics of students in school X.ABSTRAK:Masa pembelajaran daring dan pendekatan individual yang unik menjadi tantangan bagi fasilitator dan spesialis di sekolah X. Penggalian data secara daring untuk mendalami masalah dilakukan melalui wawancara, observasi dan pengisian kuesioner kepada fasilitator, spesialis, siswa-siswi, Psikolog sekolah, Kepala Sekolah, dan pendiri sekolah. Hasilnya ditemukan bahwa fasilitator dan spesialis merasa bahwa pengetahuannya terkait dengan karakteristik remaja Sekolah X masih kurang dan memerlukan pengembangan pengetahuan terkait dengan karakteristik remaja secara umum, remaja generasi Z, dan karakteristik remaja sekolah X untuk dapat menyesuaikan metode pembelajaran dan mentoleransi sikap siswa. Tujuan dalam memahami karakteristik siswa juga merupakan bentuk usaha untuk memenuhi harapan siswa, dan menjalankan sekolah sebagai sistem yaitu memahami input atau karakteristik siswa yang selanjutnya berdampak pada proses dan output dari pembelajaran. Psikoedukasi berbentuk pelatihan daring “Menjadi Teman Belajar untuk Remaja” dilaksanakan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Peserta pelatihan berjumlah 24 orang. Peneliti menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif untuk melihat gambaran peningkatan pengetahuan pada partisipan. Secara kualitatif dan kuantitatif tampak bahwa terdapat peningkatan pengetahuan fasilitator dan spesialis terhadap karakteristik remaja baik secara umum, generasi Z, dan karakteristik remaja sekolah X. Berdasarkan hasil monitoring dampak yang dirasakan adalah dapat menerima, memaklumi, dan dapat menurunkan ekspektasi pada siswa; menyesuaikan materi dengan lebih banyak memberikan visualisasi, dan menyesuaikan komunikasi sesuai dengan karakteristik siswa.