Imam Taufik Alkhotob Alkhotob, Muhammad Ihsan Septia Wardana
{"title":"在线法庭新闻.com和sec对YOUTUBER MUHAMMAD KECE宗教诽谤案件的分析","authors":"Imam Taufik Alkhotob Alkhotob, Muhammad Ihsan Septia Wardana","doi":"10.38214/jurnaldawahstidnatsir.v4i2.108","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana media online Tribunnews.com dan Detik.com dalam membingkai suatu berita terhadap kasus penistaan agama YouTuber Muhammad Kece. Pendekatan Penelitian menggunakan Metode Penelitian Kualitatif. Hasil Penelitian menyebutkan bahwa Pemberitaan seputar kasus penistaan agama YouTuber Muhammad Kece yang terjadi pada bulan Agustus 2021, dalam berbagai ideologi media onlineyang menjadikan peristiwa yang sama menghasilkan berita yang berbeda-beda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pembingkaian yang dibuat oleh media online Tribunnews.com dan Detik.com dengan metode analisis framing. Peneliti memakai metode analisis dengan model Robert N. Entman, dengan empat tahapan dalam membingkai suatu berita, yaitu: Define Problems (pendefinisian masalah), Diagnoses Causes (memperkirakan masalah), Make Moral Judgement (membuat keputusan moral), dan Treatment Recommendation (menekankan penyelesaian). Dengan metode Entman dapat diketahui bahwa kedua media tersebut berfokus kepada aspek isu dari berita kasus penistaan agama Muhammad Kece yang semula ditetapkan diduga penistaan agama sampai kepada proses penangkapan sebagai tersangka. Kesimpulan: Tribunnews.com dengan ideologinya, yaitu media demokratis yang menampilkan narasumber pro maupun yang kontra terhadap kasus penistaan agama Muhammad Kece. Sedangkan Detik.com tidak meyebutkan satupun narasumber yang mendukung terhadap tersangka Muhammad Kece. Tribunnews.com dan Detik.com menentukan penyelesaian masalah dari kasus penistaan agama Muhammad Kece adalah sama-sama memberikan penyelesaian masalah kasus penistaan agama untuk menangkap YouTuber Muhammad Kece dan dijadikan sebagai tersangka penistaan agama.","PeriodicalId":320031,"journal":{"name":"Jurnal Da'wah: Risalah Merintis, Da'wah Melanjutkan","volume":"10 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-06-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"ANALISIS FRAMING MEDIA ONLINE TRIBUNNEWS.COM DAN DETIK.COM TERHADAP KASUS PENISTAAN AGAMA YOUTUBER MUHAMMAD KECE\",\"authors\":\"Imam Taufik Alkhotob Alkhotob, Muhammad Ihsan Septia Wardana\",\"doi\":\"10.38214/jurnaldawahstidnatsir.v4i2.108\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana media online Tribunnews.com dan Detik.com dalam membingkai suatu berita terhadap kasus penistaan agama YouTuber Muhammad Kece. Pendekatan Penelitian menggunakan Metode Penelitian Kualitatif. Hasil Penelitian menyebutkan bahwa Pemberitaan seputar kasus penistaan agama YouTuber Muhammad Kece yang terjadi pada bulan Agustus 2021, dalam berbagai ideologi media onlineyang menjadikan peristiwa yang sama menghasilkan berita yang berbeda-beda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pembingkaian yang dibuat oleh media online Tribunnews.com dan Detik.com dengan metode analisis framing. Peneliti memakai metode analisis dengan model Robert N. Entman, dengan empat tahapan dalam membingkai suatu berita, yaitu: Define Problems (pendefinisian masalah), Diagnoses Causes (memperkirakan masalah), Make Moral Judgement (membuat keputusan moral), dan Treatment Recommendation (menekankan penyelesaian). Dengan metode Entman dapat diketahui bahwa kedua media tersebut berfokus kepada aspek isu dari berita kasus penistaan agama Muhammad Kece yang semula ditetapkan diduga penistaan agama sampai kepada proses penangkapan sebagai tersangka. Kesimpulan: Tribunnews.com dengan ideologinya, yaitu media demokratis yang menampilkan narasumber pro maupun yang kontra terhadap kasus penistaan agama Muhammad Kece. Sedangkan Detik.com tidak meyebutkan satupun narasumber yang mendukung terhadap tersangka Muhammad Kece. Tribunnews.com dan Detik.com menentukan penyelesaian masalah dari kasus penistaan agama Muhammad Kece adalah sama-sama memberikan penyelesaian masalah kasus penistaan agama untuk menangkap YouTuber Muhammad Kece dan dijadikan sebagai tersangka penistaan agama.\",\"PeriodicalId\":320031,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Da'wah: Risalah Merintis, Da'wah Melanjutkan\",\"volume\":\"10 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-06-06\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Da'wah: Risalah Merintis, Da'wah Melanjutkan\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.38214/jurnaldawahstidnatsir.v4i2.108\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Da'wah: Risalah Merintis, Da'wah Melanjutkan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.38214/jurnaldawahstidnatsir.v4i2.108","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
本研究的目的是了解在线媒体.com和sec是如何对YouTuber Muhammad Kece宗教诽谤的。研究方法采用定性研究方法。研究结果表明,在2021年8月发生在YouTuber Muhammad Kece宗教诽谤案件上的报道,在各种网络媒体意识形态中,使得同样的事件产生了不同的新闻。本研究的目的是查明由在线媒体mail.com和sec .com编写的框架分析方法。研究人员采用了罗伯特·恩特曼(Robert N. Entman)模型的分析方法,这是构成新闻的四个阶段:定义问题,诊断原因(描述问题),作出道德判断,以及作出解决方案(强调解决方案)。正如Entman的方法所指出的,这两家媒体都关注的是最初针对穆罕默德·凯斯的宗教诽谤案件的问题方面,据称是对宗教诽谤,直到作为嫌疑人被逮捕。结论:clinic新闻网及其意识形态,即民主媒体,提供支持和反对对穆罕默德。然而,秒。com没有透露任何消息来源支持嫌疑人穆罕默德·凯斯。法庭新闻。com .和秒.com决定对穆罕默德。
ANALISIS FRAMING MEDIA ONLINE TRIBUNNEWS.COM DAN DETIK.COM TERHADAP KASUS PENISTAAN AGAMA YOUTUBER MUHAMMAD KECE
Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana media online Tribunnews.com dan Detik.com dalam membingkai suatu berita terhadap kasus penistaan agama YouTuber Muhammad Kece. Pendekatan Penelitian menggunakan Metode Penelitian Kualitatif. Hasil Penelitian menyebutkan bahwa Pemberitaan seputar kasus penistaan agama YouTuber Muhammad Kece yang terjadi pada bulan Agustus 2021, dalam berbagai ideologi media onlineyang menjadikan peristiwa yang sama menghasilkan berita yang berbeda-beda. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pembingkaian yang dibuat oleh media online Tribunnews.com dan Detik.com dengan metode analisis framing. Peneliti memakai metode analisis dengan model Robert N. Entman, dengan empat tahapan dalam membingkai suatu berita, yaitu: Define Problems (pendefinisian masalah), Diagnoses Causes (memperkirakan masalah), Make Moral Judgement (membuat keputusan moral), dan Treatment Recommendation (menekankan penyelesaian). Dengan metode Entman dapat diketahui bahwa kedua media tersebut berfokus kepada aspek isu dari berita kasus penistaan agama Muhammad Kece yang semula ditetapkan diduga penistaan agama sampai kepada proses penangkapan sebagai tersangka. Kesimpulan: Tribunnews.com dengan ideologinya, yaitu media demokratis yang menampilkan narasumber pro maupun yang kontra terhadap kasus penistaan agama Muhammad Kece. Sedangkan Detik.com tidak meyebutkan satupun narasumber yang mendukung terhadap tersangka Muhammad Kece. Tribunnews.com dan Detik.com menentukan penyelesaian masalah dari kasus penistaan agama Muhammad Kece adalah sama-sama memberikan penyelesaian masalah kasus penistaan agama untuk menangkap YouTuber Muhammad Kece dan dijadikan sebagai tersangka penistaan agama.