为预防北苏门答腊省激进主义和恐怖主义的前恐怖分子筹款

Satya Dharma Pardede
{"title":"为预防北苏门答腊省激进主义和恐怖主义的前恐怖分子筹款","authors":"Satya Dharma Pardede","doi":"10.33172/jpbh.v10i3.918","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Tulisan ini adalah sebuah kajian tentang pentingnya penggalangan para mantan narapidana teroris guna mencegah berkembangnya paham radikalisme di Provinsi Sumatera Utara. Berdasarkan keterangan dari BNPT, dari sekitar 600 orang mantan narapidana teroris (Napiter) yang sudah bebas, beberapa diantaranya kembali melakukan aksi terorisme. Kasus-kasus serangan terorisme di Indonesia telah mengungkap peran mereka, para tokoh dan pengikut ISIS yang masih berada di balik maupun sudah keluar penjara. Lembaga Pemasyarakatan (LP) yang seharusnya tidak hanya memberikan sanksi hukum dan menciptakan efek jera, namun juga dapat menyadarkan mereka atas perilaku mereka yang keliru. LP yang menyiapkan mereka kembali ke masyarakat, ternyata telah berubah fungi, digunakan sebagai tempat untuk menyebarkan ideologi mereka dan merekrut pengikut baru.  Para mantan Napiter tersebut kini telah kembali ke masyarakat yang tersebar ke berbagai daerah, salah satunya daerah Provinsi Sumatera Utara. Para mantan Napiter merupakan pihak yang dapat digalang untuk mencegah berkembangnya kembali paham radikalisme dan aksi terorisme. Indonesia pernah dikagetkan dengan kejadian ledakan bom bunuh diri di Polrestabes Medan pada November 2019 lalu. Pelaku bom bunuh diri berinisial RMN merupakan warga Kecamatan Medan Marelan Kota Medan. Hasil pengembangan penyelidikan yang dilakukan oleh aparat keamanan bahwa pelaku memiliki jaringan yang tersebar di Kota Medan. Sebagian besar anggota kelompok jaringan pelaku merupakan warga Kecamatan Medan Belawan. Densus 88, Polda Sumatera Utara dan Polres Pelabuhan Belawan langsung melakukan penggerebekan ke rumah-rumah para tersangka jaringan RMN. Dalam kegiatan penyidikan aparat Kepolisian juga dibantu oleh Lantamal I untuk mengamankan lokasi. Gagalnya perjuangan ISIS di Suriah telah membuat strategi baru agar pengikut mereka disebar ke seluruh dunia salah satunya Indonesia. Salah satu kelompok yang berafiliasi dengan ISIS adalah Jamaah Ansharut Daulah (JAD). Kebangkitan perlawanan secara serentak kelompok JAD mengakibatkan bertumbuhnya sel-sel jaringannya di daerah Sumatera Utara. Pada kasus terorisme yang terbaru di Provinsi Sumatera Utara, Polisi telah menetapkan 23 tersangka terkait bom bunuh diri tanggal 13 November 2019 di Polrestabes Medan. Hasil pemeriksaan aparat keamanan diperoleh keterangan bahwa para tersangka tersebut merupakan bagian dari kelompok JAD wilayah Aceh dan Sumatera Utara. Para tersangka telah membaiat diri kepada Amir JAD wilayah Sumatera Utara, termasuk pelaku yang meninggal dunia RMN. Melihat perkembangan tersebut maka perlu dilakukan penggalangan intelijen namun tetap memperhatikan Hak Asasi Manusia (HAM) daripada para mantan Napiter tersebut. Oleh karena itu dibutuhkan suatu metode penggalangan yang mengedepankan pendekatan persuasif (soft approach) dan menyentuh akar rumput (soul approach) yang dapat menyentuh dan memperbaharui objek penggalangan itu.","PeriodicalId":292170,"journal":{"name":"Jurnal Pertahanan & Bela Negara","volume":"71 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-12-22","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"PENGGALANGAN PARA MANTAN NARAPIDANA TERORIS GUNA MENCEGAH RADIKALISME DAN TERORISME DI PROVINSI SUMATERA UTARA\",\"authors\":\"Satya Dharma Pardede\",\"doi\":\"10.33172/jpbh.v10i3.918\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Tulisan ini adalah sebuah kajian tentang pentingnya penggalangan para mantan narapidana teroris guna mencegah berkembangnya paham radikalisme di Provinsi Sumatera Utara. Berdasarkan keterangan dari BNPT, dari sekitar 600 orang mantan narapidana teroris (Napiter) yang sudah bebas, beberapa diantaranya kembali melakukan aksi terorisme. Kasus-kasus serangan terorisme di Indonesia telah mengungkap peran mereka, para tokoh dan pengikut ISIS yang masih berada di balik maupun sudah keluar penjara. Lembaga Pemasyarakatan (LP) yang seharusnya tidak hanya memberikan sanksi hukum dan menciptakan efek jera, namun juga dapat menyadarkan mereka atas perilaku mereka yang keliru. LP yang menyiapkan mereka kembali ke masyarakat, ternyata telah berubah fungi, digunakan sebagai tempat untuk menyebarkan ideologi mereka dan merekrut pengikut baru.  Para mantan Napiter tersebut kini telah kembali ke masyarakat yang tersebar ke berbagai daerah, salah satunya daerah Provinsi Sumatera Utara. Para mantan Napiter merupakan pihak yang dapat digalang untuk mencegah berkembangnya kembali paham radikalisme dan aksi terorisme. Indonesia pernah dikagetkan dengan kejadian ledakan bom bunuh diri di Polrestabes Medan pada November 2019 lalu. Pelaku bom bunuh diri berinisial RMN merupakan warga Kecamatan Medan Marelan Kota Medan. Hasil pengembangan penyelidikan yang dilakukan oleh aparat keamanan bahwa pelaku memiliki jaringan yang tersebar di Kota Medan. Sebagian besar anggota kelompok jaringan pelaku merupakan warga Kecamatan Medan Belawan. Densus 88, Polda Sumatera Utara dan Polres Pelabuhan Belawan langsung melakukan penggerebekan ke rumah-rumah para tersangka jaringan RMN. Dalam kegiatan penyidikan aparat Kepolisian juga dibantu oleh Lantamal I untuk mengamankan lokasi. Gagalnya perjuangan ISIS di Suriah telah membuat strategi baru agar pengikut mereka disebar ke seluruh dunia salah satunya Indonesia. Salah satu kelompok yang berafiliasi dengan ISIS adalah Jamaah Ansharut Daulah (JAD). Kebangkitan perlawanan secara serentak kelompok JAD mengakibatkan bertumbuhnya sel-sel jaringannya di daerah Sumatera Utara. Pada kasus terorisme yang terbaru di Provinsi Sumatera Utara, Polisi telah menetapkan 23 tersangka terkait bom bunuh diri tanggal 13 November 2019 di Polrestabes Medan. Hasil pemeriksaan aparat keamanan diperoleh keterangan bahwa para tersangka tersebut merupakan bagian dari kelompok JAD wilayah Aceh dan Sumatera Utara. Para tersangka telah membaiat diri kepada Amir JAD wilayah Sumatera Utara, termasuk pelaku yang meninggal dunia RMN. Melihat perkembangan tersebut maka perlu dilakukan penggalangan intelijen namun tetap memperhatikan Hak Asasi Manusia (HAM) daripada para mantan Napiter tersebut. Oleh karena itu dibutuhkan suatu metode penggalangan yang mengedepankan pendekatan persuasif (soft approach) dan menyentuh akar rumput (soul approach) yang dapat menyentuh dan memperbaharui objek penggalangan itu.\",\"PeriodicalId\":292170,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Pertahanan & Bela Negara\",\"volume\":\"71 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2020-12-22\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Pertahanan & Bela Negara\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.33172/jpbh.v10i3.918\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Pertahanan & Bela Negara","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33172/jpbh.v10i3.918","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

摘要

这篇文章是一项研究,旨在防止前恐怖分子分子在北苏门答腊省发展激进主义。根据BNPT的消息,大约600名被释放的前恐怖分子(Napiter)再次成为恐怖主义分子。印度尼西亚的恐怖袭击案件揭示了伊斯兰国及其成员在监狱内外的作用。惩教所不仅要对他们进行法律制裁和惩罚,还要让他们意识到自己的错误行为。惩教署为他们重返社会做准备,结果发现真菌发生了变化,被用作传播他们的意识形态和招募新信徒的地方。这些前Napiter现在已经回到分散在苏门答腊北部一个省的社区。前纳普特人是防止其发展成为激进主义和恐怖主义行为的目标。2019年11月,印度尼西亚在Medan的polbes发生了一起自杀式爆炸事件。这名自杀式炸弹袭击者是棉兰镇马兰街的居民。安全部队进行的调查结果显示,袭击者的社交网络遍布棉兰市。该团伙的大多数成员都是棉兰区的居民。南苏门答腊北部和港口港口警察立即搜查疑犯的家。在警方的调查活动中,警方还协助地面一号保护现场。ISIS在叙利亚的斗争失败使得新的战略向全世界传播,其中之一就是印度尼西亚。与ISIS有关系的组织之一是jasharut Daulah (JAD)。JAD群体的同心协力抵抗运动导致它们在苏门答腊北部地区组织壮大。2019年11月13日,警方在棉兰省发生了一起最新的恐怖主义案件。安全官员的调查证实,这些嫌疑人是亚齐地区和北苏门答腊地区犯罪集团的成员。嫌疑人已向北苏门答腊地区埃米尔·内贾德自首,包括死者。鉴于这一进展,应该进行情报收集,但更关注人权问题,而不是前Napiter。因此,它需要一种推广说服方法,触及根草,它可以触摸和更新募捐对象。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
PENGGALANGAN PARA MANTAN NARAPIDANA TERORIS GUNA MENCEGAH RADIKALISME DAN TERORISME DI PROVINSI SUMATERA UTARA
Tulisan ini adalah sebuah kajian tentang pentingnya penggalangan para mantan narapidana teroris guna mencegah berkembangnya paham radikalisme di Provinsi Sumatera Utara. Berdasarkan keterangan dari BNPT, dari sekitar 600 orang mantan narapidana teroris (Napiter) yang sudah bebas, beberapa diantaranya kembali melakukan aksi terorisme. Kasus-kasus serangan terorisme di Indonesia telah mengungkap peran mereka, para tokoh dan pengikut ISIS yang masih berada di balik maupun sudah keluar penjara. Lembaga Pemasyarakatan (LP) yang seharusnya tidak hanya memberikan sanksi hukum dan menciptakan efek jera, namun juga dapat menyadarkan mereka atas perilaku mereka yang keliru. LP yang menyiapkan mereka kembali ke masyarakat, ternyata telah berubah fungi, digunakan sebagai tempat untuk menyebarkan ideologi mereka dan merekrut pengikut baru.  Para mantan Napiter tersebut kini telah kembali ke masyarakat yang tersebar ke berbagai daerah, salah satunya daerah Provinsi Sumatera Utara. Para mantan Napiter merupakan pihak yang dapat digalang untuk mencegah berkembangnya kembali paham radikalisme dan aksi terorisme. Indonesia pernah dikagetkan dengan kejadian ledakan bom bunuh diri di Polrestabes Medan pada November 2019 lalu. Pelaku bom bunuh diri berinisial RMN merupakan warga Kecamatan Medan Marelan Kota Medan. Hasil pengembangan penyelidikan yang dilakukan oleh aparat keamanan bahwa pelaku memiliki jaringan yang tersebar di Kota Medan. Sebagian besar anggota kelompok jaringan pelaku merupakan warga Kecamatan Medan Belawan. Densus 88, Polda Sumatera Utara dan Polres Pelabuhan Belawan langsung melakukan penggerebekan ke rumah-rumah para tersangka jaringan RMN. Dalam kegiatan penyidikan aparat Kepolisian juga dibantu oleh Lantamal I untuk mengamankan lokasi. Gagalnya perjuangan ISIS di Suriah telah membuat strategi baru agar pengikut mereka disebar ke seluruh dunia salah satunya Indonesia. Salah satu kelompok yang berafiliasi dengan ISIS adalah Jamaah Ansharut Daulah (JAD). Kebangkitan perlawanan secara serentak kelompok JAD mengakibatkan bertumbuhnya sel-sel jaringannya di daerah Sumatera Utara. Pada kasus terorisme yang terbaru di Provinsi Sumatera Utara, Polisi telah menetapkan 23 tersangka terkait bom bunuh diri tanggal 13 November 2019 di Polrestabes Medan. Hasil pemeriksaan aparat keamanan diperoleh keterangan bahwa para tersangka tersebut merupakan bagian dari kelompok JAD wilayah Aceh dan Sumatera Utara. Para tersangka telah membaiat diri kepada Amir JAD wilayah Sumatera Utara, termasuk pelaku yang meninggal dunia RMN. Melihat perkembangan tersebut maka perlu dilakukan penggalangan intelijen namun tetap memperhatikan Hak Asasi Manusia (HAM) daripada para mantan Napiter tersebut. Oleh karena itu dibutuhkan suatu metode penggalangan yang mengedepankan pendekatan persuasif (soft approach) dan menyentuh akar rumput (soul approach) yang dapat menyentuh dan memperbaharui objek penggalangan itu.
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信