{"title":"通过课堂监督活动提高教师应用学习模式的能力","authors":"Tarmizi Tarmizi","doi":"10.52060/jmo.v3i2.580","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstrak \nPenelitian ini dilatarbelakangi guru jarang mengunakan model pembelajaran dalam setiap proses pembelajaran karena kurangnya pemahaman guru tentang model-model pembelajaran yang dapat memudahkan guru dalam pelaksanaan proses pembelajaran di kelas. \nPenelitian ini tergolong penelitian tindakan sekolah, dengan empat langkah pokok yaitu : perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, pengamatan (observasi), dan refleksi, dengan melibatkan sembilan orang guru sebagai sampel di SMP Negeri 01 Muara Bungo. \nHasil penelitian dapat disimpulkan bahwa menggunakan model-model pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat meningkatkan motivasi mengajar guru dan belajar siswa. Ini terbukti pada siklus pertama semua guru (sembilan orang) mencantumkan penilaian hasil belajar dalam RPP penerapan model-model pembelajarannya meskipun sub-sub komponennya (teknik, bentuk instrumen, soal), pedoman penskoran, dan kunci jawabannya kurang lengkap. Jika dipersentasekan, 56%. orang guru masing-masing mendapat skor 1 dan 3 (kurang baik dan baik), tiga orang mendapat skor 2 (cukup baik), dan satu orang mendapat skor 4 (sangat baik). Pada siklus ke 2 kesembilan guru tersebut mencantumkan penilaian hasil belajar dalam RPP penerapan model-model pembelajarannya meskipun ada guru yang masih keliru dalam menentukan teknik dan bentuk penilaiannya. Tujuh orang mendapat skor 3 (baik) dan satu orang mendapat skor 4 (sangat baik). Jika dipersentasekan, 78%, terjadi peningkatan 22% dari siklus I. \n \n \nKata Kunci : model pembelajaran, supervise, kepala sekolah","PeriodicalId":284991,"journal":{"name":"Jurnal Muara Olahraga","volume":"90 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-10-08","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU DALAM MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN MELALUI KEGIATAN SUPERVISI KELAS\",\"authors\":\"Tarmizi Tarmizi\",\"doi\":\"10.52060/jmo.v3i2.580\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Abstrak \\nPenelitian ini dilatarbelakangi guru jarang mengunakan model pembelajaran dalam setiap proses pembelajaran karena kurangnya pemahaman guru tentang model-model pembelajaran yang dapat memudahkan guru dalam pelaksanaan proses pembelajaran di kelas. \\nPenelitian ini tergolong penelitian tindakan sekolah, dengan empat langkah pokok yaitu : perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, pengamatan (observasi), dan refleksi, dengan melibatkan sembilan orang guru sebagai sampel di SMP Negeri 01 Muara Bungo. \\nHasil penelitian dapat disimpulkan bahwa menggunakan model-model pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat meningkatkan motivasi mengajar guru dan belajar siswa. Ini terbukti pada siklus pertama semua guru (sembilan orang) mencantumkan penilaian hasil belajar dalam RPP penerapan model-model pembelajarannya meskipun sub-sub komponennya (teknik, bentuk instrumen, soal), pedoman penskoran, dan kunci jawabannya kurang lengkap. Jika dipersentasekan, 56%. orang guru masing-masing mendapat skor 1 dan 3 (kurang baik dan baik), tiga orang mendapat skor 2 (cukup baik), dan satu orang mendapat skor 4 (sangat baik). Pada siklus ke 2 kesembilan guru tersebut mencantumkan penilaian hasil belajar dalam RPP penerapan model-model pembelajarannya meskipun ada guru yang masih keliru dalam menentukan teknik dan bentuk penilaiannya. Tujuh orang mendapat skor 3 (baik) dan satu orang mendapat skor 4 (sangat baik). Jika dipersentasekan, 78%, terjadi peningkatan 22% dari siklus I. \\n \\n \\nKata Kunci : model pembelajaran, supervise, kepala sekolah\",\"PeriodicalId\":284991,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Muara Olahraga\",\"volume\":\"90 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2021-10-08\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Muara Olahraga\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.52060/jmo.v3i2.580\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Muara Olahraga","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.52060/jmo.v3i2.580","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
MENINGKATKAN KEMAMPUAN GURU DALAM MENERAPKAN MODEL PEMBELAJARAN MELALUI KEGIATAN SUPERVISI KELAS
Abstrak
Penelitian ini dilatarbelakangi guru jarang mengunakan model pembelajaran dalam setiap proses pembelajaran karena kurangnya pemahaman guru tentang model-model pembelajaran yang dapat memudahkan guru dalam pelaksanaan proses pembelajaran di kelas.
Penelitian ini tergolong penelitian tindakan sekolah, dengan empat langkah pokok yaitu : perencanaan tindakan, pelaksanaan tindakan, pengamatan (observasi), dan refleksi, dengan melibatkan sembilan orang guru sebagai sampel di SMP Negeri 01 Muara Bungo.
Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa menggunakan model-model pembelajaran dalam proses belajar mengajar dapat meningkatkan motivasi mengajar guru dan belajar siswa. Ini terbukti pada siklus pertama semua guru (sembilan orang) mencantumkan penilaian hasil belajar dalam RPP penerapan model-model pembelajarannya meskipun sub-sub komponennya (teknik, bentuk instrumen, soal), pedoman penskoran, dan kunci jawabannya kurang lengkap. Jika dipersentasekan, 56%. orang guru masing-masing mendapat skor 1 dan 3 (kurang baik dan baik), tiga orang mendapat skor 2 (cukup baik), dan satu orang mendapat skor 4 (sangat baik). Pada siklus ke 2 kesembilan guru tersebut mencantumkan penilaian hasil belajar dalam RPP penerapan model-model pembelajarannya meskipun ada guru yang masih keliru dalam menentukan teknik dan bentuk penilaiannya. Tujuh orang mendapat skor 3 (baik) dan satu orang mendapat skor 4 (sangat baik). Jika dipersentasekan, 78%, terjadi peningkatan 22% dari siklus I.
Kata Kunci : model pembelajaran, supervise, kepala sekolah