{"title":"Resiko Hepatotoksik Populasi Indonesia Akibat Polimorfisme Enzim NAT2 dan CYP2E1 dalam Metabolisme Isoniazid","authors":"Setiyo Budi Santoso, Puji Umi Chabibah, Prasojo Pribadi","doi":"10.53017/ujas.11","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Artikel ini menyajikan data profil resiko kejadian hepatotoksik akibat polimorfisme NAT2 dan CYP2E1 dalam metabolisme isoniazid pada populasi Indonesia di antara berbagai populasi sejumlah negara. Penelitian berlangsung melalui telaah pustaka yang diperoleh dari google schoolar. Pencarian pustaka menggunakan tiga varian kata kunci; (1) “pharmacogenomic dan tuberculosis dan INH dan NAT2 dan CYP2E1 dan polymorphism”, (2) “isoniazid dan hepatotoxicity dan polymorphism dan N-acetyltransferase”, (3) “isoniazid dan hepatotoxicity dan polymorphism dan CYP2E1”. Analisis resiko hepatotoksik berdasarkan nilai odd ratio (confidence interval) menggunakan software Stata MP edisi 14. Telaah resiko hepatotoksik berdasarkan ragam kecepatan asetilasi NAT2 melibatkan 2.140 populasi dari 8 negara, sedangkan telaah resiko berdasarkan ragam alel CYP2E1 melibatkan 1.530 populasi dari 5 negara. Hasil telaah pustaka menunjukkan bahwa resiko hepatotoksik akibat induksi isoniazid pada populasi Indonesia yang memiliki enzim NAT2 asetilator lambat dan orang dengan CYP2E1*c1/c2, tiga kali lebih tinggi dari populasi lain di berbagai negara. Potensi resiko akan meningkat pada orang yang memiliki kombinasi NAT2 asetilator lambat dan CYP2E1*c1/c2.","PeriodicalId":252002,"journal":{"name":"Urecol Journal. Part D: Applied Sciences","volume":"85 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-04-20","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Urecol Journal. Part D: Applied Sciences","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.53017/ujas.11","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Resiko Hepatotoksik Populasi Indonesia Akibat Polimorfisme Enzim NAT2 dan CYP2E1 dalam Metabolisme Isoniazid
Artikel ini menyajikan data profil resiko kejadian hepatotoksik akibat polimorfisme NAT2 dan CYP2E1 dalam metabolisme isoniazid pada populasi Indonesia di antara berbagai populasi sejumlah negara. Penelitian berlangsung melalui telaah pustaka yang diperoleh dari google schoolar. Pencarian pustaka menggunakan tiga varian kata kunci; (1) “pharmacogenomic dan tuberculosis dan INH dan NAT2 dan CYP2E1 dan polymorphism”, (2) “isoniazid dan hepatotoxicity dan polymorphism dan N-acetyltransferase”, (3) “isoniazid dan hepatotoxicity dan polymorphism dan CYP2E1”. Analisis resiko hepatotoksik berdasarkan nilai odd ratio (confidence interval) menggunakan software Stata MP edisi 14. Telaah resiko hepatotoksik berdasarkan ragam kecepatan asetilasi NAT2 melibatkan 2.140 populasi dari 8 negara, sedangkan telaah resiko berdasarkan ragam alel CYP2E1 melibatkan 1.530 populasi dari 5 negara. Hasil telaah pustaka menunjukkan bahwa resiko hepatotoksik akibat induksi isoniazid pada populasi Indonesia yang memiliki enzim NAT2 asetilator lambat dan orang dengan CYP2E1*c1/c2, tiga kali lebih tinggi dari populasi lain di berbagai negara. Potensi resiko akan meningkat pada orang yang memiliki kombinasi NAT2 asetilator lambat dan CYP2E1*c1/c2.