宗教温和派在坦贡平市的历史上的礼拜场所的宗教温和派

Syahrul Rahmat, Jamal Mirdad
{"title":"宗教温和派在坦贡平市的历史上的礼拜场所的宗教温和派","authors":"Syahrul Rahmat, Jamal Mirdad","doi":"10.55115/purwadita.v7i1.2615","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Dalam perspektif sejarah, daerah yang multikultur merupakan cikal bakal lahirnya masyarakat yang moderat. Kota Tanjungpinang di Kepulauan Riau adalah salah satu daerah yang sudah mempraktikan moderasi beragama sejak ratusan tahun lalu. Keberadaan bangsa asing dengan berbagai latar belakang budaya dan agama menjadi unsur penting yang membentuk sebuah kultur yang moderat dan toleran. Perkembangan agama dengan rumah ibadahnya merupakan salah satu bukti yang mengindikasikan praktik toleransi beragama. Artikel ini membahas sejarah agama Islam, Protestan dan Buddha di Tanjungpinang pada abad ke-19. Lebih lanjut, dilakukan analisa terhadap historisitas bangunan peribadatan yang digunakan oleh masyarakat untuk beribadah. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah dengan empat tahapan penelitian, dimulai dari heuristik, kritik sumber, interpretasi dan historiografi. Selain itu penelitian ini menggunakan pendekatan fenomenologi agama. Keberadaan rumah ibadah pada abad ke-19 di Tanjungpinang merupakan salah satu wujud toleransi antar umat beragama di daerah tersebut. Beberapa kasus membuktikan bahwa pembangunan sebuah rumah ibadah sebuah agama tidak hanya melibatkan penganut satu agama, tapi juga penganut agama lain. Sejumlah referensi juga tidak menyebutkan adanya konflik ketika sebuah agama mulai membangun rumah ibadah maupun mengembangkan kepercayaannya.","PeriodicalId":314868,"journal":{"name":"Purwadita : Jurnal Agama dan Budaya","volume":"35 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-03-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Moderasi Beragama dalam Historisitas Rumah Ibadah di Kota Tanjungpinang\",\"authors\":\"Syahrul Rahmat, Jamal Mirdad\",\"doi\":\"10.55115/purwadita.v7i1.2615\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Dalam perspektif sejarah, daerah yang multikultur merupakan cikal bakal lahirnya masyarakat yang moderat. Kota Tanjungpinang di Kepulauan Riau adalah salah satu daerah yang sudah mempraktikan moderasi beragama sejak ratusan tahun lalu. Keberadaan bangsa asing dengan berbagai latar belakang budaya dan agama menjadi unsur penting yang membentuk sebuah kultur yang moderat dan toleran. Perkembangan agama dengan rumah ibadahnya merupakan salah satu bukti yang mengindikasikan praktik toleransi beragama. Artikel ini membahas sejarah agama Islam, Protestan dan Buddha di Tanjungpinang pada abad ke-19. Lebih lanjut, dilakukan analisa terhadap historisitas bangunan peribadatan yang digunakan oleh masyarakat untuk beribadah. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah dengan empat tahapan penelitian, dimulai dari heuristik, kritik sumber, interpretasi dan historiografi. Selain itu penelitian ini menggunakan pendekatan fenomenologi agama. Keberadaan rumah ibadah pada abad ke-19 di Tanjungpinang merupakan salah satu wujud toleransi antar umat beragama di daerah tersebut. Beberapa kasus membuktikan bahwa pembangunan sebuah rumah ibadah sebuah agama tidak hanya melibatkan penganut satu agama, tapi juga penganut agama lain. Sejumlah referensi juga tidak menyebutkan adanya konflik ketika sebuah agama mulai membangun rumah ibadah maupun mengembangkan kepercayaannya.\",\"PeriodicalId\":314868,\"journal\":{\"name\":\"Purwadita : Jurnal Agama dan Budaya\",\"volume\":\"35 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-03-30\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Purwadita : Jurnal Agama dan Budaya\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.55115/purwadita.v7i1.2615\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Purwadita : Jurnal Agama dan Budaya","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.55115/purwadita.v7i1.2615","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

摘要

从历史的角度来看,多文化地区是温和社会的摇篮。廖内岛的坦永平市是数百年前实行宗教温和的地区之一。不同文化和宗教背景的外国人的存在构成了一种温和和宽容文化的重要组成部分。宗教在教堂的发展证明了宗教宽容的做法。这篇文章讨论了19世纪坦贡平的伊斯兰、新教和佛教的历史。此外,对社区用于崇拜的崇拜建筑的历史进行了分析。这项研究采用了四阶段研究的历史研究方法,从启发、来源批评、解释和史学开始。此外,这项研究采用了宗教现象学的方法。19世纪坦贡平的一座教堂的存在是该地区宗教宽容的表现之一。一些案例证明,建造一所宗教寺庙不仅涉及一种宗教的信徒,而且涉及另一种宗教的信徒。当宗教开始建造教堂或发展宗教信仰时,许多参考文献也没有提到冲突。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
Moderasi Beragama dalam Historisitas Rumah Ibadah di Kota Tanjungpinang
Dalam perspektif sejarah, daerah yang multikultur merupakan cikal bakal lahirnya masyarakat yang moderat. Kota Tanjungpinang di Kepulauan Riau adalah salah satu daerah yang sudah mempraktikan moderasi beragama sejak ratusan tahun lalu. Keberadaan bangsa asing dengan berbagai latar belakang budaya dan agama menjadi unsur penting yang membentuk sebuah kultur yang moderat dan toleran. Perkembangan agama dengan rumah ibadahnya merupakan salah satu bukti yang mengindikasikan praktik toleransi beragama. Artikel ini membahas sejarah agama Islam, Protestan dan Buddha di Tanjungpinang pada abad ke-19. Lebih lanjut, dilakukan analisa terhadap historisitas bangunan peribadatan yang digunakan oleh masyarakat untuk beribadah. Penelitian ini menggunakan metode penelitian sejarah dengan empat tahapan penelitian, dimulai dari heuristik, kritik sumber, interpretasi dan historiografi. Selain itu penelitian ini menggunakan pendekatan fenomenologi agama. Keberadaan rumah ibadah pada abad ke-19 di Tanjungpinang merupakan salah satu wujud toleransi antar umat beragama di daerah tersebut. Beberapa kasus membuktikan bahwa pembangunan sebuah rumah ibadah sebuah agama tidak hanya melibatkan penganut satu agama, tapi juga penganut agama lain. Sejumlah referensi juga tidak menyebutkan adanya konflik ketika sebuah agama mulai membangun rumah ibadah maupun mengembangkan kepercayaannya.
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信