{"title":"Pengaruh Tingkat Financial Distress terhadap Strategi Manajemen Laba pada Masa Pandemi Covid-19","authors":"Charlie Chen, Tanggor Sihombing","doi":"10.48042/jurakunman.v16i1.168","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pandemi COVID-19 memberikan dampak yang cukup besar bagi kinerja keuangan perusahaan. Tahap awal financial distress merupakan masalah profitabilitas di mana perusahaan masih memiliki alat-alat likuid untuk membayar kewajiban jatuh temponya. Ketika financial distress berkelanjutan, akan membuat perusahaan berada pada kondisi yang lebih ekstrim di mana perusahaan sudah tidak dapat membayar kewajiban yang jatuh tempo dengan menggunakan alat-alat likuid lagi. Hal ini menarik perhatian auditor untuk melakukan pengawasan. Menurut teori keagenan, hal ini menciptakan peluang bagi manajer untuk melakukan praktik manajemen laba. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemilihan praktik manajemen laba saat kondisi financial distress pada pandemi COVID-19. Menurut teori kontigensi, pemilihan strategi manajemen laba dipilih berdasarkan kondisi perusahaan tersebut. Penelitian ini menggunakan model Three Stage Dynamic Financial Distress yang dikembangkan oleh Farooq pada tahun 2018 yang dinilai dapat mengukur tingkat financial distress lebih baik dibandingkan dengan model sebelumnya. Penelitian ini dilakukan terhadap 210 perusahaan yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia pada periode 2020 yang merupakan tahun di mana pandemi COVID-19 pertama kali terjadi di Indonesia. Hasil penelitian ini menunjukkan pada pandemi COVID-19, perusahaan cenderung melakukan praktik manajemen laba akrual pada tingkat awal dan akhir financial distress sedangkan tidak melakukan praktik manajemen laba pada industri yang paling terdampak pandemi COVID-19. Kata kunci: COVID-19, Financial distress, manajemen laba akrual, manajemen laba riil","PeriodicalId":386943,"journal":{"name":"Jurakunman (Jurnal Akuntansi dan Manajemen)","volume":"60 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-02-06","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurakunman (Jurnal Akuntansi dan Manajemen)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.48042/jurakunman.v16i1.168","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Pengaruh Tingkat Financial Distress terhadap Strategi Manajemen Laba pada Masa Pandemi Covid-19
Pandemi COVID-19 memberikan dampak yang cukup besar bagi kinerja keuangan perusahaan. Tahap awal financial distress merupakan masalah profitabilitas di mana perusahaan masih memiliki alat-alat likuid untuk membayar kewajiban jatuh temponya. Ketika financial distress berkelanjutan, akan membuat perusahaan berada pada kondisi yang lebih ekstrim di mana perusahaan sudah tidak dapat membayar kewajiban yang jatuh tempo dengan menggunakan alat-alat likuid lagi. Hal ini menarik perhatian auditor untuk melakukan pengawasan. Menurut teori keagenan, hal ini menciptakan peluang bagi manajer untuk melakukan praktik manajemen laba. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pemilihan praktik manajemen laba saat kondisi financial distress pada pandemi COVID-19. Menurut teori kontigensi, pemilihan strategi manajemen laba dipilih berdasarkan kondisi perusahaan tersebut. Penelitian ini menggunakan model Three Stage Dynamic Financial Distress yang dikembangkan oleh Farooq pada tahun 2018 yang dinilai dapat mengukur tingkat financial distress lebih baik dibandingkan dengan model sebelumnya. Penelitian ini dilakukan terhadap 210 perusahaan yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia pada periode 2020 yang merupakan tahun di mana pandemi COVID-19 pertama kali terjadi di Indonesia. Hasil penelitian ini menunjukkan pada pandemi COVID-19, perusahaan cenderung melakukan praktik manajemen laba akrual pada tingkat awal dan akhir financial distress sedangkan tidak melakukan praktik manajemen laba pada industri yang paling terdampak pandemi COVID-19. Kata kunci: COVID-19, Financial distress, manajemen laba akrual, manajemen laba riil