研究印尼多个沿海地区的风险、影响、脆弱性和减灾

I. Permatasari
{"title":"研究印尼多个沿海地区的风险、影响、脆弱性和减灾","authors":"I. Permatasari","doi":"10.30649/JRKT.V3I1.56","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Wilayah pesisir merupakan daerah peralihat laut dan darat dimanan wilayah ini mendapatkan tekanan akibat aktivitas dan fenomena yang terjadi di darat maupun di laut. Masalah-masalah yang terjadi di pesisir seperti perubahan morfologi pantai seperti terjadinya abrasi dan akresi. Erosi Pantai yang disebut juga abrasi akhir-akhir ini cenderung meningkat di berbagai daerah. Penyebab erosi pantai sendiri adalah Penurunan Permukaan Tanah, Land Subsidence, kerusakan Hutan Mangrove, kerusakan akibat gaya-gaya hidrodinamika gelombang, kerusakan akibat sebab alam lain dan kerusakan akibat kegiatan manusia yang lain. Beberapa factor resiko bencana diantaranya tingginya pengaruh ancaman gelombang ekstrim dan abrasi pantai, tingginya kerentanan yang dimiliki suatu wilayah, dan rendahnya kapasitas untuk menghadapi ancaman bencana. Abrasi membuat penduduk kehilangan lahan tempat tinggal dan lahan pertanian dan pertambakan yang berdampak pada hilangnya mata pencaharian dan berkurangnya penghasilan mereka. Sekarang ini mayoritas penduduk berusia produktif memiliki mata pencaharian sebagai buruh pabrik dan buruh bangunan. Nilai kerentanan suatu wilayah dipangaruhi oleh beberapa faktor, yaitu tingginya kepadatan penduduk dan kelompok rentan, tingginya jumlah kepala keluarga miskin dan kelompok nelayan, tingginya kepadatan pemukiman dan minimnya luasan vegetasi wilayah pesisir dalam menghadapi ancaman bencana. Salah satu mitigasi yang dilakukan yaitu Mengetahui tingkat kerusakan akibat abrasi, Mengetahui persebaran kawasan yang mengalami abrasi serta mitigasi bencana abrasi dengan pengelolaan wilayah pesisir berbasis masyarakat dan pengelolaan pantai secara terpadu.","PeriodicalId":222178,"journal":{"name":"Jurnal Riset Kelautan Tropis (Journal of Tropical Marine Research) (J-Tropimar)","volume":"6 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-05-17","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":"{\"title\":\"Kajian Resiko, Dampak, Kerentanan dan Mitigasi Bencana Abrasi Dibeberapa Pesisir Indonesia\",\"authors\":\"I. Permatasari\",\"doi\":\"10.30649/JRKT.V3I1.56\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Wilayah pesisir merupakan daerah peralihat laut dan darat dimanan wilayah ini mendapatkan tekanan akibat aktivitas dan fenomena yang terjadi di darat maupun di laut. Masalah-masalah yang terjadi di pesisir seperti perubahan morfologi pantai seperti terjadinya abrasi dan akresi. Erosi Pantai yang disebut juga abrasi akhir-akhir ini cenderung meningkat di berbagai daerah. Penyebab erosi pantai sendiri adalah Penurunan Permukaan Tanah, Land Subsidence, kerusakan Hutan Mangrove, kerusakan akibat gaya-gaya hidrodinamika gelombang, kerusakan akibat sebab alam lain dan kerusakan akibat kegiatan manusia yang lain. Beberapa factor resiko bencana diantaranya tingginya pengaruh ancaman gelombang ekstrim dan abrasi pantai, tingginya kerentanan yang dimiliki suatu wilayah, dan rendahnya kapasitas untuk menghadapi ancaman bencana. Abrasi membuat penduduk kehilangan lahan tempat tinggal dan lahan pertanian dan pertambakan yang berdampak pada hilangnya mata pencaharian dan berkurangnya penghasilan mereka. Sekarang ini mayoritas penduduk berusia produktif memiliki mata pencaharian sebagai buruh pabrik dan buruh bangunan. Nilai kerentanan suatu wilayah dipangaruhi oleh beberapa faktor, yaitu tingginya kepadatan penduduk dan kelompok rentan, tingginya jumlah kepala keluarga miskin dan kelompok nelayan, tingginya kepadatan pemukiman dan minimnya luasan vegetasi wilayah pesisir dalam menghadapi ancaman bencana. Salah satu mitigasi yang dilakukan yaitu Mengetahui tingkat kerusakan akibat abrasi, Mengetahui persebaran kawasan yang mengalami abrasi serta mitigasi bencana abrasi dengan pengelolaan wilayah pesisir berbasis masyarakat dan pengelolaan pantai secara terpadu.\",\"PeriodicalId\":222178,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Riset Kelautan Tropis (Journal of Tropical Marine Research) (J-Tropimar)\",\"volume\":\"6 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2021-05-17\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"1\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Riset Kelautan Tropis (Journal of Tropical Marine Research) (J-Tropimar)\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.30649/JRKT.V3I1.56\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Riset Kelautan Tropis (Journal of Tropical Marine Research) (J-Tropimar)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.30649/JRKT.V3I1.56","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1

摘要

沿海地区是该地区的陆地和陆地景观,受到陆地和海洋活动的压力。沿海地区发生的问题,如海滩形态的变化,如磨损和再吸收。近年来,在不同地区,被称为磨损的沿海侵蚀往往有所增加。海岸侵蚀本身的原因是土壤表面积的减少、土地补贴、红树林的破坏、波水动力学力的破坏、其他自然原因的破坏以及其他人类活动的破坏。其中一些灾难性的危险因素是受到极端海浪和海岸侵蚀的高度影响,该地区高度脆弱,应对灾害威胁的能力较低。Abrasi让人们失去了他们的土地,农业和采矿,这导致他们失去了生计和收入。如今,大多数有生产力的老年人以工厂工人和建筑工人为生。该地区的脆弱性值有几个因素,即人口密度和弱势群体的增加、贫困家庭和渔业领袖的增加、人口密度高、沿海地区植被的缺乏,面临灾难性威胁。其中一种减轻措施是了解磨损的程度、了解磨损的程度以及通过社区沿海地区管理和统一沿海管理来缓解恶化。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
Kajian Resiko, Dampak, Kerentanan dan Mitigasi Bencana Abrasi Dibeberapa Pesisir Indonesia
Wilayah pesisir merupakan daerah peralihat laut dan darat dimanan wilayah ini mendapatkan tekanan akibat aktivitas dan fenomena yang terjadi di darat maupun di laut. Masalah-masalah yang terjadi di pesisir seperti perubahan morfologi pantai seperti terjadinya abrasi dan akresi. Erosi Pantai yang disebut juga abrasi akhir-akhir ini cenderung meningkat di berbagai daerah. Penyebab erosi pantai sendiri adalah Penurunan Permukaan Tanah, Land Subsidence, kerusakan Hutan Mangrove, kerusakan akibat gaya-gaya hidrodinamika gelombang, kerusakan akibat sebab alam lain dan kerusakan akibat kegiatan manusia yang lain. Beberapa factor resiko bencana diantaranya tingginya pengaruh ancaman gelombang ekstrim dan abrasi pantai, tingginya kerentanan yang dimiliki suatu wilayah, dan rendahnya kapasitas untuk menghadapi ancaman bencana. Abrasi membuat penduduk kehilangan lahan tempat tinggal dan lahan pertanian dan pertambakan yang berdampak pada hilangnya mata pencaharian dan berkurangnya penghasilan mereka. Sekarang ini mayoritas penduduk berusia produktif memiliki mata pencaharian sebagai buruh pabrik dan buruh bangunan. Nilai kerentanan suatu wilayah dipangaruhi oleh beberapa faktor, yaitu tingginya kepadatan penduduk dan kelompok rentan, tingginya jumlah kepala keluarga miskin dan kelompok nelayan, tingginya kepadatan pemukiman dan minimnya luasan vegetasi wilayah pesisir dalam menghadapi ancaman bencana. Salah satu mitigasi yang dilakukan yaitu Mengetahui tingkat kerusakan akibat abrasi, Mengetahui persebaran kawasan yang mengalami abrasi serta mitigasi bencana abrasi dengan pengelolaan wilayah pesisir berbasis masyarakat dan pengelolaan pantai secara terpadu.
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:604180095
Book学术官方微信