Syifa Nadia Humaira, Cut Luthfia Tari, Hasan Sazali
{"title":"电影《霍姆斯2》中女权主义角色的代表","authors":"Syifa Nadia Humaira, Cut Luthfia Tari, Hasan Sazali","doi":"10.55606/jurrsendem.v2i1.802","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Film berperan sebagai alat komunikasi massa yang berfungsi untuk mempengaruhi penonton berdasrkan isi pesan yang terkandung di dalamnya. Film Enola Holmes 2 merupakan film bergenre misteri yang berlatarkan tahun 1800-an di London Inggris. Film ini menceritakan tentang kejadian di masa lampau di mana pada saat itu para buruh belum mendapatkan kesejahteraan dan hak-hak mereka dalam bekerja. Dari film ini karakter perempuan sekaligus tokoh utamanya digambarkan sebagai subjek narasi aktif yang kerap menyampaikan pesan-pesan feminisme. Topik feminisme menjadi alasan peneliti memilih film ini karena selama ini perempuan hanya digambarkan sebagai objek yang pasif dalam sebuah film. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan metode semiotika Roland Barthes. Dalam film ini menggambarkan perempuan yang berada dalam posisi yang tidak menguntungkan akibat kontruksi sosial budaya yang dibangun oleh masyarakat. \n ","PeriodicalId":292191,"journal":{"name":"JURNAL RISET RUMPUN SENI, DESAIN DAN MEDIA","volume":"29 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-01-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Representase Karakter Feminisme dalam Film Enola Holmes 2\",\"authors\":\"Syifa Nadia Humaira, Cut Luthfia Tari, Hasan Sazali\",\"doi\":\"10.55606/jurrsendem.v2i1.802\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Film berperan sebagai alat komunikasi massa yang berfungsi untuk mempengaruhi penonton berdasrkan isi pesan yang terkandung di dalamnya. Film Enola Holmes 2 merupakan film bergenre misteri yang berlatarkan tahun 1800-an di London Inggris. Film ini menceritakan tentang kejadian di masa lampau di mana pada saat itu para buruh belum mendapatkan kesejahteraan dan hak-hak mereka dalam bekerja. Dari film ini karakter perempuan sekaligus tokoh utamanya digambarkan sebagai subjek narasi aktif yang kerap menyampaikan pesan-pesan feminisme. Topik feminisme menjadi alasan peneliti memilih film ini karena selama ini perempuan hanya digambarkan sebagai objek yang pasif dalam sebuah film. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan metode semiotika Roland Barthes. Dalam film ini menggambarkan perempuan yang berada dalam posisi yang tidak menguntungkan akibat kontruksi sosial budaya yang dibangun oleh masyarakat. \\n \",\"PeriodicalId\":292191,\"journal\":{\"name\":\"JURNAL RISET RUMPUN SENI, DESAIN DAN MEDIA\",\"volume\":\"29 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-01-19\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"JURNAL RISET RUMPUN SENI, DESAIN DAN MEDIA\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.55606/jurrsendem.v2i1.802\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JURNAL RISET RUMPUN SENI, DESAIN DAN MEDIA","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.55606/jurrsendem.v2i1.802","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Representase Karakter Feminisme dalam Film Enola Holmes 2
Film berperan sebagai alat komunikasi massa yang berfungsi untuk mempengaruhi penonton berdasrkan isi pesan yang terkandung di dalamnya. Film Enola Holmes 2 merupakan film bergenre misteri yang berlatarkan tahun 1800-an di London Inggris. Film ini menceritakan tentang kejadian di masa lampau di mana pada saat itu para buruh belum mendapatkan kesejahteraan dan hak-hak mereka dalam bekerja. Dari film ini karakter perempuan sekaligus tokoh utamanya digambarkan sebagai subjek narasi aktif yang kerap menyampaikan pesan-pesan feminisme. Topik feminisme menjadi alasan peneliti memilih film ini karena selama ini perempuan hanya digambarkan sebagai objek yang pasif dalam sebuah film. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan metode semiotika Roland Barthes. Dalam film ini menggambarkan perempuan yang berada dalam posisi yang tidak menguntungkan akibat kontruksi sosial budaya yang dibangun oleh masyarakat.