{"title":"通过karangpa白人村庄的蜡染技术发展,使无家可归者得以解决。Balong Kab。波诺罗戈","authors":"Isna Aviani Nafisa","doi":"10.55120/ijeslabs.v1i1.467","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Dalam pengembangan usaha diperlukan tenaga kerja yang terampil dan berpengalaman, dalam pengembangan usaha batik ciprat di Karangpatihan pada warga tungrahita masih kurang efektif, ditunjukkan pada produksi yang tidak bisa menerima pesanan dalam jumlah banyak dikarenakan keterbatasan tenaga kerja. Artikel ini akan menganalisis strategi pengembangan usaha batik ciprat yang telah diterapkan pada warga tunagrahita Karangpatihan, serta strategi pengembangan usaha batik ciprat menggunakan analisis SWOT. Jenis penelitian termasuk penelitian lapangan yang menggambarkan fenomena secara apa adanya. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan mendeskripsikan, menganalisis dan menyimpulkan hasil penelitian berdasarkan data yang diperoleh di lapangan. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa strategi pengembangan usaha batik ciprat dilakukan dengan tiga langkah yaitu mengembangkan pasar dari sisi produknya, mengembangkan pasar dari sistem penjualannya dan mengembangkan pasar dengan sinergisme antara keduanya. Strategi pengembangan usaha batik ciprat menggunakan analisis SWOT di antaranya kekuatan (pilihan produk batik dan motif yang beragam, menyediakan pesanan batik sesuai dengan request pelanggan), kelemahan (lokasi sulit dijangkau, tenaga kerja kurang konsisten, tidak mampu menerima pesanan dalam jumlah banyak), peluang (pangsa pasar yang luas, pemasaran yang menarik) dan ancaman (pesaing yang bergerak pada bidang yang sama, konsumen beralih ke perusahaan lain).","PeriodicalId":355239,"journal":{"name":"ILTIZAMAT: Journal of economic sharia law and business studies","volume":"141 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-12-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Pemberdayaan Warga Tunagrahita Melalui Pengembangan Usaha Batik Ciprat di Desa Karangpatihan Kec. Balong Kab. Ponorogo\",\"authors\":\"Isna Aviani Nafisa\",\"doi\":\"10.55120/ijeslabs.v1i1.467\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Dalam pengembangan usaha diperlukan tenaga kerja yang terampil dan berpengalaman, dalam pengembangan usaha batik ciprat di Karangpatihan pada warga tungrahita masih kurang efektif, ditunjukkan pada produksi yang tidak bisa menerima pesanan dalam jumlah banyak dikarenakan keterbatasan tenaga kerja. Artikel ini akan menganalisis strategi pengembangan usaha batik ciprat yang telah diterapkan pada warga tunagrahita Karangpatihan, serta strategi pengembangan usaha batik ciprat menggunakan analisis SWOT. Jenis penelitian termasuk penelitian lapangan yang menggambarkan fenomena secara apa adanya. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan mendeskripsikan, menganalisis dan menyimpulkan hasil penelitian berdasarkan data yang diperoleh di lapangan. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa strategi pengembangan usaha batik ciprat dilakukan dengan tiga langkah yaitu mengembangkan pasar dari sisi produknya, mengembangkan pasar dari sistem penjualannya dan mengembangkan pasar dengan sinergisme antara keduanya. Strategi pengembangan usaha batik ciprat menggunakan analisis SWOT di antaranya kekuatan (pilihan produk batik dan motif yang beragam, menyediakan pesanan batik sesuai dengan request pelanggan), kelemahan (lokasi sulit dijangkau, tenaga kerja kurang konsisten, tidak mampu menerima pesanan dalam jumlah banyak), peluang (pangsa pasar yang luas, pemasaran yang menarik) dan ancaman (pesaing yang bergerak pada bidang yang sama, konsumen beralih ke perusahaan lain).\",\"PeriodicalId\":355239,\"journal\":{\"name\":\"ILTIZAMAT: Journal of economic sharia law and business studies\",\"volume\":\"141 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2021-12-31\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"ILTIZAMAT: Journal of economic sharia law and business studies\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.55120/ijeslabs.v1i1.467\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"ILTIZAMAT: Journal of economic sharia law and business studies","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.55120/ijeslabs.v1i1.467","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Pemberdayaan Warga Tunagrahita Melalui Pengembangan Usaha Batik Ciprat di Desa Karangpatihan Kec. Balong Kab. Ponorogo
Dalam pengembangan usaha diperlukan tenaga kerja yang terampil dan berpengalaman, dalam pengembangan usaha batik ciprat di Karangpatihan pada warga tungrahita masih kurang efektif, ditunjukkan pada produksi yang tidak bisa menerima pesanan dalam jumlah banyak dikarenakan keterbatasan tenaga kerja. Artikel ini akan menganalisis strategi pengembangan usaha batik ciprat yang telah diterapkan pada warga tunagrahita Karangpatihan, serta strategi pengembangan usaha batik ciprat menggunakan analisis SWOT. Jenis penelitian termasuk penelitian lapangan yang menggambarkan fenomena secara apa adanya. Metode penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan mendeskripsikan, menganalisis dan menyimpulkan hasil penelitian berdasarkan data yang diperoleh di lapangan. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa strategi pengembangan usaha batik ciprat dilakukan dengan tiga langkah yaitu mengembangkan pasar dari sisi produknya, mengembangkan pasar dari sistem penjualannya dan mengembangkan pasar dengan sinergisme antara keduanya. Strategi pengembangan usaha batik ciprat menggunakan analisis SWOT di antaranya kekuatan (pilihan produk batik dan motif yang beragam, menyediakan pesanan batik sesuai dengan request pelanggan), kelemahan (lokasi sulit dijangkau, tenaga kerja kurang konsisten, tidak mampu menerima pesanan dalam jumlah banyak), peluang (pangsa pasar yang luas, pemasaran yang menarik) dan ancaman (pesaing yang bergerak pada bidang yang sama, konsumen beralih ke perusahaan lain).