Yoanita Widjaja, A. Santoso, Enny Irawaty, Zita Atzmardina, E. -
{"title":"对COVID-19疫苗接种活动进行健康检查,以提高患者的安全","authors":"Yoanita Widjaja, A. Santoso, Enny Irawaty, Zita Atzmardina, E. -","doi":"10.24912/jbmi.v4i3.13479","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"COVID-19 is an infectious disease caused by corona virus which recently found in 2019 and never been identified in human. Indonesia reported the first COVID-19 case on 2nd March 2020 and the numbers keep increasing until now. There’s no medication proven to be effective for the cure of the disease up till now. Therefore, scientists all over the world tried to make vaccine. After vaccinated, once exposed to germs or virus, the body will be ready to exterminate them and prevent the disease from reoccurring. Vulnerable population is the top priority to get vaccine. Started in January 2021, the first group to get COVID-19 vaccination in Indonesia is healthcare workers.The second phase of the program is intended for elderly, comorbid population, and public servants. Vaccine used has been through a series of clinical test, but patient safety is the most important thing. Hence, this community service activity was done. This activity indicates our effort to improve patient safety in vaccination program. We did medical history screening through anamnesis to identify comorbid factors and other chronic diseases to determine one’s eligibility for vaccine. For patients, this information was used as educational material to improve their health. The doctors who were doing interview, were trained collectively by the ministry of health Republic of Indonesia. From 160 people came for vaccinated in 24th-27th March 2021 period, 156 (97,5%) of them met the criteria and can be vaccinated, 88 (55%) people have comorbid or other chronic diseases and hypertension turns out to be the most common chronic disease.ABSTRAK:Penyakit COVID-19 adalah suatu penyakit infeksius yang disebabkan oleh virus corona yang baru ditemukan pada tahun 2019 dan belum pernah diidentifikasi pada manusia. Indonesia melaporkan kasus pertama COVID-19 pada tanggal 2 Maret 2020 dan jumlahnya terus bertambah hingga sekarang. Hingga saat ini, masih belum ada obat yang ampuh untuk menyembuhkan virus penyebab penyakit ini. Oleh karena itu, para ilmuwan dunia berupaya membuat vaksin. Setelah vaksinasi, jika nanti tubuh terpapar kuman maupun virus penyebab penyakit tersebut, maka tubuh akan siap memusnahkannya serta mencegah penyakit timbul kembali. Populasi yang rentan di semua negara merupakan prioritas tertinggi untuk vaksinasi. Program vaksinasi COVID-19 di Indonesia sudah dimulai sejak Januari 2021 untuk kelompok prioritas, yaitu tenaga kesehatan. Pada tahap dua, sasaran vaksin yaitu kepada lansia, kelompok komorbid, dan pemberi layanan publik. Vaksin yang digunakan telah melewati uji klinis, namun patient safety tetap diutamakan. Oleh karena itu, dilakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini sebagai salah satu upaya meningkatkan keselamatan pasien pada program vaksinasi. Upaya yang dilakukan yaitu dengan melakukan skrining riwayat kesehatan melalui wawancara (anamnesis) untuk mengetahui faktor-faktor komorbid dan penyakit kronik lainnya untuk menentukan kelayakan penerima vaksin. Bagi penerima vaksin, informasi tersebut dapat digunakan untuk materi edukasi agar meningkatkan taraf kesehatan individu. Sebelum terjun ke lapangan, dokter pewawancara dibekali pelatihan terlebih dahulu secara kolektif dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Saat kegiatan, 160 orang datang untuk divaksin pada periode 24-27 Maret 2021, 156 orang (97,5%) lolos skrining dan boleh divaksin. Sebagian peserta vaksinasi, yaitu 88 orang (55%) memilliki komorbid atau penyakit kronik lain, dengan penderita penyakit hipertensi yang tertinggi","PeriodicalId":127539,"journal":{"name":"Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia","volume":"55 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-12-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":"{\"title\":\"SKRINING RIWAYAT KESEHATAN DALAM RANGKA MENINGKATKAN PATIENT SAFETY PADA KEGIATAN VAKSINASI COVID-19\",\"authors\":\"Yoanita Widjaja, A. Santoso, Enny Irawaty, Zita Atzmardina, E. -\",\"doi\":\"10.24912/jbmi.v4i3.13479\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"COVID-19 is an infectious disease caused by corona virus which recently found in 2019 and never been identified in human. Indonesia reported the first COVID-19 case on 2nd March 2020 and the numbers keep increasing until now. There’s no medication proven to be effective for the cure of the disease up till now. Therefore, scientists all over the world tried to make vaccine. After vaccinated, once exposed to germs or virus, the body will be ready to exterminate them and prevent the disease from reoccurring. Vulnerable population is the top priority to get vaccine. Started in January 2021, the first group to get COVID-19 vaccination in Indonesia is healthcare workers.The second phase of the program is intended for elderly, comorbid population, and public servants. Vaccine used has been through a series of clinical test, but patient safety is the most important thing. Hence, this community service activity was done. This activity indicates our effort to improve patient safety in vaccination program. We did medical history screening through anamnesis to identify comorbid factors and other chronic diseases to determine one’s eligibility for vaccine. For patients, this information was used as educational material to improve their health. The doctors who were doing interview, were trained collectively by the ministry of health Republic of Indonesia. From 160 people came for vaccinated in 24th-27th March 2021 period, 156 (97,5%) of them met the criteria and can be vaccinated, 88 (55%) people have comorbid or other chronic diseases and hypertension turns out to be the most common chronic disease.ABSTRAK:Penyakit COVID-19 adalah suatu penyakit infeksius yang disebabkan oleh virus corona yang baru ditemukan pada tahun 2019 dan belum pernah diidentifikasi pada manusia. Indonesia melaporkan kasus pertama COVID-19 pada tanggal 2 Maret 2020 dan jumlahnya terus bertambah hingga sekarang. Hingga saat ini, masih belum ada obat yang ampuh untuk menyembuhkan virus penyebab penyakit ini. Oleh karena itu, para ilmuwan dunia berupaya membuat vaksin. Setelah vaksinasi, jika nanti tubuh terpapar kuman maupun virus penyebab penyakit tersebut, maka tubuh akan siap memusnahkannya serta mencegah penyakit timbul kembali. Populasi yang rentan di semua negara merupakan prioritas tertinggi untuk vaksinasi. Program vaksinasi COVID-19 di Indonesia sudah dimulai sejak Januari 2021 untuk kelompok prioritas, yaitu tenaga kesehatan. Pada tahap dua, sasaran vaksin yaitu kepada lansia, kelompok komorbid, dan pemberi layanan publik. Vaksin yang digunakan telah melewati uji klinis, namun patient safety tetap diutamakan. Oleh karena itu, dilakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini sebagai salah satu upaya meningkatkan keselamatan pasien pada program vaksinasi. Upaya yang dilakukan yaitu dengan melakukan skrining riwayat kesehatan melalui wawancara (anamnesis) untuk mengetahui faktor-faktor komorbid dan penyakit kronik lainnya untuk menentukan kelayakan penerima vaksin. Bagi penerima vaksin, informasi tersebut dapat digunakan untuk materi edukasi agar meningkatkan taraf kesehatan individu. Sebelum terjun ke lapangan, dokter pewawancara dibekali pelatihan terlebih dahulu secara kolektif dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Saat kegiatan, 160 orang datang untuk divaksin pada periode 24-27 Maret 2021, 156 orang (97,5%) lolos skrining dan boleh divaksin. Sebagian peserta vaksinasi, yaitu 88 orang (55%) memilliki komorbid atau penyakit kronik lain, dengan penderita penyakit hipertensi yang tertinggi\",\"PeriodicalId\":127539,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia\",\"volume\":\"55 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2021-12-01\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"2\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.24912/jbmi.v4i3.13479\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24912/jbmi.v4i3.13479","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
摘要
COVID-19是一种由冠状病毒引起的传染病,该病毒于2019年新发现,从未在人类中发现过。印度尼西亚于2020年3月2日报告了第一例COVID-19病例,到目前为止,这一数字一直在增加。到目前为止,还没有一种药物被证明能有效地治愈这种疾病。因此,全世界的科学家都在努力研制疫苗。接种疫苗后,一旦接触到细菌或病毒,身体就会做好消灭它们的准备,防止疾病再次发生。脆弱人群是接种疫苗的重中之重。从2021年1月开始,印度尼西亚第一批接种COVID-19疫苗的群体是卫生保健工作者。该计划的第二阶段针对老年人、合并症人群和公务员。使用的疫苗经过了一系列的临床试验,但患者的安全是最重要的。因此,我们做了这个社区服务活动。这一活动表明我们在疫苗接种项目中努力提高患者的安全性。我们通过记忆进行病史筛查,以确定合并症因素和其他慢性疾病,以确定一个人是否有资格接种疫苗。对病人来说,这些信息被用作改善他们健康状况的教育材料。进行面谈的医生是由印度尼西亚共和国卫生部集体培训的。在2021年3月24日至27日接种疫苗的160人中,156人(97.5%)符合接种标准,88人(55%)有合并症或其他慢性疾病,其中高血压是最常见的慢性疾病。摘要/ abstract摘要:2019年印尼新冠肺炎(COVID-19)冠状病毒(冠状病毒)与印尼新冠肺炎(冠状病毒)有关。印度尼西亚新冠肺炎新冠肺炎新冠病毒2月2日市场2020年dan jumlahnya terus bertambah hinga sekarang。兴亚病毒,马斯喀特病毒,马斯喀特病毒,马斯喀特病毒。Oleh karena, para ilmuwan dunia berupaya成员vakin。猪流感病毒,猪流感病毒,猪流感病毒,猪流感病毒,猪流感病毒。民粹主义是一种政治的、政治的、政治的、政治的、政治的、政治的、政治的、政治的、政治的、政治的。2021年1月1日,印尼新冠肺炎疫情防控方案启动。帕达哈杜亚,萨萨兰瓦克辛,雅图克帕达兰西亚,克隆波克病,丹蓬贝里拉亚南公众。Vaksin yang digunakan telah melewati uji klinis, namun患者安全测试diutamakan。我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说【翻译】【翻译】【翻译】【翻译】【翻译】【翻译】【翻译】【翻译】【翻译】【翻译】Bagi penerima vaksin, informasi tersebut dapat digunakan untuk materi edukasi agar meningkatkan taraf kesha an individual。Sebelum terjun ke lapangan, dokter pewawancara dibekali pelatihan terlebih dahulu secara kolektif dari Kementerian Kesehatan共和国印度尼西亚。在24-27年期间,160只橙子大唐untuk在市场上,2021年,156只(97.5%)橙子大唐untuk在市场上。塞巴吉安人,雅图88只猩猩(55%),komorbid atau penyakit kronik lain, dengan penyakit penyakit hipertensi yang tertinggi
SKRINING RIWAYAT KESEHATAN DALAM RANGKA MENINGKATKAN PATIENT SAFETY PADA KEGIATAN VAKSINASI COVID-19
COVID-19 is an infectious disease caused by corona virus which recently found in 2019 and never been identified in human. Indonesia reported the first COVID-19 case on 2nd March 2020 and the numbers keep increasing until now. There’s no medication proven to be effective for the cure of the disease up till now. Therefore, scientists all over the world tried to make vaccine. After vaccinated, once exposed to germs or virus, the body will be ready to exterminate them and prevent the disease from reoccurring. Vulnerable population is the top priority to get vaccine. Started in January 2021, the first group to get COVID-19 vaccination in Indonesia is healthcare workers.The second phase of the program is intended for elderly, comorbid population, and public servants. Vaccine used has been through a series of clinical test, but patient safety is the most important thing. Hence, this community service activity was done. This activity indicates our effort to improve patient safety in vaccination program. We did medical history screening through anamnesis to identify comorbid factors and other chronic diseases to determine one’s eligibility for vaccine. For patients, this information was used as educational material to improve their health. The doctors who were doing interview, were trained collectively by the ministry of health Republic of Indonesia. From 160 people came for vaccinated in 24th-27th March 2021 period, 156 (97,5%) of them met the criteria and can be vaccinated, 88 (55%) people have comorbid or other chronic diseases and hypertension turns out to be the most common chronic disease.ABSTRAK:Penyakit COVID-19 adalah suatu penyakit infeksius yang disebabkan oleh virus corona yang baru ditemukan pada tahun 2019 dan belum pernah diidentifikasi pada manusia. Indonesia melaporkan kasus pertama COVID-19 pada tanggal 2 Maret 2020 dan jumlahnya terus bertambah hingga sekarang. Hingga saat ini, masih belum ada obat yang ampuh untuk menyembuhkan virus penyebab penyakit ini. Oleh karena itu, para ilmuwan dunia berupaya membuat vaksin. Setelah vaksinasi, jika nanti tubuh terpapar kuman maupun virus penyebab penyakit tersebut, maka tubuh akan siap memusnahkannya serta mencegah penyakit timbul kembali. Populasi yang rentan di semua negara merupakan prioritas tertinggi untuk vaksinasi. Program vaksinasi COVID-19 di Indonesia sudah dimulai sejak Januari 2021 untuk kelompok prioritas, yaitu tenaga kesehatan. Pada tahap dua, sasaran vaksin yaitu kepada lansia, kelompok komorbid, dan pemberi layanan publik. Vaksin yang digunakan telah melewati uji klinis, namun patient safety tetap diutamakan. Oleh karena itu, dilakukan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini sebagai salah satu upaya meningkatkan keselamatan pasien pada program vaksinasi. Upaya yang dilakukan yaitu dengan melakukan skrining riwayat kesehatan melalui wawancara (anamnesis) untuk mengetahui faktor-faktor komorbid dan penyakit kronik lainnya untuk menentukan kelayakan penerima vaksin. Bagi penerima vaksin, informasi tersebut dapat digunakan untuk materi edukasi agar meningkatkan taraf kesehatan individu. Sebelum terjun ke lapangan, dokter pewawancara dibekali pelatihan terlebih dahulu secara kolektif dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. Saat kegiatan, 160 orang datang untuk divaksin pada periode 24-27 Maret 2021, 156 orang (97,5%) lolos skrining dan boleh divaksin. Sebagian peserta vaksinasi, yaitu 88 orang (55%) memilliki komorbid atau penyakit kronik lain, dengan penderita penyakit hipertensi yang tertinggi