{"title":"Hubungan tingkat pengetahuan IPCLN (Infection Control Link Nurse) dengan pelaksanaan Bundle Cateter dalam pencegahan infeksi saluran kemih di RSUD Sleman","authors":"Nur Hidayat, Anida Anida","doi":"10.47317/mikki.v11i2.492","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Latar Belakang : Infeksi terkait pelayanan kesehatan atau “HAIs”(Healthcare-Associated Infections) adalah infeksi yang terjadi pada pasien selama perawatan di rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya dimana ketika masuk tidak ada infeksi dan tidak dalam masa inkubasi, termasuk infeksi dalam rumah sakit tapi muncul setelah pasien pulang . Infeksi Saluran Kemih (ISK) adalah salah satu jenis HAIs yang terjadi karena pemasangan kateter urin (CDC,2015). Infeksi saluran kemih yang terjadi di rumah sakit, sekitar 75 - 80 % disebabkan karena pemasangan kateter urin (Nicole, 2014). Lima belas persen (15%) sampai 20% pasien yang dirawat di rumah sakit mendapatkan tindakan pemasangan kateter selama perawatan di rumah sakit (CDC, 2015). Tujuan : Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan IPCLN dengan pelaksanaan bundle catheter dalam pencegahan Infeksi Saluran Kemih di RSUD Sleman Metode : Penelitian ini dilakukan di RSUD Sleman dengan metode penelitian observasional menggunakan rancangan cross - sectional. Pengambilan sampel dilakukan dengan metodepurposive sampling. Tahap analisis yang digunakan adalah analisis univariat dan bivariate. Analisis univariat bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik responden, tingkat pengetahuan Perawat, dan pelaksanaan bundle catether. Analisis bivariat bertujuan untuk menjelaskan hubungan antar dua variabel penelitian. Penelitian ini menggunakan uji Spearman Rank untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan perawat IPCLN dan pelaksanaan bundle catether. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa analisa bivariate dengan Spearman Rank bahwa Tingkat penetahuan perawat IPCLN dan pelaksanaan bundle catether didapatkan nilai p = 0.04. Kesimpulan : ada hubungan tingkat pengetahuan IPCLN dengan pelaksanaan bundle catheter dalam pencegahan infeksi saluran kemih di RSUD Sleman","PeriodicalId":304706,"journal":{"name":"Mikki: Majalah Ilmu Keperawatan dan Kesehatan Indonesia","volume":"15 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-11-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Mikki: Majalah Ilmu Keperawatan dan Kesehatan Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.47317/mikki.v11i2.492","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Hubungan tingkat pengetahuan IPCLN (Infection Control Link Nurse) dengan pelaksanaan Bundle Cateter dalam pencegahan infeksi saluran kemih di RSUD Sleman
Latar Belakang : Infeksi terkait pelayanan kesehatan atau “HAIs”(Healthcare-Associated Infections) adalah infeksi yang terjadi pada pasien selama perawatan di rumah sakit dan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya dimana ketika masuk tidak ada infeksi dan tidak dalam masa inkubasi, termasuk infeksi dalam rumah sakit tapi muncul setelah pasien pulang . Infeksi Saluran Kemih (ISK) adalah salah satu jenis HAIs yang terjadi karena pemasangan kateter urin (CDC,2015). Infeksi saluran kemih yang terjadi di rumah sakit, sekitar 75 - 80 % disebabkan karena pemasangan kateter urin (Nicole, 2014). Lima belas persen (15%) sampai 20% pasien yang dirawat di rumah sakit mendapatkan tindakan pemasangan kateter selama perawatan di rumah sakit (CDC, 2015). Tujuan : Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan tingkat pengetahuan IPCLN dengan pelaksanaan bundle catheter dalam pencegahan Infeksi Saluran Kemih di RSUD Sleman Metode : Penelitian ini dilakukan di RSUD Sleman dengan metode penelitian observasional menggunakan rancangan cross - sectional. Pengambilan sampel dilakukan dengan metodepurposive sampling. Tahap analisis yang digunakan adalah analisis univariat dan bivariate. Analisis univariat bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan karakteristik responden, tingkat pengetahuan Perawat, dan pelaksanaan bundle catether. Analisis bivariat bertujuan untuk menjelaskan hubungan antar dua variabel penelitian. Penelitian ini menggunakan uji Spearman Rank untuk mengetahui hubungan antara tingkat pengetahuan perawat IPCLN dan pelaksanaan bundle catether. Hasil : Hasil penelitian menunjukkan bahwa analisa bivariate dengan Spearman Rank bahwa Tingkat penetahuan perawat IPCLN dan pelaksanaan bundle catether didapatkan nilai p = 0.04. Kesimpulan : ada hubungan tingkat pengetahuan IPCLN dengan pelaksanaan bundle catheter dalam pencegahan infeksi saluran kemih di RSUD Sleman