{"title":"芦苇的利用促进玉米作物的生长和生产(Zea mays L)。","authors":"Novita Sari, N. Sembiring","doi":"10.32530/jfcaa.v1i1.309","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Kebutuhan jagung di Sumatera Barat cukup besar karena permintaan untuk pakan terus meningkat sejalan dengan perkembangan peternakan ayam. Kabupaten Limapuluh Kota sebagai salah satu sentra peternakan ayam petelur dan pedaging, hanya mampu memproduksi jagung 25-30% dari kebutuhan lokal. Hal ini disebabkan karena produktivitas jagung masih rendah sehingga diperlukan suatu teknologi untuk meningkatkan produksi. Sebagian besar lahan penanaman jagung di Indonesia berupa lahan kering, yaitu seluas 63,4 juta hektar atau sekitar 33,7%. Masalah utama penanaman jagung di lahan kering adalah kebutuhan air sepenuhnya tergantung pada curah hujan, sehingga pada musim kemarau menyebabkan tanaman kekurangan air untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan. Sedangkan, masalah pada musim hujan adalah tingginya populasi gulma dan adanya erosi yang mengakibatkan penurunan kesuburan lahan. Upaya untuk mengatasi masalah ini adalah dengan cara memanipulasi lingkungan tumbuh tanaman yaitu dengan pemulsaan, salah satunya dengan menggunakan mulsa alang-alang. Budidaya tanaman jagung dengan teknologi mulsa alang-alang dilakukan di lahan praktek Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh, Tanjung Pati. Waktu pelaksanaan dimulai pada bulan September 2015 sampai dengan Januari 2016. Dosis alang-alang yang digunakan yaitu 6 ton/ha atau 150 kg/250 m2. Berdasarkan hasil pengamatan dan uji t student, penggunaan mulsa alang-alang pada tanaman jagung dapat meningkatkan pertumbuhan tinggi tanaman dan jumlah daun serta jumlah biji per baris dan bobot 100 biji. Pada lahan yang diberi teknologi diperoleh produksi sebanyak 107,5 kg/250 m2 (4,3 ton/ha), meningkat 22,85% dibandingkan produksi tanpa teknologi yaitu 87,5 kg/250 m2 (3,5 ton/ha).","PeriodicalId":339838,"journal":{"name":"Journal of Food Crop and Applied Agriculture","volume":"40 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-10-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"PEMANFAATAN MULSA ALANG-ALANG UNTUK MENINGKATKAN PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG (Zea mays L.)\",\"authors\":\"Novita Sari, N. Sembiring\",\"doi\":\"10.32530/jfcaa.v1i1.309\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Kebutuhan jagung di Sumatera Barat cukup besar karena permintaan untuk pakan terus meningkat sejalan dengan perkembangan peternakan ayam. Kabupaten Limapuluh Kota sebagai salah satu sentra peternakan ayam petelur dan pedaging, hanya mampu memproduksi jagung 25-30% dari kebutuhan lokal. Hal ini disebabkan karena produktivitas jagung masih rendah sehingga diperlukan suatu teknologi untuk meningkatkan produksi. Sebagian besar lahan penanaman jagung di Indonesia berupa lahan kering, yaitu seluas 63,4 juta hektar atau sekitar 33,7%. Masalah utama penanaman jagung di lahan kering adalah kebutuhan air sepenuhnya tergantung pada curah hujan, sehingga pada musim kemarau menyebabkan tanaman kekurangan air untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan. Sedangkan, masalah pada musim hujan adalah tingginya populasi gulma dan adanya erosi yang mengakibatkan penurunan kesuburan lahan. Upaya untuk mengatasi masalah ini adalah dengan cara memanipulasi lingkungan tumbuh tanaman yaitu dengan pemulsaan, salah satunya dengan menggunakan mulsa alang-alang. Budidaya tanaman jagung dengan teknologi mulsa alang-alang dilakukan di lahan praktek Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh, Tanjung Pati. Waktu pelaksanaan dimulai pada bulan September 2015 sampai dengan Januari 2016. Dosis alang-alang yang digunakan yaitu 6 ton/ha atau 150 kg/250 m2. Berdasarkan hasil pengamatan dan uji t student, penggunaan mulsa alang-alang pada tanaman jagung dapat meningkatkan pertumbuhan tinggi tanaman dan jumlah daun serta jumlah biji per baris dan bobot 100 biji. Pada lahan yang diberi teknologi diperoleh produksi sebanyak 107,5 kg/250 m2 (4,3 ton/ha), meningkat 22,85% dibandingkan produksi tanpa teknologi yaitu 87,5 kg/250 m2 (3,5 ton/ha).\",\"PeriodicalId\":339838,\"journal\":{\"name\":\"Journal of Food Crop and Applied Agriculture\",\"volume\":\"40 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2020-10-12\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Journal of Food Crop and Applied Agriculture\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.32530/jfcaa.v1i1.309\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Journal of Food Crop and Applied Agriculture","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.32530/jfcaa.v1i1.309","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
PEMANFAATAN MULSA ALANG-ALANG UNTUK MENINGKATKAN PERTUMBUHAN DAN PRODUKSI TANAMAN JAGUNG (Zea mays L.)
Kebutuhan jagung di Sumatera Barat cukup besar karena permintaan untuk pakan terus meningkat sejalan dengan perkembangan peternakan ayam. Kabupaten Limapuluh Kota sebagai salah satu sentra peternakan ayam petelur dan pedaging, hanya mampu memproduksi jagung 25-30% dari kebutuhan lokal. Hal ini disebabkan karena produktivitas jagung masih rendah sehingga diperlukan suatu teknologi untuk meningkatkan produksi. Sebagian besar lahan penanaman jagung di Indonesia berupa lahan kering, yaitu seluas 63,4 juta hektar atau sekitar 33,7%. Masalah utama penanaman jagung di lahan kering adalah kebutuhan air sepenuhnya tergantung pada curah hujan, sehingga pada musim kemarau menyebabkan tanaman kekurangan air untuk mendukung pertumbuhan dan perkembangan. Sedangkan, masalah pada musim hujan adalah tingginya populasi gulma dan adanya erosi yang mengakibatkan penurunan kesuburan lahan. Upaya untuk mengatasi masalah ini adalah dengan cara memanipulasi lingkungan tumbuh tanaman yaitu dengan pemulsaan, salah satunya dengan menggunakan mulsa alang-alang. Budidaya tanaman jagung dengan teknologi mulsa alang-alang dilakukan di lahan praktek Politeknik Pertanian Negeri Payakumbuh, Tanjung Pati. Waktu pelaksanaan dimulai pada bulan September 2015 sampai dengan Januari 2016. Dosis alang-alang yang digunakan yaitu 6 ton/ha atau 150 kg/250 m2. Berdasarkan hasil pengamatan dan uji t student, penggunaan mulsa alang-alang pada tanaman jagung dapat meningkatkan pertumbuhan tinggi tanaman dan jumlah daun serta jumlah biji per baris dan bobot 100 biji. Pada lahan yang diberi teknologi diperoleh produksi sebanyak 107,5 kg/250 m2 (4,3 ton/ha), meningkat 22,85% dibandingkan produksi tanpa teknologi yaitu 87,5 kg/250 m2 (3,5 ton/ha).