Fanti Nadinia Marini
{"title":"PENDAMPINGAN IAI JAWA TIMUR DAN IAI MALANG UNTUK IMPLEMENTASI DESAIN HUNTARA DIRELOKASI APG SEMERU","authors":"Fanti Nadinia Marini","doi":"10.30996/jpm17.v7i2.6887","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstrak \nPulau Jawa yang  dihuni  lebih  dari  60%  penduduk  Indonesia memiliki gunung api tidak kurang 25 gunung. Di Jawa  Timur,  salah  satu  gunung  api  yang  tergolong paling aktif adalah gunung Semeru, yang terletak di dua    wilayah yaitu    kabupaten    Lumajang    dan kabupaten   Malang. Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Senin, 20 Desember 2021.  Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 11 mm dan durasi 433 detik. Permasalahan yang muncul adalah rusaknya pemukiman warga dan kehilangan lahan pemukiman relokasi APG Erupsi Semeru yang berada di desa sumbermujur kecamatan candipuro Kabupaten Lumajang  Desain adalah terjemahan fisik mengenai aspek sosial, ekonomi, dan tata hidup manusia, serta merupakan cerminan budaya zamannya Desain adalah salah satu manifestasi kebudayaan yang berwujud, Hunian sementara (huntara) adalah tempat tinggal sementara selama korban bencana mengungsi, baik berupa tempat penampungan massal maupun keluarga, atau individual. Tujuan dibangunnya huntara untuk mengamankan pengungsi dengan menjauhkannya dari tempat bencana. Bangunan huntara yang meliputi sarana dan pra sarananya hampir semuanya bersifat non-permanen untuk menekankan fungsinya sebagai tempat tinggal pada masa transisi. Peneliti ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Metode penelitian kualitatif dipilih karena metode ini sesuai dengan kebutuhan data yang akan diambil di lapangan, yaitu dengan mengumpulkan data-data primer dengan cara observasi ke rumah relokasi APG Semeru, dilakukan pengamatan, dan studi literatur sejenis.Kali ini kami melakukan penelitian dengan NGO yang telah di tentukan, yaitu NGO Banser Begana dan NGO Pramuka Peduli. \nKata kunci: Bencana, Erupsi Semeru,Desain,Huntara \nAbstract \nThe island of Java, which is inhabited by more than 60% of Indonesia's population, has no less than 25 volcanoes. In East Java, one of the most active volcanoes is Mount Semeru, which is located in two areas, namely Lumajang Regency and Malang Regency. Mount Semeru erupted on Monday, December 20, 2021. This eruption was recorded on a seismograph with a maximum amplitude of 11 mm and a duration of 433 seconds. The problems that arise are the destruction of residential areas and the loss of land for the relocation of the Semeru APG relocation located in Sumbermujur Village, Candipuro District, Lumajang Regency. Temporary shelter (huntara) is a temporary residence while disaster victims evacuate, either in the form of mass shelters or families, or individually. The purpose of the temporary shelter was to secure the refugees by keeping them away from the disaster area. The shelter building which includes almost all of its facilities and infrastructure is non-permanent to emphasize its function as a place to live during the transition period. This researcher uses qualitative research methods. The qualitative research method was chosen because this method is in accordance with the needs of the data to be collected in the field, namely by collecting primary data by observing the APG Semeru relocation house, conducting observations, and studying similar literature. determined, namely the NGO Banser Begana and NGO Pramuka Peduli. \nKeywords: Disaster, Semeru Eruption, Design, Huntara","PeriodicalId":212647,"journal":{"name":"JPM17: Jurnal Pengabdian Masyarakat","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-08-19","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JPM17: Jurnal Pengabdian Masyarakat","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.30996/jpm17.v7i2.6887","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1

摘要

居住在印度尼西亚60%以上的爪哇岛有火山,不少于25座。在东爪哇,最活跃的火山之一是瑟默鲁山,它位于卢马江和马朗县的两个地区。2021年12月20日星期一爆发了塞默鲁火山。这次喷发将在地震仪上记录,最长可达11毫米振幅,持续时间为433秒。出现的问题是仅仅来自社区和失去土地APG的伊东在喷发的搬迁村庄定居点sumbermujur街道县candipuro Lumajang物理设计是翻译关于人类生命的社会、经济和语法方面的文化、反映时代设计是无形的文化的一种表现,临时住所(huntara)是临时住所在灾民流离失所,无论是大规模避难所,还是家庭,还是个人。他的huntara创建的目的是通过将难民远离灾难现场来保护他们。包括设施和基础设施的huntara建筑几乎都是永久性的,以强调它们在过渡时期作为住房的功能。这位研究人员采用了定性研究方法。选择定性研究方法,是因为该方法符合实地收集数据的需求,即通过对APG Semeru重新安置、观察和相关文献研究等领域收集主要数据。这一次,我们进行了由NGO Banser Begana和NGO侦察兵组成的研究。关键词:灾难、破坏、设计、破坏被印尼60%吞并的Java岛匈牙利火山的影响,仅为25次火山。在东爪哇,最活跃的火山之一是塞默鲁山,位于两个地区,namely Lumajang摄政和不幸摄政。周一,12月20日,2021年,Semeru山被拆除。这一eruption以11毫米的最大振幅和433秒的双重记录在地震仪上。居住地区的破坏和土地土地的重新分配所造成的问题被安置在可幸运的村庄,北卢马景区。临时住所,受害者临时住所,无论是在形式的弥撒床垫或家庭,或个人。临时避难所的目的是通过让他们远离灾难地区来保护难民。包括其许多缺点和基础设施在内的防空洞是一个不永久地将其功能作为一个存在于过渡阶段的地方。这是对具有资格研究方法的研究。合格研究方法被选中,因为这一方法与收集数据的需求有关,由观察APG Semeru relocation house、conducting observations和类似文学的研究中心收集原始数据。决心,namely的NGO班ser Begana和NGO scout关心。灾难,毁灭,设计,狼
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
PENDAMPINGAN IAI JAWA TIMUR DAN IAI MALANG UNTUK IMPLEMENTASI DESAIN HUNTARA DIRELOKASI APG SEMERU
Abstrak Pulau Jawa yang  dihuni  lebih  dari  60%  penduduk  Indonesia memiliki gunung api tidak kurang 25 gunung. Di Jawa  Timur,  salah  satu  gunung  api  yang  tergolong paling aktif adalah gunung Semeru, yang terletak di dua    wilayah yaitu    kabupaten    Lumajang    dan kabupaten   Malang. Terjadi erupsi Gunung Semeru pada hari Senin, 20 Desember 2021.  Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 11 mm dan durasi 433 detik. Permasalahan yang muncul adalah rusaknya pemukiman warga dan kehilangan lahan pemukiman relokasi APG Erupsi Semeru yang berada di desa sumbermujur kecamatan candipuro Kabupaten Lumajang  Desain adalah terjemahan fisik mengenai aspek sosial, ekonomi, dan tata hidup manusia, serta merupakan cerminan budaya zamannya Desain adalah salah satu manifestasi kebudayaan yang berwujud, Hunian sementara (huntara) adalah tempat tinggal sementara selama korban bencana mengungsi, baik berupa tempat penampungan massal maupun keluarga, atau individual. Tujuan dibangunnya huntara untuk mengamankan pengungsi dengan menjauhkannya dari tempat bencana. Bangunan huntara yang meliputi sarana dan pra sarananya hampir semuanya bersifat non-permanen untuk menekankan fungsinya sebagai tempat tinggal pada masa transisi. Peneliti ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Metode penelitian kualitatif dipilih karena metode ini sesuai dengan kebutuhan data yang akan diambil di lapangan, yaitu dengan mengumpulkan data-data primer dengan cara observasi ke rumah relokasi APG Semeru, dilakukan pengamatan, dan studi literatur sejenis.Kali ini kami melakukan penelitian dengan NGO yang telah di tentukan, yaitu NGO Banser Begana dan NGO Pramuka Peduli. Kata kunci: Bencana, Erupsi Semeru,Desain,Huntara Abstract The island of Java, which is inhabited by more than 60% of Indonesia's population, has no less than 25 volcanoes. In East Java, one of the most active volcanoes is Mount Semeru, which is located in two areas, namely Lumajang Regency and Malang Regency. Mount Semeru erupted on Monday, December 20, 2021. This eruption was recorded on a seismograph with a maximum amplitude of 11 mm and a duration of 433 seconds. The problems that arise are the destruction of residential areas and the loss of land for the relocation of the Semeru APG relocation located in Sumbermujur Village, Candipuro District, Lumajang Regency. Temporary shelter (huntara) is a temporary residence while disaster victims evacuate, either in the form of mass shelters or families, or individually. The purpose of the temporary shelter was to secure the refugees by keeping them away from the disaster area. The shelter building which includes almost all of its facilities and infrastructure is non-permanent to emphasize its function as a place to live during the transition period. This researcher uses qualitative research methods. The qualitative research method was chosen because this method is in accordance with the needs of the data to be collected in the field, namely by collecting primary data by observing the APG Semeru relocation house, conducting observations, and studying similar literature. determined, namely the NGO Banser Begana and NGO Pramuka Peduli. Keywords: Disaster, Semeru Eruption, Design, Huntara
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信