{"title":"穆拉·沙德拉神的哲学","authors":"Halimatuzzahro Marzuki","doi":"10.20414/sophist.v4i1.66","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Mulla Shadra adalah seorang intelektual Muslim terbesar pada masanya dengan sebuah karya yang sangat fenomenal berjudul Al-Hikmah Al-Muta’aliyah. Secara garis besar, sumber ajaran Mulla Shadra berasal dari empat sumber utama. Pertama, Filsafat Paripatetik Islami. Kedua, teosofi dari Suhrawardi dan para pensyarahnya seperti Quth al-Din Syirazi dan Jalal al-Din Dawani. Ketiga, ajaran tasawuf Ibnu Arabi. Keempat, Syari’at Islam termasuk sabda Rasulullah dan Imam-imam Syi’ah. Sedangkan bangunan al-Hikmah al-Muta’aliyah secara epistemologis didasarkan pada tiga prinsip: intuisi intelektual, pembuktian rasional dam syari’at. Sedangkan secara ontologis, al-Hikamah al-Muta’aliyah didasarkan pada tiga hal: Ashalah al-Wujud, Tasykik al-Wujud dan gerakan Substansial. Seperti filosof sebelumnya Mulla Shadra berusaha untuk menjawab masalah esensi (mahiyah) dan eksistensi (wujud).","PeriodicalId":237818,"journal":{"name":"Sophist : Jurnal Sosial Politik Kajian Islam dan Tafsir","volume":"235 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-07-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Filsafat Ketuhanan Mulla Shadra\",\"authors\":\"Halimatuzzahro Marzuki\",\"doi\":\"10.20414/sophist.v4i1.66\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Mulla Shadra adalah seorang intelektual Muslim terbesar pada masanya dengan sebuah karya yang sangat fenomenal berjudul Al-Hikmah Al-Muta’aliyah. Secara garis besar, sumber ajaran Mulla Shadra berasal dari empat sumber utama. Pertama, Filsafat Paripatetik Islami. Kedua, teosofi dari Suhrawardi dan para pensyarahnya seperti Quth al-Din Syirazi dan Jalal al-Din Dawani. Ketiga, ajaran tasawuf Ibnu Arabi. Keempat, Syari’at Islam termasuk sabda Rasulullah dan Imam-imam Syi’ah. Sedangkan bangunan al-Hikmah al-Muta’aliyah secara epistemologis didasarkan pada tiga prinsip: intuisi intelektual, pembuktian rasional dam syari’at. Sedangkan secara ontologis, al-Hikamah al-Muta’aliyah didasarkan pada tiga hal: Ashalah al-Wujud, Tasykik al-Wujud dan gerakan Substansial. Seperti filosof sebelumnya Mulla Shadra berusaha untuk menjawab masalah esensi (mahiyah) dan eksistensi (wujud).\",\"PeriodicalId\":237818,\"journal\":{\"name\":\"Sophist : Jurnal Sosial Politik Kajian Islam dan Tafsir\",\"volume\":\"235 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-07-14\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Sophist : Jurnal Sosial Politik Kajian Islam dan Tafsir\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.20414/sophist.v4i1.66\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Sophist : Jurnal Sosial Politik Kajian Islam dan Tafsir","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.20414/sophist.v4i1.66","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Mulla Shadra adalah seorang intelektual Muslim terbesar pada masanya dengan sebuah karya yang sangat fenomenal berjudul Al-Hikmah Al-Muta’aliyah. Secara garis besar, sumber ajaran Mulla Shadra berasal dari empat sumber utama. Pertama, Filsafat Paripatetik Islami. Kedua, teosofi dari Suhrawardi dan para pensyarahnya seperti Quth al-Din Syirazi dan Jalal al-Din Dawani. Ketiga, ajaran tasawuf Ibnu Arabi. Keempat, Syari’at Islam termasuk sabda Rasulullah dan Imam-imam Syi’ah. Sedangkan bangunan al-Hikmah al-Muta’aliyah secara epistemologis didasarkan pada tiga prinsip: intuisi intelektual, pembuktian rasional dam syari’at. Sedangkan secara ontologis, al-Hikamah al-Muta’aliyah didasarkan pada tiga hal: Ashalah al-Wujud, Tasykik al-Wujud dan gerakan Substansial. Seperti filosof sebelumnya Mulla Shadra berusaha untuk menjawab masalah esensi (mahiyah) dan eksistensi (wujud).