贝塞斯达医院认知功能障碍导致高血压

R. Pinzon
{"title":"贝塞斯达医院认知功能障碍导致高血压","authors":"R. Pinzon","doi":"10.33476/JKY.V25I3.368","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pendahuluan: Stroke bisa menimbulkan gangguan fungsional otak berupa gangguan fungsi kognitif. Insidensi gangguan fungsi kognitif meningkat tiga kali lipat setelah stroke, dan biasanya melibatkan gangguan kemampuan visuospasial, memori, orientasi, bahasa, perhatian, dan fungsi eksekutif. Metode: Penelitian ini menggunakan metode potong lintang. Data yang diambil berupa data primer dengan menggunakan Montreal Cognitive Assessment versi Indonesia (MoCA-Ina) serta Clock Drawing Test (CDT) dan data sekunder dari Stroke Registry (2010-2017) dan rekam medis RS Bethesda Yogyakarta. Data yang didapatkan dianalisis secara deskriptif (univariat), dilanjutkan dengan uji chi-square test untuk analisis bivariat, dan regresi logistik digunakan untuk menganalisis analisis multivariat. Hasil: Sampel yang didapatkan sebanyak 110 sampel, dimana terdapat 72 laki-laki (65%) dan 38 perempuan (34.5%), di mana usia terbanyak 51-60 tahun sebanyak 36 pasien (32.7%). Didapatkan 75 pasien (68.2%) yang mengalami gangguan fungsi kognitif (MoCA < 26) dan 35 pasien (31.8%) yang tidak mengalami gangguan fungsi kognitif (MoCA ³ 26). Pada analisis bivariat didapatkan hipertensi (OR: 1.02; CI: 0.70-1.49; p: 0.823) tidak mempengaruhi terjadinya gangguan fungsi kognitif pada pasien post-stroke iskemik. Pada analisis multivariat didapatkan onset serangan stroke ulangan, jumlah lesi, lesi, dan lesi temporal berhubungan dengan gangguan fungsi kognitif post-stroke iskemik. Kesimpulan: Hipertensi tidak berhubungan dengan gangguan fungsi kognitif pada pasien post-stroke iskemik.   Kata Kunci: Post-Stroke Iskemik, Hipertensi, Gangguan Fungsi Kognitif, MoCA-Ina, CDT.","PeriodicalId":101844,"journal":{"name":"YARSI medical Journal","volume":"18 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-01-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"3","resultStr":"{\"title\":\"HUBUNGAN HIPERTENSI DENGAN GANGGUAN FUNGSI KOGNITIF PADA PASIEN POST-STROKE ISKEMIK DI RS BETHESDA\",\"authors\":\"R. Pinzon\",\"doi\":\"10.33476/JKY.V25I3.368\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Pendahuluan: Stroke bisa menimbulkan gangguan fungsional otak berupa gangguan fungsi kognitif. Insidensi gangguan fungsi kognitif meningkat tiga kali lipat setelah stroke, dan biasanya melibatkan gangguan kemampuan visuospasial, memori, orientasi, bahasa, perhatian, dan fungsi eksekutif. Metode: Penelitian ini menggunakan metode potong lintang. Data yang diambil berupa data primer dengan menggunakan Montreal Cognitive Assessment versi Indonesia (MoCA-Ina) serta Clock Drawing Test (CDT) dan data sekunder dari Stroke Registry (2010-2017) dan rekam medis RS Bethesda Yogyakarta. Data yang didapatkan dianalisis secara deskriptif (univariat), dilanjutkan dengan uji chi-square test untuk analisis bivariat, dan regresi logistik digunakan untuk menganalisis analisis multivariat. Hasil: Sampel yang didapatkan sebanyak 110 sampel, dimana terdapat 72 laki-laki (65%) dan 38 perempuan (34.5%), di mana usia terbanyak 51-60 tahun sebanyak 36 pasien (32.7%). Didapatkan 75 pasien (68.2%) yang mengalami gangguan fungsi kognitif (MoCA < 26) dan 35 pasien (31.8%) yang tidak mengalami gangguan fungsi kognitif (MoCA ³ 26). Pada analisis bivariat didapatkan hipertensi (OR: 1.02; CI: 0.70-1.49; p: 0.823) tidak mempengaruhi terjadinya gangguan fungsi kognitif pada pasien post-stroke iskemik. Pada analisis multivariat didapatkan onset serangan stroke ulangan, jumlah lesi, lesi, dan lesi temporal berhubungan dengan gangguan fungsi kognitif post-stroke iskemik. Kesimpulan: Hipertensi tidak berhubungan dengan gangguan fungsi kognitif pada pasien post-stroke iskemik.   Kata Kunci: Post-Stroke Iskemik, Hipertensi, Gangguan Fungsi Kognitif, MoCA-Ina, CDT.\",\"PeriodicalId\":101844,\"journal\":{\"name\":\"YARSI medical Journal\",\"volume\":\"18 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2018-01-15\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"3\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"YARSI medical Journal\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.33476/JKY.V25I3.368\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"YARSI medical Journal","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33476/JKY.V25I3.368","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 3

摘要

前言:中风会导致认知功能障碍的大脑功能障碍。中风后认知功能障碍的发病率增加了两倍,通常包括病变、记忆、方向、语言、注意力和执行功能障碍。方法:这项研究采用了横断线法。通过使用印度尼西亚版本的蒙特利尔Cognitive评估(moca ina)和时画测试(CDT)和中风登记史(2010-2017)和贝塞斯达日经医院的医疗记录,从主数据中提取的数据是主要数据。它所获得的数据是描述性的(univariat)分析,然后是bivariat分析的chi-square测试,并用于分析多变量分析。结果:获得了110个样本,其中72名男性(65%)和38名女性(34.5%),其中36名患者最多为51至60岁(32.7%)。获得75(68 . 2%)的病人患有严重的认知功能(MoCA < 26)和35(31 . 8%)的病人不认知功能障碍(MoCA A³26)。在双变量分析中有高血压(或:1.02;cl: 70-1 0。49;p: 0823)不影响后脑卒中患者的认知功能障碍。在多变量分析中,可发现重复性中风发作、损伤、损伤和颞叶与后脑缺乏性脑后认知功能障碍有关。结论:高血压与后脑卒中患者的认知功能障碍无关。关键词:后缺血性中风、高血压、认知功能障碍、moca ina、CDT。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
HUBUNGAN HIPERTENSI DENGAN GANGGUAN FUNGSI KOGNITIF PADA PASIEN POST-STROKE ISKEMIK DI RS BETHESDA
Pendahuluan: Stroke bisa menimbulkan gangguan fungsional otak berupa gangguan fungsi kognitif. Insidensi gangguan fungsi kognitif meningkat tiga kali lipat setelah stroke, dan biasanya melibatkan gangguan kemampuan visuospasial, memori, orientasi, bahasa, perhatian, dan fungsi eksekutif. Metode: Penelitian ini menggunakan metode potong lintang. Data yang diambil berupa data primer dengan menggunakan Montreal Cognitive Assessment versi Indonesia (MoCA-Ina) serta Clock Drawing Test (CDT) dan data sekunder dari Stroke Registry (2010-2017) dan rekam medis RS Bethesda Yogyakarta. Data yang didapatkan dianalisis secara deskriptif (univariat), dilanjutkan dengan uji chi-square test untuk analisis bivariat, dan regresi logistik digunakan untuk menganalisis analisis multivariat. Hasil: Sampel yang didapatkan sebanyak 110 sampel, dimana terdapat 72 laki-laki (65%) dan 38 perempuan (34.5%), di mana usia terbanyak 51-60 tahun sebanyak 36 pasien (32.7%). Didapatkan 75 pasien (68.2%) yang mengalami gangguan fungsi kognitif (MoCA < 26) dan 35 pasien (31.8%) yang tidak mengalami gangguan fungsi kognitif (MoCA ³ 26). Pada analisis bivariat didapatkan hipertensi (OR: 1.02; CI: 0.70-1.49; p: 0.823) tidak mempengaruhi terjadinya gangguan fungsi kognitif pada pasien post-stroke iskemik. Pada analisis multivariat didapatkan onset serangan stroke ulangan, jumlah lesi, lesi, dan lesi temporal berhubungan dengan gangguan fungsi kognitif post-stroke iskemik. Kesimpulan: Hipertensi tidak berhubungan dengan gangguan fungsi kognitif pada pasien post-stroke iskemik.   Kata Kunci: Post-Stroke Iskemik, Hipertensi, Gangguan Fungsi Kognitif, MoCA-Ina, CDT.
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信