圣训视角方法

M. Udin
{"title":"圣训视角方法","authors":"M. Udin","doi":"10.33367/kpi.v1i2.1050","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Metode dakwah merupakan upaya sitematis yang dilakukan oleh seorang dalam rangka mempengaruhi atau mengajak sesorang yang sering disebut mad’u untuk menjalankan segala perintah Allah dan menjauhi segala larangan-larangannya. Istilah metode dakwah yang terdapat di dalam Al-Qur’an pada prinsipnya merujuk kepada surah an-Nahl ayat 125 yang menyebutkan bahwa metode pelaksanaan dakwah ada 3 yaitu Dakwah al-Hikmah, Dakwah Maudzah Hasanah dan Mujadalah Hasanah. Dari ketiga elemen metode utama tersebut, dijabarkan oleh Rasulullah ke dalam beberapa cara yang lebih aplikatif, di ataranya adalah sebagai berikut: Pertama; Metode dakwah Bilhikmah diterapkan dalam Hadist Riwayat Bukhori-1800, tentang seorang yang melakukan hubungan suami istri pada bulan suci Ramadhan. Esensi hadis ini  akan mendorong pemikiran tentang pembenaran terhadap kemudahan hukum (syari'at) Islam. Kedua; Metode Maudihoh Hasanah, diaplikasikan dalam Hadis imam Ahmad Ibn Hanbal (Ahmad – 21185) melalui jalur Abu umamah yang meneruskannya kepada Sulaim Ibn 'Amr, tentang seorang pemuda yang meminta izin untuk berzina. Beliau kemuidian mengajak pemuda tersebut untuk berpikir sejenak dengan bertanya jika zina menghampiri ibu dan saudara-saudaranya. Tanpa menyinggung perasaan, mad’u memahami bahwa berzina adalah perbuatan yang hina. Mau'izah hasanah juga mengharuskan adanya ajakan untuk berpikir tentang kebenaran melalui alur logika tamtsil (perumpamaan) yang efesien. Ketiga; Metode Dakwah Mujadalah Hasanah, diaplikasikan dalam Hadis Riwayat Tirmidzi – 1582, yang menceritakan tentang diskusi antara Rosululloh dan salah seorang sahabat yang bertanya tentang amalan utama. Rosullah menjawab semua pertanyaan tersebut secara terstruktur, mulai amalan yang paling sederhana hingga paling tinggi derajatnya.","PeriodicalId":282185,"journal":{"name":"Jurnal Kopis: Kajian Penelitian dan Pemikiran Komunikasi Penyiaran Islam","volume":"3 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-02-28","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Metode Dakwah Perspektif Hadist\",\"authors\":\"M. Udin\",\"doi\":\"10.33367/kpi.v1i2.1050\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Metode dakwah merupakan upaya sitematis yang dilakukan oleh seorang dalam rangka mempengaruhi atau mengajak sesorang yang sering disebut mad’u untuk menjalankan segala perintah Allah dan menjauhi segala larangan-larangannya. Istilah metode dakwah yang terdapat di dalam Al-Qur’an pada prinsipnya merujuk kepada surah an-Nahl ayat 125 yang menyebutkan bahwa metode pelaksanaan dakwah ada 3 yaitu Dakwah al-Hikmah, Dakwah Maudzah Hasanah dan Mujadalah Hasanah. Dari ketiga elemen metode utama tersebut, dijabarkan oleh Rasulullah ke dalam beberapa cara yang lebih aplikatif, di ataranya adalah sebagai berikut: Pertama; Metode dakwah Bilhikmah diterapkan dalam Hadist Riwayat Bukhori-1800, tentang seorang yang melakukan hubungan suami istri pada bulan suci Ramadhan. Esensi hadis ini  akan mendorong pemikiran tentang pembenaran terhadap kemudahan hukum (syari'at) Islam. Kedua; Metode Maudihoh Hasanah, diaplikasikan dalam Hadis imam Ahmad Ibn Hanbal (Ahmad – 21185) melalui jalur Abu umamah yang meneruskannya kepada Sulaim Ibn 'Amr, tentang seorang pemuda yang meminta izin untuk berzina. Beliau kemuidian mengajak pemuda tersebut untuk berpikir sejenak dengan bertanya jika zina menghampiri ibu dan saudara-saudaranya. Tanpa menyinggung perasaan, mad’u memahami bahwa berzina adalah perbuatan yang hina. Mau'izah hasanah juga mengharuskan adanya ajakan untuk berpikir tentang kebenaran melalui alur logika tamtsil (perumpamaan) yang efesien. Ketiga; Metode Dakwah Mujadalah Hasanah, diaplikasikan dalam Hadis Riwayat Tirmidzi – 1582, yang menceritakan tentang diskusi antara Rosululloh dan salah seorang sahabat yang bertanya tentang amalan utama. Rosullah menjawab semua pertanyaan tersebut secara terstruktur, mulai amalan yang paling sederhana hingga paling tinggi derajatnya.\",\"PeriodicalId\":282185,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Kopis: Kajian Penelitian dan Pemikiran Komunikasi Penyiaran Islam\",\"volume\":\"3 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2019-02-28\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Kopis: Kajian Penelitian dan Pemikiran Komunikasi Penyiaran Islam\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.33367/kpi.v1i2.1050\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Kopis: Kajian Penelitian dan Pemikiran Komunikasi Penyiaran Islam","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33367/kpi.v1i2.1050","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

摘要

传福音的方法是一种系统的努力,人们用这种方法来影响或邀请一个常被称为“疯子”的人遵守神的诫命,并远离神的禁止。《古兰经》中使用的“达瓦法”一词,原则上指的是第125节中提到的达瓦法,即有三种目标、达瓦·马杜扎·哈萨纳和圣战者。从先知所描述的这三种主要方法的要素中,他的目的如下:第一:达瓦语学习方法应用于1800年的文献历史,即在斋月期间发生夫妻关系的人。这种圣训的本质将推动伊斯兰教宽容的理由。第二;在艾哈迈德·伊本·汉巴尔(艾哈迈德- 21185)的圣训中,有一种莫迪胡·哈萨纳(Maudihoh Hasanah)的方法。然后他邀请年轻人思考一下,问吉娜是否接近她的母亲和兄弟姐妹。无意冒犯,但他明白私通是可耻的Mau izah hasanah还需要邀请他通过有效的tamtsil逻辑逻辑来思考真相。第三;1582年,得米兹历史上的一个圣战者哈萨纳使用了一种叫做“圣战者哈萨纳”的方法。罗萨林以结构化的方式回答了所有这些问题,从最简单的到最高的。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
Metode Dakwah Perspektif Hadist
Metode dakwah merupakan upaya sitematis yang dilakukan oleh seorang dalam rangka mempengaruhi atau mengajak sesorang yang sering disebut mad’u untuk menjalankan segala perintah Allah dan menjauhi segala larangan-larangannya. Istilah metode dakwah yang terdapat di dalam Al-Qur’an pada prinsipnya merujuk kepada surah an-Nahl ayat 125 yang menyebutkan bahwa metode pelaksanaan dakwah ada 3 yaitu Dakwah al-Hikmah, Dakwah Maudzah Hasanah dan Mujadalah Hasanah. Dari ketiga elemen metode utama tersebut, dijabarkan oleh Rasulullah ke dalam beberapa cara yang lebih aplikatif, di ataranya adalah sebagai berikut: Pertama; Metode dakwah Bilhikmah diterapkan dalam Hadist Riwayat Bukhori-1800, tentang seorang yang melakukan hubungan suami istri pada bulan suci Ramadhan. Esensi hadis ini  akan mendorong pemikiran tentang pembenaran terhadap kemudahan hukum (syari'at) Islam. Kedua; Metode Maudihoh Hasanah, diaplikasikan dalam Hadis imam Ahmad Ibn Hanbal (Ahmad – 21185) melalui jalur Abu umamah yang meneruskannya kepada Sulaim Ibn 'Amr, tentang seorang pemuda yang meminta izin untuk berzina. Beliau kemuidian mengajak pemuda tersebut untuk berpikir sejenak dengan bertanya jika zina menghampiri ibu dan saudara-saudaranya. Tanpa menyinggung perasaan, mad’u memahami bahwa berzina adalah perbuatan yang hina. Mau'izah hasanah juga mengharuskan adanya ajakan untuk berpikir tentang kebenaran melalui alur logika tamtsil (perumpamaan) yang efesien. Ketiga; Metode Dakwah Mujadalah Hasanah, diaplikasikan dalam Hadis Riwayat Tirmidzi – 1582, yang menceritakan tentang diskusi antara Rosululloh dan salah seorang sahabat yang bertanya tentang amalan utama. Rosullah menjawab semua pertanyaan tersebut secara terstruktur, mulai amalan yang paling sederhana hingga paling tinggi derajatnya.
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:604180095
Book学术官方微信