有效的TAX大赦计划的采用模式,以增加服从,增加雅加达DKI地区的税收

Rais Rozali
{"title":"有效的TAX大赦计划的采用模式,以增加服从,增加雅加达DKI地区的税收","authors":"Rais Rozali","doi":"10.37439/jurnaldrd.v15i1.52","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Tax Amnesty (pengampunan pajak) merupakan salah satu istrumen kebijakan suatu Negara untuk menaikan pendapatan Negara dalam waktu singkat. Dalam pelaksanaannya memerlukan istrumen-instrumen pendukung untuk mensukseskan program tersebut. Indonesia setidaknya telah melaksanakan program pengampunan pajak setidaknya 4 (empat) kali, pada Tahun tahun 1964, 1984, 2008, dan 2015. Pengampunan pajak tidak hanya dilakukan oleh negara, tapi juga diadopsi oleh Pemerintah darah, seperti DKI Jakarta. Pengampunan pajak di Daerah sering diistilahkan sebagai ‘program pemutihan’. Salasatu tujuannya adalah untuk meningkatkan kepatuhan dan meningkatkan pendapatan pajak untuk mendukung program pembangunan. Penelitian yang menggunakan metode yuridis normatif ini, menyimpulkan bahwa dalam pelaksanaan pengampunan pajak memerlukan landasan hukum yang kuat dan instrumen-istrumen pendukung untuk menjamin kepastian hukum dan efektivitas dalam pelaksanaanya. \n  \nTax Amnesty is one of the policy instruments of a country to increase state revenues in a short time. In its implementation, it requires supporting instruments to make the program a success. Indonesia has at least implemented the tax amnesty program at least 4 (four) times, in 1964, 1984, 2008, and 2015. Tax amnesty is not only carried out by the state, but also adopted by the blood government, such as DKI Jakarta. Tax amnesty in the regions is often termed a ‘program pemutihan’. One of the goals is to increase compliance and increase tax revenues to support development programs. The research, which uses this normative juridical method, concludes that the application of amnesty requires a strong legal basis and supporting instruments to ensure legal certainty and effectiveness in its implementation.","PeriodicalId":203570,"journal":{"name":"Jurnal Riset Jakarta","volume":"11 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-07-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"ADOPSI MODEL PROGRAM TAX AMNESTY YANG EFEKTIF UNTUK MENINGKATKAN KEPATUHAN DAN MENAMBAH PENDAPATAN PAJAK DAERAH DKI JAKARTA\",\"authors\":\"Rais Rozali\",\"doi\":\"10.37439/jurnaldrd.v15i1.52\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Tax Amnesty (pengampunan pajak) merupakan salah satu istrumen kebijakan suatu Negara untuk menaikan pendapatan Negara dalam waktu singkat. Dalam pelaksanaannya memerlukan istrumen-instrumen pendukung untuk mensukseskan program tersebut. Indonesia setidaknya telah melaksanakan program pengampunan pajak setidaknya 4 (empat) kali, pada Tahun tahun 1964, 1984, 2008, dan 2015. Pengampunan pajak tidak hanya dilakukan oleh negara, tapi juga diadopsi oleh Pemerintah darah, seperti DKI Jakarta. Pengampunan pajak di Daerah sering diistilahkan sebagai ‘program pemutihan’. Salasatu tujuannya adalah untuk meningkatkan kepatuhan dan meningkatkan pendapatan pajak untuk mendukung program pembangunan. Penelitian yang menggunakan metode yuridis normatif ini, menyimpulkan bahwa dalam pelaksanaan pengampunan pajak memerlukan landasan hukum yang kuat dan instrumen-istrumen pendukung untuk menjamin kepastian hukum dan efektivitas dalam pelaksanaanya. \\n  \\nTax Amnesty is one of the policy instruments of a country to increase state revenues in a short time. In its implementation, it requires supporting instruments to make the program a success. Indonesia has at least implemented the tax amnesty program at least 4 (four) times, in 1964, 1984, 2008, and 2015. Tax amnesty is not only carried out by the state, but also adopted by the blood government, such as DKI Jakarta. Tax amnesty in the regions is often termed a ‘program pemutihan’. One of the goals is to increase compliance and increase tax revenues to support development programs. The research, which uses this normative juridical method, concludes that the application of amnesty requires a strong legal basis and supporting instruments to ensure legal certainty and effectiveness in its implementation.\",\"PeriodicalId\":203570,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Riset Jakarta\",\"volume\":\"11 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-07-15\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Riset Jakarta\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.37439/jurnaldrd.v15i1.52\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Riset Jakarta","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.37439/jurnaldrd.v15i1.52","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

摘要

税收赦免是国家在短时间内增加国家收入的策略之一。为了实现这一目标,需要支持工具才能使该计划成功。1964年、1984年、2008年和2015年,印度尼西亚至少实施了至少4次(4次)税收赦免计划。税收赦免不仅是由国家执行的,而且也由血缘政府通过,比如DKI Jakarta。该地区的税收赦免通常被称为“漂白计划”。其目标之一是增加合规和增加税收,以支持建设项目。使用这种规范法律性方法的研究得出结论,在执行税收赦免方面,需要有坚实的法律基础和支持工具来确保其执行的法律确定性和有效性。税收特赦是一个国家在短时间内增加国家储备的政策之一。在它的实现中,它要求工具使该项目取得成功。印度尼西亚在1964年、1984年和2015年的至少4次(4次)时报上实施了tax大赦计划。该国的税收特赦不仅被州政府忽视,而且被血政府收养,因此也被雅加达。该地区的特赦组织经常采用“漂白程序”。目标之一是增加一致性,增加支持发展计划的税收回报。这项研究的依据是这种标准的司法方法,它确定了大赦申请的有效基础和支持工具,以确保它的实现是合法的。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
ADOPSI MODEL PROGRAM TAX AMNESTY YANG EFEKTIF UNTUK MENINGKATKAN KEPATUHAN DAN MENAMBAH PENDAPATAN PAJAK DAERAH DKI JAKARTA
Tax Amnesty (pengampunan pajak) merupakan salah satu istrumen kebijakan suatu Negara untuk menaikan pendapatan Negara dalam waktu singkat. Dalam pelaksanaannya memerlukan istrumen-instrumen pendukung untuk mensukseskan program tersebut. Indonesia setidaknya telah melaksanakan program pengampunan pajak setidaknya 4 (empat) kali, pada Tahun tahun 1964, 1984, 2008, dan 2015. Pengampunan pajak tidak hanya dilakukan oleh negara, tapi juga diadopsi oleh Pemerintah darah, seperti DKI Jakarta. Pengampunan pajak di Daerah sering diistilahkan sebagai ‘program pemutihan’. Salasatu tujuannya adalah untuk meningkatkan kepatuhan dan meningkatkan pendapatan pajak untuk mendukung program pembangunan. Penelitian yang menggunakan metode yuridis normatif ini, menyimpulkan bahwa dalam pelaksanaan pengampunan pajak memerlukan landasan hukum yang kuat dan instrumen-istrumen pendukung untuk menjamin kepastian hukum dan efektivitas dalam pelaksanaanya.   Tax Amnesty is one of the policy instruments of a country to increase state revenues in a short time. In its implementation, it requires supporting instruments to make the program a success. Indonesia has at least implemented the tax amnesty program at least 4 (four) times, in 1964, 1984, 2008, and 2015. Tax amnesty is not only carried out by the state, but also adopted by the blood government, such as DKI Jakarta. Tax amnesty in the regions is often termed a ‘program pemutihan’. One of the goals is to increase compliance and increase tax revenues to support development programs. The research, which uses this normative juridical method, concludes that the application of amnesty requires a strong legal basis and supporting instruments to ensure legal certainty and effectiveness in its implementation.
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:604180095
Book学术官方微信