B. Baso, M. Bakry
{"title":"Tradisi Sayyang Pattu’du’ dalam Peringatan Maulid di Kecamatan Balanipa Kabupaten Polewali Mandar","authors":"B. Baso, M. Bakry","doi":"10.24252/shautuna.v2i1.17431","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Artikel ini membahas tentang apa yang menjadi latar belakang adanya perbedaan pendapat dikalangan ulama mengenai maulid. Kemudian menjelaskan dasar dan rujukan para ulama memandang maulid sebagai suatu perbuatan yang diperbolehkan ataukah tidak diperbolehkan, sehingga dapat diketahui komparasi para ulama memandang tradisi maulid tersebut. Penelitian ini menggunakan jenis kualitatif lapangan dengan menggunakan teknik wawancara. Adapun sumber data pada penelitian ini yaitu data primer dan data sekunder. Metode  pengumpulan data yang digunakan adalah teknik pengamatan lapangan dan teknik kutipan atau literature yang ada. Selanjutnya pengolahan data/analisis data yaitu dengan menggunakan teknik  ppenelitian kualitatif yaitu dengan menggabambarkan hasil penelitian dengan menguraiakan kalimat dan tekniknya menggunakan analisa deduktif yaitu mengambil suatu kesimpulan yang bersifat umum menuju ke pernyataan yang bersifat khusus. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa 1) sejarah tradisi sayyang pattu’du’ dalam peringatan maulid tidak terlepas dari pengaruh agama dan budaya dapat dikatakan bahwa tradisi tersebut lahir dari akulturasi antara agama dan budaya. 2) prosesi pelaksanaan dari tradisi sayyang pattu’du’ dalam peringatan maulid tersebut tidak terlepas dari nuansa yang bersifat agamis seperti pembacaan barzanji dan sholawat Nabi dengan diselipi budaya yang masih sangat dilestarikan. 3) adanya perbedaan pendapat dikalangan para ulama dalam hal ini ulama klasik dan ulama kontemporer dalam menanggapi persoalan maulid ada yang mengatakan boleh dan adapula yang mengatakan tidak boleh bahkan di bid’ahka","PeriodicalId":321272,"journal":{"name":"Shautuna: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Perbandingan Mazhab dan Hukum","volume":"17 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-01-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Shautuna: Jurnal Ilmiah Mahasiswa Perbandingan Mazhab dan Hukum","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24252/shautuna.v2i1.17431","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1

摘要

这篇文章讨论了神职人员对瓦利德的不同意见背后的原因。然后解释了基础和参考文献,学者们认为毛利是一种允许或不允许的行为,因此学者们认为毛利的传统是有关联的。本研究采用的是现场定性技术,采用面试技巧。至于本研究的原始数据和次要数据的来源。采用的数据收集方法是现场观察技术和引文或文学技术。然后用定性技术对研究结果进行处理/分析,方法是用演绎分析来概括研究结果,利用演绎分析来得出一个笼统的结论,指向一个特定的陈述。这项研究的结果表明,1)在毛利亚市的纪念活动中,“sayyang pattu du”传统的历史虽然没有宗教和文化的影响,但可以说,这一传统是由宗教和文化之间的水产养殖而产生的。2)为了纪念毛里岛,拜扬·帕图图·杜(sayyang pattu du)的传统习俗的执行与先知巴赞吉(barzanji)和朔拉瓦(sholawat)的宗教色彩密切相关,并附有至今保存完好的文化。3)关于毛利问题,有些学者说“应该”,有些学者说“不该”,有些学者说“不该”
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
Tradisi Sayyang Pattu’du’ dalam Peringatan Maulid di Kecamatan Balanipa Kabupaten Polewali Mandar
Artikel ini membahas tentang apa yang menjadi latar belakang adanya perbedaan pendapat dikalangan ulama mengenai maulid. Kemudian menjelaskan dasar dan rujukan para ulama memandang maulid sebagai suatu perbuatan yang diperbolehkan ataukah tidak diperbolehkan, sehingga dapat diketahui komparasi para ulama memandang tradisi maulid tersebut. Penelitian ini menggunakan jenis kualitatif lapangan dengan menggunakan teknik wawancara. Adapun sumber data pada penelitian ini yaitu data primer dan data sekunder. Metode  pengumpulan data yang digunakan adalah teknik pengamatan lapangan dan teknik kutipan atau literature yang ada. Selanjutnya pengolahan data/analisis data yaitu dengan menggunakan teknik  ppenelitian kualitatif yaitu dengan menggabambarkan hasil penelitian dengan menguraiakan kalimat dan tekniknya menggunakan analisa deduktif yaitu mengambil suatu kesimpulan yang bersifat umum menuju ke pernyataan yang bersifat khusus. Hasil dari penelitian ini menunjukan bahwa 1) sejarah tradisi sayyang pattu’du’ dalam peringatan maulid tidak terlepas dari pengaruh agama dan budaya dapat dikatakan bahwa tradisi tersebut lahir dari akulturasi antara agama dan budaya. 2) prosesi pelaksanaan dari tradisi sayyang pattu’du’ dalam peringatan maulid tersebut tidak terlepas dari nuansa yang bersifat agamis seperti pembacaan barzanji dan sholawat Nabi dengan diselipi budaya yang masih sangat dilestarikan. 3) adanya perbedaan pendapat dikalangan para ulama dalam hal ini ulama klasik dan ulama kontemporer dalam menanggapi persoalan maulid ada yang mengatakan boleh dan adapula yang mengatakan tidak boleh bahkan di bid’ahka
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:604180095
Book学术官方微信