{"title":"去西多拉霍挑选年轻一代的作品","authors":"S. Suprihatin","doi":"10.37826/prapanca.v1i2.205","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"SDN Gebang 2 merupakan sekolah terpencil di Sidoarjo yang terletak di Dusun Pucukan Kecamatan Sidoarjo. Sekolah tersebut disebut terpencil karena jalur yang ditempuh merupakan jalan yang sempit, dan hanya bisa dilewati dengan sepeda motor. Jika turun hujan, jalan menuju lokasi tidak dapat dilewati, akibat dari genangan air dan lumpur. Namun, bisa juga melewati jalur air dengan menggunakan sebuah perahu dengan sekitar 45 menit perjalanan. Di sekolah ini susah untuk mengakses jaringan internet, sehingga tidak dapat melakukan sekolah secara daring di masa pandemi. Akibatnya, para murid dan guru tetap melaksanakan pertemuan tatap muka, dengan sistem satu minggu pertemuan dan satu minggu diliburkan. Sekolah tersebut juga tidak memiliki ektrskurikuler untuk muridnya, dan gedung sekolah tersebut hanya terbuat dari kayu yang sering terkena genangan banjir. Artikel ini merupakan hasil penelitian yang mengawali program pengabdian masyarakat mahasiswa Stikosa-AWS, berupa pengembangan pendidikan nonakademis melalui program ekstrakurikuler. Selain itu, mahasiswa juga memberikan barang donasi berupa alat kebersihan untuk SDN Gebang 2 yang kurang terawat kebersihannya. Serta memberikan donasi buku paket yang masih layak pakai.","PeriodicalId":372698,"journal":{"name":"Prapanca : Jurnal Abdimas","volume":"5 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-12-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":"{\"title\":\"Menjemput Karya Generasi Muda Dari Pucuk Sidoarjo\",\"authors\":\"S. Suprihatin\",\"doi\":\"10.37826/prapanca.v1i2.205\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"SDN Gebang 2 merupakan sekolah terpencil di Sidoarjo yang terletak di Dusun Pucukan Kecamatan Sidoarjo. Sekolah tersebut disebut terpencil karena jalur yang ditempuh merupakan jalan yang sempit, dan hanya bisa dilewati dengan sepeda motor. Jika turun hujan, jalan menuju lokasi tidak dapat dilewati, akibat dari genangan air dan lumpur. Namun, bisa juga melewati jalur air dengan menggunakan sebuah perahu dengan sekitar 45 menit perjalanan. Di sekolah ini susah untuk mengakses jaringan internet, sehingga tidak dapat melakukan sekolah secara daring di masa pandemi. Akibatnya, para murid dan guru tetap melaksanakan pertemuan tatap muka, dengan sistem satu minggu pertemuan dan satu minggu diliburkan. Sekolah tersebut juga tidak memiliki ektrskurikuler untuk muridnya, dan gedung sekolah tersebut hanya terbuat dari kayu yang sering terkena genangan banjir. Artikel ini merupakan hasil penelitian yang mengawali program pengabdian masyarakat mahasiswa Stikosa-AWS, berupa pengembangan pendidikan nonakademis melalui program ekstrakurikuler. Selain itu, mahasiswa juga memberikan barang donasi berupa alat kebersihan untuk SDN Gebang 2 yang kurang terawat kebersihannya. Serta memberikan donasi buku paket yang masih layak pakai.\",\"PeriodicalId\":372698,\"journal\":{\"name\":\"Prapanca : Jurnal Abdimas\",\"volume\":\"5 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2021-12-01\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"1\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Prapanca : Jurnal Abdimas\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.37826/prapanca.v1i2.205\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Prapanca : Jurnal Abdimas","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.37826/prapanca.v1i2.205","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1
摘要
SDN Gebang 2是Sidoarjo的一所偏远学校,位于一个贫困的村庄Sidoarjo。这所学校被称为偏远地区,因为道路很窄,只有摩托车才能通过。如果下雨,由于水坑和淤泥,通往现场的路是无法通行的。然而,它也可以通过一艘大约45分钟车程的船穿越水路。在这所学校,很难上网,因此在大流行期间不能在网上上学。因此,学生和老师继续进行面对面的会议,一个星期的会议和一个星期的会议结束。学校也没有学生的湿气,学校的建筑是由经常被洪水淹没的木材制成的。这篇文章是Stikosa-AWS学生社区奉献计划的一项研究成果,该项目旨在通过课外活动促进非学术教育。此外,学生们还为缺乏卫生保健的SDN Gebang 2捐赠物品。并提供仍然可行的包书捐赠。
SDN Gebang 2 merupakan sekolah terpencil di Sidoarjo yang terletak di Dusun Pucukan Kecamatan Sidoarjo. Sekolah tersebut disebut terpencil karena jalur yang ditempuh merupakan jalan yang sempit, dan hanya bisa dilewati dengan sepeda motor. Jika turun hujan, jalan menuju lokasi tidak dapat dilewati, akibat dari genangan air dan lumpur. Namun, bisa juga melewati jalur air dengan menggunakan sebuah perahu dengan sekitar 45 menit perjalanan. Di sekolah ini susah untuk mengakses jaringan internet, sehingga tidak dapat melakukan sekolah secara daring di masa pandemi. Akibatnya, para murid dan guru tetap melaksanakan pertemuan tatap muka, dengan sistem satu minggu pertemuan dan satu minggu diliburkan. Sekolah tersebut juga tidak memiliki ektrskurikuler untuk muridnya, dan gedung sekolah tersebut hanya terbuat dari kayu yang sering terkena genangan banjir. Artikel ini merupakan hasil penelitian yang mengawali program pengabdian masyarakat mahasiswa Stikosa-AWS, berupa pengembangan pendidikan nonakademis melalui program ekstrakurikuler. Selain itu, mahasiswa juga memberikan barang donasi berupa alat kebersihan untuk SDN Gebang 2 yang kurang terawat kebersihannya. Serta memberikan donasi buku paket yang masih layak pakai.