细胞浓度和煤预处理对氧化亚铁硫杆菌脱硫的影响

D. Sasongko, A. A. Sjamsuriputra, M. Taufik, Alexis Airin
{"title":"细胞浓度和煤预处理对氧化亚铁硫杆菌脱硫的影响","authors":"D. Sasongko, A. A. Sjamsuriputra, M. Taufik, Alexis Airin","doi":"10.5614/jtki.2008.7.1.2","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"The use of coal is forecast to increase substantially to generate energy through combustion. Coal contains chemical substances that might pollute environment if it is not properly burnt, such as sulfur and nitrogen. Sulfur removal can be carried out by chemical, physical, or biological methods. Removal of sulfur from coal by microbial action has many advantages over physical and chemical desulfurization methods, namely (i) low capital and operating cost, (ii) low energy requirements, and (iii) removal of finely dispersed sulfur. This paper reports an experimental study investigating the effects of microbial cell concentration and pretreatment of coal on sulfur removal from Indonesian subbituminous coal using Thiobacillus ferrooxidans. The experiments were conducted under conditions that promote performance of the microorganism, i.e. temperature of 28°C and pH of 2.5. The procedure includes blending coal with Thiobacillus ferrooxidans in a laboratory scale reactor. Coal particles were sampled periodically during bio desulfurization. Its sulfur content was then measured according to ASTM D2492-90 (for pyretic sulfur) and ASTM D4239-94 (for total sulfur). Experimental findings show that sterilized coals give higher sulfur removal (49.8% for pyretic sulfur and 39.5% for total sulfur) than those non-sterilized (30.2% for pyretic sulfur and 34% for total sulfur). Furthermore, observed cell concentration and percentage of sulfur removal (for pyretic and total sulfur) decrease with initial microbial cell concentration. Keywords: coal, biodesulfurization, Thiobacillus ferrooxidans AbstrakPenggunaan batubara diramalkan akan meningkat secara pesat untuk membangkitkan energi melalui pembakaran. Batubara mengandung senyawa-senyawa yang dapat mencemari lingkungan apabila tidak dibakar secara tuntas, seperti sulfur dan nitrogen. Penghilangan sulfur dapat dilaksanakan secara kimiawi, fisik, maupun biologik. Penghilangan sulfur dari batubara melalui proses mikrobial menunjukkan banyak kelebihan dibandingkan dengan metode-metode desulfurisasi fisik dan kimiawi, yakni (i) biaya modal dan operasi yang rendah, (ii) kebutuhan energi yang rendah, dan (iii) kemampuan penghilangan sulfur yang terdispersi secara halus. Tulisan ini membahas kajian eksperimental mengenai pengaruh konsentrasi sel mikroba dan perlakuan awal batubara terhadap penghilangan sulfur dari batubara sub-bituminus Indonesia, oleh bakteri Thiobacillus ferooxidans. Percobaan dilaksanakan dalam kondisi yang mendorong kinerja bakteri, yakni temperatur sebesar 28°C dan pH sebesar 2,5. Prosedur percobaan mencakup pencampuran batubara dengan Thiobacillus ferooxidans dalam reaktor berskala laboratorium. Partikel batubara dicuplik secara berkala selama proses biodesulfurisasi. Kandungan sulfurnya kemudian diukur dengan metode ASTM D2492-90 (untuk sulfur pirit) dan ASTM D4239-94 (untuk sulfur total). Hasil percobaan menunjukkan bahwa batubara yang disterilisasi memberikan penurunan kadar sulfur terbesar (49,8% untuk sulfur pirit dan 39,5% untuk sulfur total) daripada batubara yang  tidak disterilisasi  (30,2%  untuk  sulfur pirit  dan  34% untuk sulfur  total).  Selain itu, konsentrasi sel dan persentase penghilangan sulfur (untuk sulfur pirit dan total) berkurang dengan konsentrasi sel mikroba awal.Kata kunci: batubara, biodesulfurization, Thiobacillus ferrooxidans","PeriodicalId":138501,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Kimia Indonesia","volume":"6 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-10-09","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Effects of cell concentration and coal pretreatment on desulfurization of cigalugur subbituminous coal using thiobacillus ferrooxidans\",\"authors\":\"D. Sasongko, A. A. Sjamsuriputra, M. Taufik, Alexis Airin\",\"doi\":\"10.5614/jtki.2008.7.1.2\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"The use of coal is forecast to increase substantially to generate energy through combustion. Coal contains chemical substances that might pollute environment if it is not properly burnt, such as sulfur and nitrogen. Sulfur removal can be carried out by chemical, physical, or biological methods. Removal of sulfur from coal by microbial action has many advantages over physical and chemical desulfurization methods, namely (i) low capital and operating cost, (ii) low energy requirements, and (iii) removal of finely dispersed sulfur. This paper reports an experimental study investigating the effects of microbial cell concentration and pretreatment of coal on sulfur removal from Indonesian subbituminous coal using Thiobacillus ferrooxidans. The experiments were conducted under conditions that promote performance of the microorganism, i.e. temperature of 28°C and pH of 2.5. The procedure includes blending coal with Thiobacillus ferrooxidans in a laboratory scale reactor. Coal particles were sampled periodically during bio desulfurization. Its sulfur content was then measured according to ASTM D2492-90 (for pyretic sulfur) and ASTM D4239-94 (for total sulfur). Experimental findings show that sterilized coals give higher sulfur removal (49.8% for pyretic sulfur and 39.5% for total sulfur) than those non-sterilized (30.2% for pyretic sulfur and 34% for total sulfur). Furthermore, observed cell concentration and percentage of sulfur removal (for pyretic and total sulfur) decrease with initial microbial cell concentration. Keywords: coal, biodesulfurization, Thiobacillus ferrooxidans AbstrakPenggunaan batubara diramalkan akan meningkat secara pesat untuk membangkitkan energi melalui pembakaran. Batubara mengandung senyawa-senyawa yang dapat mencemari lingkungan apabila tidak dibakar secara tuntas, seperti sulfur dan nitrogen. Penghilangan sulfur dapat dilaksanakan secara kimiawi, fisik, maupun biologik. Penghilangan sulfur dari batubara melalui proses mikrobial menunjukkan banyak kelebihan dibandingkan dengan metode-metode desulfurisasi fisik dan kimiawi, yakni (i) biaya modal dan operasi yang rendah, (ii) kebutuhan energi yang rendah, dan (iii) kemampuan penghilangan sulfur yang terdispersi secara halus. Tulisan ini membahas kajian eksperimental mengenai pengaruh konsentrasi sel mikroba dan perlakuan awal batubara terhadap penghilangan sulfur dari batubara sub-bituminus Indonesia, oleh bakteri Thiobacillus ferooxidans. Percobaan dilaksanakan dalam kondisi yang mendorong kinerja bakteri, yakni temperatur sebesar 28°C dan pH sebesar 2,5. Prosedur percobaan mencakup pencampuran batubara dengan Thiobacillus ferooxidans dalam reaktor berskala laboratorium. Partikel batubara dicuplik secara berkala selama proses biodesulfurisasi. Kandungan sulfurnya kemudian diukur dengan metode ASTM D2492-90 (untuk sulfur pirit) dan ASTM D4239-94 (untuk sulfur total). Hasil percobaan menunjukkan bahwa batubara yang disterilisasi memberikan penurunan kadar sulfur terbesar (49,8% untuk sulfur pirit dan 39,5% untuk sulfur total) daripada batubara yang  tidak disterilisasi  (30,2%  untuk  sulfur pirit  dan  34% untuk sulfur  total).  Selain itu, konsentrasi sel dan persentase penghilangan sulfur (untuk sulfur pirit dan total) berkurang dengan konsentrasi sel mikroba awal.Kata kunci: batubara, biodesulfurization, Thiobacillus ferrooxidans\",\"PeriodicalId\":138501,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Teknik Kimia Indonesia\",\"volume\":\"6 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2018-10-09\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Teknik Kimia Indonesia\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.5614/jtki.2008.7.1.2\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Teknik Kimia Indonesia","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.5614/jtki.2008.7.1.2","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

摘要

预计煤炭的使用将大幅增加,以通过燃烧产生能源。煤中含有一些化学物质,如硫和氮,如果燃烧不当可能会污染环境。除硫可以通过化学、物理或生物方法进行。与物理和化学脱硫方法相比,通过微生物作用从煤中去除硫有许多优点,即(i)低资本和运行成本,(ii)低能源需求,(iii)去除精细分散的硫。本文报道了利用氧化亚铁硫杆菌对印尼亚烟煤进行微生物细胞浓度和煤预处理的实验研究。实验在促进微生物性能的条件下进行,即温度为28℃,pH为2.5。该过程包括在实验室规模的反应器中将煤与氧化亚铁硫杆菌混合。在生物脱硫过程中定期取样煤颗粒。然后根据ASTM D2492-90(热硫)和ASTM D4239-94(总硫)测量其硫含量。实验结果表明,灭菌后的煤的硫去除率(热硫去除率49.8%,总硫去除率39.5%)高于未灭菌的煤(热硫去除率30.2%,总硫去除率34%)。此外,观察到的细胞浓度和硫去除百分比(热硫和总硫)随着初始微生物细胞浓度的降低而降低。关键词:煤;生物脱硫;氧化亚铁硫杆菌;Batubara mengandung senyawa-senyawa yang dapat mencemari lingkungan apabila tidak dibakar secara tuntas,分别为硫和氮。彭hilangan硫dapat dilaksanakan secara kimiawi, fisik, maupun生物学。彭hilangan硫达batubara melalui提出微生物menunjukkan banyak kelelebihan dibandingkan dengan方法-方法脱硫isasi fisik dan kimiawi, yakni (i) biaya modal dan operasi yang rendah, (ii) kebutuhan energi yang rendah, dan (iii) kemampuan彭hilangan硫达ter分散i secara halus。印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚,印度尼西亚。Percobaan dilaksanakan dalam kondisi yang mendorong kinerja bakteri, yakni温度为28°C, pH为2,5。检察官percobaan menencup pencampuran batubara dengan氧化硫杆菌dalam反应器berskala实验室。颗粒batubara双倍体secara berkala selama处理生物脱硫。Kandungan sulfurnya kemudian diukur dengan方法ASTM D2492-90 (untuk硫精)和ASTM D4239-94 (untuk硫总)。Hasil percobaan menunjukkan bahwa batubara yang disterilisasi memberikan penurunan kadar硫terbesar(49.8%硫精和39.5%硫总)daripada batubara yang tidak disterilisasi(30.2%硫精和34%硫总)。Selain itu, konsentrasi sel dan表示ase penghilangan硫磺(untuk硫磺精神丹总)berkurang dengan konsentrasi sel mickroba awal。batubara,生物脱硫,氧化亚铁硫杆菌
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
Effects of cell concentration and coal pretreatment on desulfurization of cigalugur subbituminous coal using thiobacillus ferrooxidans
The use of coal is forecast to increase substantially to generate energy through combustion. Coal contains chemical substances that might pollute environment if it is not properly burnt, such as sulfur and nitrogen. Sulfur removal can be carried out by chemical, physical, or biological methods. Removal of sulfur from coal by microbial action has many advantages over physical and chemical desulfurization methods, namely (i) low capital and operating cost, (ii) low energy requirements, and (iii) removal of finely dispersed sulfur. This paper reports an experimental study investigating the effects of microbial cell concentration and pretreatment of coal on sulfur removal from Indonesian subbituminous coal using Thiobacillus ferrooxidans. The experiments were conducted under conditions that promote performance of the microorganism, i.e. temperature of 28°C and pH of 2.5. The procedure includes blending coal with Thiobacillus ferrooxidans in a laboratory scale reactor. Coal particles were sampled periodically during bio desulfurization. Its sulfur content was then measured according to ASTM D2492-90 (for pyretic sulfur) and ASTM D4239-94 (for total sulfur). Experimental findings show that sterilized coals give higher sulfur removal (49.8% for pyretic sulfur and 39.5% for total sulfur) than those non-sterilized (30.2% for pyretic sulfur and 34% for total sulfur). Furthermore, observed cell concentration and percentage of sulfur removal (for pyretic and total sulfur) decrease with initial microbial cell concentration. Keywords: coal, biodesulfurization, Thiobacillus ferrooxidans AbstrakPenggunaan batubara diramalkan akan meningkat secara pesat untuk membangkitkan energi melalui pembakaran. Batubara mengandung senyawa-senyawa yang dapat mencemari lingkungan apabila tidak dibakar secara tuntas, seperti sulfur dan nitrogen. Penghilangan sulfur dapat dilaksanakan secara kimiawi, fisik, maupun biologik. Penghilangan sulfur dari batubara melalui proses mikrobial menunjukkan banyak kelebihan dibandingkan dengan metode-metode desulfurisasi fisik dan kimiawi, yakni (i) biaya modal dan operasi yang rendah, (ii) kebutuhan energi yang rendah, dan (iii) kemampuan penghilangan sulfur yang terdispersi secara halus. Tulisan ini membahas kajian eksperimental mengenai pengaruh konsentrasi sel mikroba dan perlakuan awal batubara terhadap penghilangan sulfur dari batubara sub-bituminus Indonesia, oleh bakteri Thiobacillus ferooxidans. Percobaan dilaksanakan dalam kondisi yang mendorong kinerja bakteri, yakni temperatur sebesar 28°C dan pH sebesar 2,5. Prosedur percobaan mencakup pencampuran batubara dengan Thiobacillus ferooxidans dalam reaktor berskala laboratorium. Partikel batubara dicuplik secara berkala selama proses biodesulfurisasi. Kandungan sulfurnya kemudian diukur dengan metode ASTM D2492-90 (untuk sulfur pirit) dan ASTM D4239-94 (untuk sulfur total). Hasil percobaan menunjukkan bahwa batubara yang disterilisasi memberikan penurunan kadar sulfur terbesar (49,8% untuk sulfur pirit dan 39,5% untuk sulfur total) daripada batubara yang  tidak disterilisasi  (30,2%  untuk  sulfur pirit  dan  34% untuk sulfur  total).  Selain itu, konsentrasi sel dan persentase penghilangan sulfur (untuk sulfur pirit dan total) berkurang dengan konsentrasi sel mikroba awal.Kata kunci: batubara, biodesulfurization, Thiobacillus ferrooxidans
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信