{"title":"教会在阻止吸毒人口增长方面的作用","authors":"","doi":"10.37364/jireh.v1i2.15","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Indonesia is a country that is fertile ground for drug trafficking carried out by domestic dealers and drug dealers internationally. The rise of drugs today causes victims to die every day. President Jokowi came to state that Indonesia was on the verge of a \"drug emergency\", because every day 50 people died. If in just one year it could reach 18,000 people die each year. Seeing these facts, of course the government appealed through the National Narcotics Agency (BNN) that this should not be left unnoticed because it would have an increasingly bad impact. This research aims to give an idea to the churches that the spread of drugs and the number of users is alarming in the midst of this nation. The method that the author uses in writing this article uses a qualitative method with a literature study approach. The role that can be demonstrated by the church in drug prevention by preaching the dangers of drugs in the pulpits, partnering with BNN institutions as the frontline in eradicating drugs, conducting visits to rehabilitation sites and optimizing the role of families as supervisors. \nIndonesia merupakan salah satu negara yang menjadi lahan subur dalam peredaran narkoba yang dilakukan oleh para bandar dalam negeri maupun bandar narkoba secara internasional. Maraknya narkoba di masa kini menyebabkan adanya korban yang meninggal setiap hari. Presiden Jokowi pun sampai menyatakan bahwa Indonesia telah berada pada ambang “darurat narkoba,” dikarenakan setiap harinya meninggal 50 orang. Bila dalam setahun saja dapat mencapai 18. 000 orang meninggal setiap tahunnya. Melihat fakta-fakta ini, tentunya pemerintah menghimbau melalui Badan Narkotika Nasional (BNN) mengemukan hal ini tidak boleh dibiarkan begitu saja karena akan semakin berdampak buruk. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran kepada gereja-gereja bahwa penyebaran narkoba serta jumlah pemakainya sudah mengkuatirkan di tengah bangsa ini. Adapun metode yang penulis gunakan dalam penulisan artikel ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi literatur. Peranan yang dapat ditunjukkan oleh gereja dalam pencegahan narkoba dengan mengkhotbahkan bahaya narkoba di mimbar-mimbar, bermitra dengan lembaga BNN sebagai garda terdepan pemberantas naskoba, mengadakan kunjungan ketempat rehabilitasi dan mengoptimalkan peran keluarga sebagai pengawas.","PeriodicalId":347656,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Religiosity Entity Humanity (JIREH)","volume":"15 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-12-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"3","resultStr":"{\"title\":\"Peranan Gereja dalam Menghambat Laju Pertumbuhan Pemakai Narkoba\",\"authors\":\"\",\"doi\":\"10.37364/jireh.v1i2.15\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Indonesia is a country that is fertile ground for drug trafficking carried out by domestic dealers and drug dealers internationally. The rise of drugs today causes victims to die every day. President Jokowi came to state that Indonesia was on the verge of a \\\"drug emergency\\\", because every day 50 people died. If in just one year it could reach 18,000 people die each year. Seeing these facts, of course the government appealed through the National Narcotics Agency (BNN) that this should not be left unnoticed because it would have an increasingly bad impact. This research aims to give an idea to the churches that the spread of drugs and the number of users is alarming in the midst of this nation. The method that the author uses in writing this article uses a qualitative method with a literature study approach. The role that can be demonstrated by the church in drug prevention by preaching the dangers of drugs in the pulpits, partnering with BNN institutions as the frontline in eradicating drugs, conducting visits to rehabilitation sites and optimizing the role of families as supervisors. \\nIndonesia merupakan salah satu negara yang menjadi lahan subur dalam peredaran narkoba yang dilakukan oleh para bandar dalam negeri maupun bandar narkoba secara internasional. Maraknya narkoba di masa kini menyebabkan adanya korban yang meninggal setiap hari. Presiden Jokowi pun sampai menyatakan bahwa Indonesia telah berada pada ambang “darurat narkoba,” dikarenakan setiap harinya meninggal 50 orang. Bila dalam setahun saja dapat mencapai 18. 000 orang meninggal setiap tahunnya. Melihat fakta-fakta ini, tentunya pemerintah menghimbau melalui Badan Narkotika Nasional (BNN) mengemukan hal ini tidak boleh dibiarkan begitu saja karena akan semakin berdampak buruk. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran kepada gereja-gereja bahwa penyebaran narkoba serta jumlah pemakainya sudah mengkuatirkan di tengah bangsa ini. Adapun metode yang penulis gunakan dalam penulisan artikel ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi literatur. Peranan yang dapat ditunjukkan oleh gereja dalam pencegahan narkoba dengan mengkhotbahkan bahaya narkoba di mimbar-mimbar, bermitra dengan lembaga BNN sebagai garda terdepan pemberantas naskoba, mengadakan kunjungan ketempat rehabilitasi dan mengoptimalkan peran keluarga sebagai pengawas.\",\"PeriodicalId\":347656,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Ilmiah Religiosity Entity Humanity (JIREH)\",\"volume\":\"15 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2019-12-23\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"3\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Ilmiah Religiosity Entity Humanity (JIREH)\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.37364/jireh.v1i2.15\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Ilmiah Religiosity Entity Humanity (JIREH)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.37364/jireh.v1i2.15","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 3
摘要
印度尼西亚是国内毒贩和国际毒贩进行毒品贩运的沃土。如今毒品泛滥,每天都有受害者死亡。佐科威总统表示,印尼正处于“毒品紧急状态”的边缘,因为每天有50人死亡。如果在短短一年内,每年将有1.8万人死亡。看到这些事实,政府当然通过国家麻醉品局(BNN)呼吁不要忽视这一点,因为它会产生越来越坏的影响。这项研究的目的是给教会一个想法,即毒品的传播和使用者的数量在这个国家中是惊人的。作者在撰写本文时使用的方法是采用文献研究法的定性方法。教会在预防毒品方面的作用可以通过在讲坛上宣传毒品的危害、与BNN机构合作作为消除毒品的第一线、访问康复场所和优化家庭作为监督者的作用来证明。印度尼西亚merupakan salah satu negara yang menjadi lahan郊区dalam peredaran narkoba yang dilakukan oleh para bandar dalam negeri maupun bandar narkoba secara国际。Maraknya narkoba di masa kini menyebabkan adanya korban yang脑膜设置hari。佐科威总统在印度尼西亚telah berada padada ambang“darurat narkoba”,dikarenakan设置了50只大猩猩。Bila dalam setahun saja dapat mencapai 18。000橙色脑膜设置。我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说,我是说。Penelitian ini bertujuan untuk成员kan gambaran kepada gereja-gereja bahwa penyebaran narkoba serta jumlah pemakainya sudah mengkuatirkan di tengah bangsa ini。Adapun方法yang penulis gunakan dalam penulis artikel ini menggunakan方法定性dunan penkatan研究文献。Peranan yang dapat ditunjukkan oleh gereja dalam pencegahan narkhotbahkan bahaya narkoba di mimbar-mimbar, bermitra dengan lembaga BNN sebagai garda terdepan pemberantas naskoba, mengadakan kunjungan kemtemat rehabilitasi dan mengoptimalkan peran keluarga sebagai pengawas。
Peranan Gereja dalam Menghambat Laju Pertumbuhan Pemakai Narkoba
Indonesia is a country that is fertile ground for drug trafficking carried out by domestic dealers and drug dealers internationally. The rise of drugs today causes victims to die every day. President Jokowi came to state that Indonesia was on the verge of a "drug emergency", because every day 50 people died. If in just one year it could reach 18,000 people die each year. Seeing these facts, of course the government appealed through the National Narcotics Agency (BNN) that this should not be left unnoticed because it would have an increasingly bad impact. This research aims to give an idea to the churches that the spread of drugs and the number of users is alarming in the midst of this nation. The method that the author uses in writing this article uses a qualitative method with a literature study approach. The role that can be demonstrated by the church in drug prevention by preaching the dangers of drugs in the pulpits, partnering with BNN institutions as the frontline in eradicating drugs, conducting visits to rehabilitation sites and optimizing the role of families as supervisors.
Indonesia merupakan salah satu negara yang menjadi lahan subur dalam peredaran narkoba yang dilakukan oleh para bandar dalam negeri maupun bandar narkoba secara internasional. Maraknya narkoba di masa kini menyebabkan adanya korban yang meninggal setiap hari. Presiden Jokowi pun sampai menyatakan bahwa Indonesia telah berada pada ambang “darurat narkoba,” dikarenakan setiap harinya meninggal 50 orang. Bila dalam setahun saja dapat mencapai 18. 000 orang meninggal setiap tahunnya. Melihat fakta-fakta ini, tentunya pemerintah menghimbau melalui Badan Narkotika Nasional (BNN) mengemukan hal ini tidak boleh dibiarkan begitu saja karena akan semakin berdampak buruk. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan gambaran kepada gereja-gereja bahwa penyebaran narkoba serta jumlah pemakainya sudah mengkuatirkan di tengah bangsa ini. Adapun metode yang penulis gunakan dalam penulisan artikel ini menggunakan metode kualitatif dengan pendekatan studi literatur. Peranan yang dapat ditunjukkan oleh gereja dalam pencegahan narkoba dengan mengkhotbahkan bahaya narkoba di mimbar-mimbar, bermitra dengan lembaga BNN sebagai garda terdepan pemberantas naskoba, mengadakan kunjungan ketempat rehabilitasi dan mengoptimalkan peran keluarga sebagai pengawas.