残障人士在社会中的重要地位

Novriana Gloria Hutagalung
{"title":"残障人士在社会中的重要地位","authors":"Novriana Gloria Hutagalung","doi":"10.31385/jl.v17i2.149.159-176","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstract \n \nMaking use of the haecceitas theory of Duns Scotus, this text \ncritiques the statement that every person, and in fact everything \ncreated, and especially people with disabilities, have an individual \nuniqueness. This is based upon the uniqueness of the Triune God \nwho is relational. “Normal” people have self control, can decide \nand make personal choices. They can stand on their own two \nfeet, and they are not dependent on others. The individuality \nor personality of a disabled person is often reduced because \nthe disabled person is regarded as one who cannot do “normal” \nactivities without assistance. All living creatures are relational \nbeings because they have been created by and in God who is \nrelational. The Church witnesses, in the Athanasian Creed, to the \nbelief that the Triune God is Three separate Persons while being \nOne in Essence. \n \nKeywords: Disability, Uniqueness, Personality, Trinity \n \nAbstrak \n \nDengan menggunakan teori haecceitas dari Duns Scotus, tulisan \nini hendak mengulas kenyataan bahwa setiap manusia bahkan \nsetiap ciptaan, secara khusus orang dengan disabilitas, memiliki \nke-ini-an masing-masing yang bersumber dari ke-ini-an Allah \nTrinitas yang relasional. Seorang manusia yang ‘normal’ adalah \norang yang menguasai diri, dapat memutuskan dan menentukan \npilihan bagi diri, mandiri, dan tidak bergantung kepada orang \nlain. Individualitas ataupun kepribadian orang dengan disabilitas \nsering direduksi karena orang dengan disabilitas dianggap tidak \ndapat melakukan aktivitas secara ‘normal’ tanpa dibantu orang \nlain. Seluruh makhluk hidup adalah makhluk yang relasional \nkarena diciptakan oleh dan dalam Allah yang relasional. Gereja \nmenyaksikan iman, melalui Pengakuan Iman Athanasius, bahwa \nAllah Trinitas tidak bercampur dalam Tiga Pribadi (persona) dan \ntidak terpisah dalam Esensi-Nya (substantia). \n \nKata kunci: Disabilitas, Ke-ini-an, Kepribadian, Komuni, Trinitas","PeriodicalId":338978,"journal":{"name":"Jurnal Ledalero","volume":"16 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-12-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":"{\"title\":\"POSISI PENTING ORANG DIFABEL DALAM MASYARAKAT | THE IMPORTANT PLACE OF PEOPLE WITH DISABILITIES IN SOCIETY\",\"authors\":\"Novriana Gloria Hutagalung\",\"doi\":\"10.31385/jl.v17i2.149.159-176\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Abstract \\n \\nMaking use of the haecceitas theory of Duns Scotus, this text \\ncritiques the statement that every person, and in fact everything \\ncreated, and especially people with disabilities, have an individual \\nuniqueness. This is based upon the uniqueness of the Triune God \\nwho is relational. “Normal” people have self control, can decide \\nand make personal choices. They can stand on their own two \\nfeet, and they are not dependent on others. The individuality \\nor personality of a disabled person is often reduced because \\nthe disabled person is regarded as one who cannot do “normal” \\nactivities without assistance. All living creatures are relational \\nbeings because they have been created by and in God who is \\nrelational. The Church witnesses, in the Athanasian Creed, to the \\nbelief that the Triune God is Three separate Persons while being \\nOne in Essence. \\n \\nKeywords: Disability, Uniqueness, Personality, Trinity \\n \\nAbstrak \\n \\nDengan menggunakan teori haecceitas dari Duns Scotus, tulisan \\nini hendak mengulas kenyataan bahwa setiap manusia bahkan \\nsetiap ciptaan, secara khusus orang dengan disabilitas, memiliki \\nke-ini-an masing-masing yang bersumber dari ke-ini-an Allah \\nTrinitas yang relasional. Seorang manusia yang ‘normal’ adalah \\norang yang menguasai diri, dapat memutuskan dan menentukan \\npilihan bagi diri, mandiri, dan tidak bergantung kepada orang \\nlain. Individualitas ataupun kepribadian orang dengan disabilitas \\nsering direduksi karena orang dengan disabilitas dianggap tidak \\ndapat melakukan aktivitas secara ‘normal’ tanpa dibantu orang \\nlain. Seluruh makhluk hidup adalah makhluk yang relasional \\nkarena diciptakan oleh dan dalam Allah yang relasional. Gereja \\nmenyaksikan iman, melalui Pengakuan Iman Athanasius, bahwa \\nAllah Trinitas tidak bercampur dalam Tiga Pribadi (persona) dan \\ntidak terpisah dalam Esensi-Nya (substantia). \\n \\nKata kunci: Disabilitas, Ke-ini-an, Kepribadian, Komuni, Trinitas\",\"PeriodicalId\":338978,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Ledalero\",\"volume\":\"16 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2018-12-02\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"1\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Ledalero\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.31385/jl.v17i2.149.159-176\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Ledalero","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.31385/jl.v17i2.149.159-176","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1

摘要

摘要本文运用邓斯·司各特的先天性理论,批判了“每个人,实际上是所有被创造的东西,尤其是残疾人,都具有个体独特性”的说法。这是基于关系的三位一体的神的独特性。“正常”的人有自制力,可以决定和做出个人选择。他们能自立,不依赖别人。残疾人的个性常常被贬低,因为他们被认为是一个没有帮助就不能进行“正常”活动的人。所有的生物都是有关系的生物,因为它们是由有关系的上帝创造的。教会见证,在亚他那修信经,相信三位一体的神是三个独立的位格,而在本质上是一个。关键词:残疾、独特性、个性、三一Abstrak Dengan menggunakan teori haecceitas达里语约翰·邓斯·司各脱设定ini hendak mengulas kenyataan bahwa setiap manusia bahkan setiap ciptaan, secara khusus猩猩Dengan disabilitas, memiliki ke-ini-an masing-masing杨bersumber达里语ke-ini-an真主Trinitas杨relasional。Seorang manusia yang ' normal ' adalah orang yang menguasai diri, dapat memutuskan dan menentukan pilihan bagi diri, mandiri, dan tidak bergantung kepada orang lain。个人主义是一种自由,一种自由,一种自由,一种自由,一种自由,一种自由,一种自由,一种自由,一种自由,一种自由,一种自由。Seluruh makhluk hidup adalah makhluk yang关系karena diciptakan oleh dan dalam Allah yang关系。Gereja menyaksikan iman, melalui Pengakuan iman Athanasius, bahwa Allah Trinitas tidak bercampur dalam Tiga Pribadi (persona) dan tidak terpisah dalam Esensi-Nya (substance)。Kata kunci:残疾人,Ke-ini-an, Kepribadian, Komuni, Trinitas
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
POSISI PENTING ORANG DIFABEL DALAM MASYARAKAT | THE IMPORTANT PLACE OF PEOPLE WITH DISABILITIES IN SOCIETY
Abstract Making use of the haecceitas theory of Duns Scotus, this text critiques the statement that every person, and in fact everything created, and especially people with disabilities, have an individual uniqueness. This is based upon the uniqueness of the Triune God who is relational. “Normal” people have self control, can decide and make personal choices. They can stand on their own two feet, and they are not dependent on others. The individuality or personality of a disabled person is often reduced because the disabled person is regarded as one who cannot do “normal” activities without assistance. All living creatures are relational beings because they have been created by and in God who is relational. The Church witnesses, in the Athanasian Creed, to the belief that the Triune God is Three separate Persons while being One in Essence. Keywords: Disability, Uniqueness, Personality, Trinity Abstrak Dengan menggunakan teori haecceitas dari Duns Scotus, tulisan ini hendak mengulas kenyataan bahwa setiap manusia bahkan setiap ciptaan, secara khusus orang dengan disabilitas, memiliki ke-ini-an masing-masing yang bersumber dari ke-ini-an Allah Trinitas yang relasional. Seorang manusia yang ‘normal’ adalah orang yang menguasai diri, dapat memutuskan dan menentukan pilihan bagi diri, mandiri, dan tidak bergantung kepada orang lain. Individualitas ataupun kepribadian orang dengan disabilitas sering direduksi karena orang dengan disabilitas dianggap tidak dapat melakukan aktivitas secara ‘normal’ tanpa dibantu orang lain. Seluruh makhluk hidup adalah makhluk yang relasional karena diciptakan oleh dan dalam Allah yang relasional. Gereja menyaksikan iman, melalui Pengakuan Iman Athanasius, bahwa Allah Trinitas tidak bercampur dalam Tiga Pribadi (persona) dan tidak terpisah dalam Esensi-Nya (substantia). Kata kunci: Disabilitas, Ke-ini-an, Kepribadian, Komuni, Trinitas
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信