{"title":"关于替代能源未来的科学教师的资料","authors":"Dudung Abdurrahman","doi":"10.52434/jkpi.v3i1.2387","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan argumentasi calon guru IPA pada materi energi alternatif. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Sampel pada penelitian ini adalah calon guru IPA yang mengikuti perkuliahan materi dan energi sebanyak 27 orang. Kemampuan argumentasi diperoleh dari jawaban tugas mengenai energi alternatif. Argumentasi yang diperoleh di analisis komponennya menurut Toulmins Argumentation Pattern (TAP). Hasilnya kemampuan argumentasi calon guru IPA pada materi energi alternatif berada pada level 2, yaitu sudah mampu membuat claim, data, dan atau warrant. Calon guru IPA yang memiliki kemampuan lebih tinggi memperoleh level argumentasi lebih tinggi. Dan koherensi antar komponen argumen dominan pada limited coherency, yaitu penjelasan yang dibuat kurang relevan dengan claim yang dibuat.","PeriodicalId":129339,"journal":{"name":"Jurnal Kajian Pendidikan IPA","volume":"76 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-01-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Profil argumentasi calon guru IPA pada materi energi alternatif\",\"authors\":\"Dudung Abdurrahman\",\"doi\":\"10.52434/jkpi.v3i1.2387\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan argumentasi calon guru IPA pada materi energi alternatif. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Sampel pada penelitian ini adalah calon guru IPA yang mengikuti perkuliahan materi dan energi sebanyak 27 orang. Kemampuan argumentasi diperoleh dari jawaban tugas mengenai energi alternatif. Argumentasi yang diperoleh di analisis komponennya menurut Toulmins Argumentation Pattern (TAP). Hasilnya kemampuan argumentasi calon guru IPA pada materi energi alternatif berada pada level 2, yaitu sudah mampu membuat claim, data, dan atau warrant. Calon guru IPA yang memiliki kemampuan lebih tinggi memperoleh level argumentasi lebih tinggi. Dan koherensi antar komponen argumen dominan pada limited coherency, yaitu penjelasan yang dibuat kurang relevan dengan claim yang dibuat.\",\"PeriodicalId\":129339,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Kajian Pendidikan IPA\",\"volume\":\"76 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-01-30\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Kajian Pendidikan IPA\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.52434/jkpi.v3i1.2387\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Kajian Pendidikan IPA","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.52434/jkpi.v3i1.2387","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Profil argumentasi calon guru IPA pada materi energi alternatif
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan argumentasi calon guru IPA pada materi energi alternatif. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif. Sampel pada penelitian ini adalah calon guru IPA yang mengikuti perkuliahan materi dan energi sebanyak 27 orang. Kemampuan argumentasi diperoleh dari jawaban tugas mengenai energi alternatif. Argumentasi yang diperoleh di analisis komponennya menurut Toulmins Argumentation Pattern (TAP). Hasilnya kemampuan argumentasi calon guru IPA pada materi energi alternatif berada pada level 2, yaitu sudah mampu membuat claim, data, dan atau warrant. Calon guru IPA yang memiliki kemampuan lebih tinggi memperoleh level argumentasi lebih tinggi. Dan koherensi antar komponen argumen dominan pada limited coherency, yaitu penjelasan yang dibuat kurang relevan dengan claim yang dibuat.