{"title":"自行车跑步机上的心脏监测器系统","authors":"Muhammad Jafar Shiddiq, Anggara Trisna Nugraha","doi":"10.52435/complete.v3i2.200","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Di era new normal saat ini, banyak hal yang berubah untuk menyesuaikan keadaan sekitar setelah terjadinya pandemi akibat dari virus Covid 19. Salah satu yang berdampak di era new normal adalah penggunaan transportasi. Banyak masyarakat yang memilih berpergian menggunakan transportasi yang ramah lingkungan dan menyehatkan, salah satunya adalah bersepeda. Sepeda adalah kendaraan yang memiliki dua buah roda atau tiga roda, mempunyai tempat duduk, setang dan sepasang pengayuh yang digerakan menggunakan kaki untuk menjalankannya. Seiring dengan perkembangnya ilmu pengetahuan, Pada tahun 2016, Deshmukh dan kawan kawan melakukan penelitian yang berjudul “Desig of Walking Bike” adalah salah satu pengembangan dari beberapa judul penelitian yang mebahas desain perancangan sepeda treadmill. Penelitian ini melakukan sebuah uji coba mekanik dan desain perancangan dari sepeda treadmill ke dalam bentuk 3D modeling. Banyaknya pengendara sepeda yang kurang memperhatikan kesehatan dengan memaksa untuk mengendarai lebih jauh, serta kurangnya konsumsi air yang cukup mengakibatkan pengendara kekurangan oksigen atau dehidrasi. Hal ini dapat mengakibatkan pengendara kehilangan fokus, pingsan mendadak serta yang lebih parah mengakibatkan serangan jantung. Berdasarkan permasalahan di atas, pada penelitian ini diharapkan mampu mengatasi permasalahan tersebut dengan adaya pembahasan terkait sepeda treadmill yang dilengkapi dengan monitoring detak jantung untuk mengetahui kadar oksigen yang ada pada tubuh. Beradasarkan hasil pengujian kalibrasi terhadap nilai input dan output, didapaykan hasil perbanding pembacaan sensor MAX30102 untuk membaca kondisi detak jantung pengendara sepeda treadmill. Pada pengujian kalibrasi sensor dengan menggunakan validator fingertrip pulse heart didapatkan nilai persentase error sebesar 0,86%. Lalu pengujian dilanjutkan dengan menguji kondisi tubuh seseorang yang berbeda pada saat pengujian kalibrasi. Pengujian dilakukan dengan melakukan uji kepada seseorang dengan umur 19 tahun dengan kondisi setelah melakukan aktifitas renang tepat pada pukul 20.13 malam. Berdasarkan tabel 6 didapatkan nilai rata-rata persentase error sebesar 1,0459%.","PeriodicalId":417143,"journal":{"name":"Journal of Computer Electronic and Telecommunications","volume":"25 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-12-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Sistem Monitoring Detak Jantung pada Sepeda Treadmill\",\"authors\":\"Muhammad Jafar Shiddiq, Anggara Trisna Nugraha\",\"doi\":\"10.52435/complete.v3i2.200\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Di era new normal saat ini, banyak hal yang berubah untuk menyesuaikan keadaan sekitar setelah terjadinya pandemi akibat dari virus Covid 19. Salah satu yang berdampak di era new normal adalah penggunaan transportasi. Banyak masyarakat yang memilih berpergian menggunakan transportasi yang ramah lingkungan dan menyehatkan, salah satunya adalah bersepeda. Sepeda adalah kendaraan yang memiliki dua buah roda atau tiga roda, mempunyai tempat duduk, setang dan sepasang pengayuh yang digerakan menggunakan kaki untuk menjalankannya. Seiring dengan perkembangnya ilmu pengetahuan, Pada tahun 2016, Deshmukh dan kawan kawan melakukan penelitian yang berjudul “Desig of Walking Bike” adalah salah satu pengembangan dari beberapa judul penelitian yang mebahas desain perancangan sepeda treadmill. Penelitian ini melakukan sebuah uji coba mekanik dan desain perancangan dari sepeda treadmill ke dalam bentuk 3D modeling. Banyaknya pengendara sepeda yang kurang memperhatikan kesehatan dengan memaksa untuk mengendarai lebih jauh, serta kurangnya konsumsi air yang cukup mengakibatkan pengendara kekurangan oksigen atau dehidrasi. Hal ini dapat mengakibatkan pengendara kehilangan fokus, pingsan mendadak serta yang lebih parah mengakibatkan serangan jantung. Berdasarkan permasalahan di atas, pada penelitian ini diharapkan mampu mengatasi permasalahan tersebut dengan adaya pembahasan terkait sepeda treadmill yang dilengkapi dengan monitoring detak jantung untuk mengetahui kadar oksigen yang ada pada tubuh. Beradasarkan hasil pengujian kalibrasi terhadap nilai input dan output, didapaykan hasil perbanding pembacaan sensor MAX30102 untuk membaca kondisi detak jantung pengendara sepeda treadmill. Pada pengujian kalibrasi sensor dengan menggunakan validator fingertrip pulse heart didapatkan nilai persentase error sebesar 0,86%. Lalu pengujian dilanjutkan dengan menguji kondisi tubuh seseorang yang berbeda pada saat pengujian kalibrasi. Pengujian dilakukan dengan melakukan uji kepada seseorang dengan umur 19 tahun dengan kondisi setelah melakukan aktifitas renang tepat pada pukul 20.13 malam. Berdasarkan tabel 6 didapatkan nilai rata-rata persentase error sebesar 1,0459%.\",\"PeriodicalId\":417143,\"journal\":{\"name\":\"Journal of Computer Electronic and Telecommunications\",\"volume\":\"25 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-12-30\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Journal of Computer Electronic and Telecommunications\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.52435/complete.v3i2.200\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Journal of Computer Electronic and Telecommunications","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.52435/complete.v3i2.200","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Sistem Monitoring Detak Jantung pada Sepeda Treadmill
Di era new normal saat ini, banyak hal yang berubah untuk menyesuaikan keadaan sekitar setelah terjadinya pandemi akibat dari virus Covid 19. Salah satu yang berdampak di era new normal adalah penggunaan transportasi. Banyak masyarakat yang memilih berpergian menggunakan transportasi yang ramah lingkungan dan menyehatkan, salah satunya adalah bersepeda. Sepeda adalah kendaraan yang memiliki dua buah roda atau tiga roda, mempunyai tempat duduk, setang dan sepasang pengayuh yang digerakan menggunakan kaki untuk menjalankannya. Seiring dengan perkembangnya ilmu pengetahuan, Pada tahun 2016, Deshmukh dan kawan kawan melakukan penelitian yang berjudul “Desig of Walking Bike” adalah salah satu pengembangan dari beberapa judul penelitian yang mebahas desain perancangan sepeda treadmill. Penelitian ini melakukan sebuah uji coba mekanik dan desain perancangan dari sepeda treadmill ke dalam bentuk 3D modeling. Banyaknya pengendara sepeda yang kurang memperhatikan kesehatan dengan memaksa untuk mengendarai lebih jauh, serta kurangnya konsumsi air yang cukup mengakibatkan pengendara kekurangan oksigen atau dehidrasi. Hal ini dapat mengakibatkan pengendara kehilangan fokus, pingsan mendadak serta yang lebih parah mengakibatkan serangan jantung. Berdasarkan permasalahan di atas, pada penelitian ini diharapkan mampu mengatasi permasalahan tersebut dengan adaya pembahasan terkait sepeda treadmill yang dilengkapi dengan monitoring detak jantung untuk mengetahui kadar oksigen yang ada pada tubuh. Beradasarkan hasil pengujian kalibrasi terhadap nilai input dan output, didapaykan hasil perbanding pembacaan sensor MAX30102 untuk membaca kondisi detak jantung pengendara sepeda treadmill. Pada pengujian kalibrasi sensor dengan menggunakan validator fingertrip pulse heart didapatkan nilai persentase error sebesar 0,86%. Lalu pengujian dilanjutkan dengan menguji kondisi tubuh seseorang yang berbeda pada saat pengujian kalibrasi. Pengujian dilakukan dengan melakukan uji kepada seseorang dengan umur 19 tahun dengan kondisi setelah melakukan aktifitas renang tepat pada pukul 20.13 malam. Berdasarkan tabel 6 didapatkan nilai rata-rata persentase error sebesar 1,0459%.