{"title":"备份电源使用混合系统","authors":"Awan Setiawan, Muhammad Fahmi Hakim, Mudjiono, Irwan Heyanto/Eryk, Satrio Pamungkas Bayu Aji Wibowo","doi":"10.33795/jtia.v3i1.94","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pada perusahaan manufaktur peralatan industri, ketika terjadi pemadaman listrik PT PLN, harus menunggu proses transisi suplai daya ke genset sehingga proses produksi harus terhenti sejenak. Dengan adanya hal itu maka perlu didesain suplai daya cadangan baru yang mampu menyuplai daya dengan seketika beserta instalasinya. Suplai daya cadangan yang sesuai adalah Uniterruptible Power Supply (UPS) yang dioperasikan secara hybrid dengan genset. Langkah pertama adalah menentukan kapasitas UPS kemudian menghitung kapasitas baterai dan dilanjutkan menentukan jumlah baterai. Selanjutnya menghitung KHA penghantar beserta arus nominal MCB. Simulasi di ETAP digunakan untuk memeriksa peningkatan performa dari sistem kelistrikan pabrik menggunakan parameter tegangan. UPS yang sesuai berkapasitas 160 kVA, dimensi 560 x 940 x 1800 mm, tegangan keluaran 230/400 V, frekuensi 50-60 Hz dan faktor daya 0,9. Baterai yang digunakan berkapasitas 140 Ah, dimensi 341 x 173 x 281 mm, sejumlah 53 buah. KHA penghantar minimal adalah 80,37 A dan maksimal 161 A. Arus nominal MCB minimal 16 A dan maksimal 126 A. Berdasarkan hasil simulasi sebelum pemasangan UPS, saat suplai utama dari PLN mengalami gangguan, beban prioritas tidak mendapatkan tegangan sampai genset mensuplai energi listrik. Namun setelah pemasangan UPS beban prioritas langsung mendapatkan tegangan dari UPS yang dilanjutkan mendapat suplai dari genset. Beban prioritas yaitu beberapa mesin CNC untuk rposes produksi.","PeriodicalId":403475,"journal":{"name":"Jurnal Teknik Ilmu Dan Aplikasi","volume":"23 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-10-14","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"SUPLAI DAYA CADANGAN MENGGUNAKAN SISTEM HYBRID\",\"authors\":\"Awan Setiawan, Muhammad Fahmi Hakim, Mudjiono, Irwan Heyanto/Eryk, Satrio Pamungkas Bayu Aji Wibowo\",\"doi\":\"10.33795/jtia.v3i1.94\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Pada perusahaan manufaktur peralatan industri, ketika terjadi pemadaman listrik PT PLN, harus menunggu proses transisi suplai daya ke genset sehingga proses produksi harus terhenti sejenak. Dengan adanya hal itu maka perlu didesain suplai daya cadangan baru yang mampu menyuplai daya dengan seketika beserta instalasinya. Suplai daya cadangan yang sesuai adalah Uniterruptible Power Supply (UPS) yang dioperasikan secara hybrid dengan genset. Langkah pertama adalah menentukan kapasitas UPS kemudian menghitung kapasitas baterai dan dilanjutkan menentukan jumlah baterai. Selanjutnya menghitung KHA penghantar beserta arus nominal MCB. Simulasi di ETAP digunakan untuk memeriksa peningkatan performa dari sistem kelistrikan pabrik menggunakan parameter tegangan. UPS yang sesuai berkapasitas 160 kVA, dimensi 560 x 940 x 1800 mm, tegangan keluaran 230/400 V, frekuensi 50-60 Hz dan faktor daya 0,9. Baterai yang digunakan berkapasitas 140 Ah, dimensi 341 x 173 x 281 mm, sejumlah 53 buah. KHA penghantar minimal adalah 80,37 A dan maksimal 161 A. Arus nominal MCB minimal 16 A dan maksimal 126 A. Berdasarkan hasil simulasi sebelum pemasangan UPS, saat suplai utama dari PLN mengalami gangguan, beban prioritas tidak mendapatkan tegangan sampai genset mensuplai energi listrik. Namun setelah pemasangan UPS beban prioritas langsung mendapatkan tegangan dari UPS yang dilanjutkan mendapat suplai dari genset. Beban prioritas yaitu beberapa mesin CNC untuk rposes produksi.\",\"PeriodicalId\":403475,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Teknik Ilmu Dan Aplikasi\",\"volume\":\"23 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-10-14\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Teknik Ilmu Dan Aplikasi\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.33795/jtia.v3i1.94\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Teknik Ilmu Dan Aplikasi","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33795/jtia.v3i1.94","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Pada perusahaan manufaktur peralatan industri, ketika terjadi pemadaman listrik PT PLN, harus menunggu proses transisi suplai daya ke genset sehingga proses produksi harus terhenti sejenak. Dengan adanya hal itu maka perlu didesain suplai daya cadangan baru yang mampu menyuplai daya dengan seketika beserta instalasinya. Suplai daya cadangan yang sesuai adalah Uniterruptible Power Supply (UPS) yang dioperasikan secara hybrid dengan genset. Langkah pertama adalah menentukan kapasitas UPS kemudian menghitung kapasitas baterai dan dilanjutkan menentukan jumlah baterai. Selanjutnya menghitung KHA penghantar beserta arus nominal MCB. Simulasi di ETAP digunakan untuk memeriksa peningkatan performa dari sistem kelistrikan pabrik menggunakan parameter tegangan. UPS yang sesuai berkapasitas 160 kVA, dimensi 560 x 940 x 1800 mm, tegangan keluaran 230/400 V, frekuensi 50-60 Hz dan faktor daya 0,9. Baterai yang digunakan berkapasitas 140 Ah, dimensi 341 x 173 x 281 mm, sejumlah 53 buah. KHA penghantar minimal adalah 80,37 A dan maksimal 161 A. Arus nominal MCB minimal 16 A dan maksimal 126 A. Berdasarkan hasil simulasi sebelum pemasangan UPS, saat suplai utama dari PLN mengalami gangguan, beban prioritas tidak mendapatkan tegangan sampai genset mensuplai energi listrik. Namun setelah pemasangan UPS beban prioritas langsung mendapatkan tegangan dari UPS yang dilanjutkan mendapat suplai dari genset. Beban prioritas yaitu beberapa mesin CNC untuk rposes produksi.