{"title":"泛化治疗、社会化团体活动治疗和社会孤立患者的社会技能培训的应用","authors":"zakiyah mista, A. Y. S. Hamid, Herni Susanti","doi":"10.31000/JIKI.V2I1.967","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"AbstrakIsolasi sosial merupakan salah satu gejala negatif skizofrenia. Isolasi Isolasi sosial adalah kondisi menyendiri yang dialami seseorang dan perasaan segan terhadap orang lain sebagai sesuatu yang negatif atau keadaan yang mengancam. Masalah sosial seringkali merupakan sumber utama keprihatinan keluarga dan penyedia layanan kesehatan, karena efeknya lebih menonjol daripada gejala kognitif dan persepsi. Tujuan penelitian ini untuk menggambarkan penerapan Terapi Generalis (TG), Terapi Aktivitas Kelompok Sosialisasi (TAKS), dan Social Skill Training (SST) pada pasien isolasi sosial. Metodelogi Penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif melalui stusi kasus kepada 35 pasien di ruang Bratasena Rumah Sakit dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor. Tanda dan Gejala isolasi sosial diidentifikasi sebelum dan setelah penerapan GT, TAKS, dan SST menggunakan instrument tanda dan gejala isolasi social yang dimodifikasi terdiri dari aspek kognitif, afektif, fisiologis, perilaku, dan social. Hasil penelitian menunjukkan ada penurunan tanda dan gejala isolasi social (75,75%), dan peningkatan kemampuan pasien dalam bersosialisasi (TG: 68,57%, TAKS: 83,90%, SST: 70,29%). Berdasarkan hasil dari penerapan ketiga terapi diatas, perlu direkomendasikan integrasi tindakan keperawatan generalis individu dan kelompok serta terapi spesialis social skill training pada pasien isolasi social agar perawatan pasien dengan isolasi sosial efektif.Kata Kunci: skizofrenia; isolasi sosial; terapi generalis; terapi aktivitas kelompok; social skill training","PeriodicalId":404554,"journal":{"name":"Jurnal Ilmiah Keperawatan Indonesia [JIKI]","volume":"1 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-12-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"2","resultStr":"{\"title\":\"Penerapan Terapi Generalis, Terapi Aktivitas Kelompok Sosialisasi, dan Social Skill Training pada Pasien Isolasi Sosial\",\"authors\":\"zakiyah mista, A. Y. S. Hamid, Herni Susanti\",\"doi\":\"10.31000/JIKI.V2I1.967\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"AbstrakIsolasi sosial merupakan salah satu gejala negatif skizofrenia. Isolasi Isolasi sosial adalah kondisi menyendiri yang dialami seseorang dan perasaan segan terhadap orang lain sebagai sesuatu yang negatif atau keadaan yang mengancam. Masalah sosial seringkali merupakan sumber utama keprihatinan keluarga dan penyedia layanan kesehatan, karena efeknya lebih menonjol daripada gejala kognitif dan persepsi. Tujuan penelitian ini untuk menggambarkan penerapan Terapi Generalis (TG), Terapi Aktivitas Kelompok Sosialisasi (TAKS), dan Social Skill Training (SST) pada pasien isolasi sosial. Metodelogi Penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif melalui stusi kasus kepada 35 pasien di ruang Bratasena Rumah Sakit dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor. Tanda dan Gejala isolasi sosial diidentifikasi sebelum dan setelah penerapan GT, TAKS, dan SST menggunakan instrument tanda dan gejala isolasi social yang dimodifikasi terdiri dari aspek kognitif, afektif, fisiologis, perilaku, dan social. Hasil penelitian menunjukkan ada penurunan tanda dan gejala isolasi social (75,75%), dan peningkatan kemampuan pasien dalam bersosialisasi (TG: 68,57%, TAKS: 83,90%, SST: 70,29%). Berdasarkan hasil dari penerapan ketiga terapi diatas, perlu direkomendasikan integrasi tindakan keperawatan generalis individu dan kelompok serta terapi spesialis social skill training pada pasien isolasi social agar perawatan pasien dengan isolasi sosial efektif.Kata Kunci: skizofrenia; isolasi sosial; terapi generalis; terapi aktivitas kelompok; social skill training\",\"PeriodicalId\":404554,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Ilmiah Keperawatan Indonesia [JIKI]\",\"volume\":\"1 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2018-12-01\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"2\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Ilmiah Keperawatan Indonesia [JIKI]\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.31000/JIKI.V2I1.967\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Ilmiah Keperawatan Indonesia [JIKI]","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.31000/JIKI.V2I1.967","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 2
摘要
社会孤立是精神分裂症的症状之一。社会孤立是一种孤独的状态,是一个人对他人的消极或威胁状态的厌恶。社会问题通常是家庭和卫生保健提供者关注的主要来源,因为其影响比认知和感知症状更突出。本研究旨在说明社交孤立患者的泛化治疗(TG)、社会化活动治疗(TAKS)和社会技能训练(at)的应用。该研究方法是一种定量描述性的方法,通过对Bratasena hospital H. Marzoeki Mahdi Bogor医院的35名患者进行病例分析。在使用GT、TAKS和SST使用工具标记和改良的社会隔离症状包括认知、情绪、生理、行为和社会方面的迹象和症状。研究结果显示,社交隔离的迹象和症状有所下降(75.75%),患者社交能力也有所提高(TG: 68.57%, TAKS: 83.90%,嘘:70.29%)。根据以上三种疗法的应用结果,需要建议个体和群体护理行动的综合,以及社会隔离患者的社会技能训练专家治疗,以便有效地治疗患者。关键词:精神分裂症;社会隔离;治疗多面手;集体活动治疗;社会技能训练
Penerapan Terapi Generalis, Terapi Aktivitas Kelompok Sosialisasi, dan Social Skill Training pada Pasien Isolasi Sosial
AbstrakIsolasi sosial merupakan salah satu gejala negatif skizofrenia. Isolasi Isolasi sosial adalah kondisi menyendiri yang dialami seseorang dan perasaan segan terhadap orang lain sebagai sesuatu yang negatif atau keadaan yang mengancam. Masalah sosial seringkali merupakan sumber utama keprihatinan keluarga dan penyedia layanan kesehatan, karena efeknya lebih menonjol daripada gejala kognitif dan persepsi. Tujuan penelitian ini untuk menggambarkan penerapan Terapi Generalis (TG), Terapi Aktivitas Kelompok Sosialisasi (TAKS), dan Social Skill Training (SST) pada pasien isolasi sosial. Metodelogi Penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif melalui stusi kasus kepada 35 pasien di ruang Bratasena Rumah Sakit dr. H. Marzoeki Mahdi Bogor. Tanda dan Gejala isolasi sosial diidentifikasi sebelum dan setelah penerapan GT, TAKS, dan SST menggunakan instrument tanda dan gejala isolasi social yang dimodifikasi terdiri dari aspek kognitif, afektif, fisiologis, perilaku, dan social. Hasil penelitian menunjukkan ada penurunan tanda dan gejala isolasi social (75,75%), dan peningkatan kemampuan pasien dalam bersosialisasi (TG: 68,57%, TAKS: 83,90%, SST: 70,29%). Berdasarkan hasil dari penerapan ketiga terapi diatas, perlu direkomendasikan integrasi tindakan keperawatan generalis individu dan kelompok serta terapi spesialis social skill training pada pasien isolasi social agar perawatan pasien dengan isolasi sosial efektif.Kata Kunci: skizofrenia; isolasi sosial; terapi generalis; terapi aktivitas kelompok; social skill training