{"title":"基于ATC/DDD和DU 90%的抗生素使用评估","authors":"Septa Pratama, Yuni Andriani, M. Habibie","doi":"10.58439/ipk.v1i2.22","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"\nAntibiotik adalah obat yang digunakan untuk membunuh bakteri. Penggunaan antibiotik haruslah terkontrol dan sesuai resep dokter karena jika digunakan sembarangn dapat menyebabkan resistensi. Penelitian ini bertujuan untuk menetapkan jumlah dan pola penggunaan antibiotic pada pasien rawat jalan di beberapa Puskesmas di Kota Jambi. Data penggunaanantibiotik diambil dari periode 2017 – 2018. Data diolah dengan menggunakan metode ATC/DDD dan DU90%. Sebanyak 5 jenis antibiotik yang dikonsumsi pada Puskesmas Koni dan terdapat 4 jenis antibiotik yang masuk segmen DU 90% penggunaan pada tahun 2017, yaitu amoksisilin (0,134 DDD/1000 pasien-hari), siprofloksasin (0,023 DDD/1000 pasien-hari), tetrasiklin (0,047 DDD/1000 pasien-hari), sefadroksil (0,015 DDD/1000 pasien-hari), dan terdapat 3 jenis antibiotik yang masuk segmen 90% penggunaan pada tahun 2018, yaitu amoksisilin (0,22 DDD/1000 pasien-hari), eritromisin (0,034 DDD/1000 pasien-hari), siprofloksasin (0,054 DDD/1000 pasien-hari). Sedangkan di puskesmas Tanjung Pinang, sebanyak 4 jenis antibiotik yang dikonsumsi pada tahun 2017 dan 2018, terdapat 2 jenis antibiotik yang masuk segmen DU 90% penggunaan pada tahun 2017 yaitu amoksisilin (0,13 DDD) dan siprofloksasin (0,031 DDD), pada tahun 2018 yaitu amoksisilin (0,121 DDD) dan siprofloksasin (0,072 DDD). Kejadian resistensi dapat meningkat dari efek peresepan penggunaan antibiotik jangka pendek pada pelayanan pengobatan dasar. Diperlukan studi kualitatif untuk mengetahui pola ketidak rasionalan penggunaan antibiotik di pusat pelayanan kesehatan masyarakat tersebut dan mengembangkan model intervensinya. \n","PeriodicalId":114691,"journal":{"name":"Informasi dan Promosi Kesehatan","volume":"120 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-12-12","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Evaluasi Penggunaan Antibiotik Berdasarkan Metode ATC/DDD dan DU 90% di Puskesmas Koni dan Puskesmas Tanjung Pinang Kota Jambi Periode 2017- 2018\",\"authors\":\"Septa Pratama, Yuni Andriani, M. Habibie\",\"doi\":\"10.58439/ipk.v1i2.22\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"\\nAntibiotik adalah obat yang digunakan untuk membunuh bakteri. Penggunaan antibiotik haruslah terkontrol dan sesuai resep dokter karena jika digunakan sembarangn dapat menyebabkan resistensi. Penelitian ini bertujuan untuk menetapkan jumlah dan pola penggunaan antibiotic pada pasien rawat jalan di beberapa Puskesmas di Kota Jambi. Data penggunaanantibiotik diambil dari periode 2017 – 2018. Data diolah dengan menggunakan metode ATC/DDD dan DU90%. Sebanyak 5 jenis antibiotik yang dikonsumsi pada Puskesmas Koni dan terdapat 4 jenis antibiotik yang masuk segmen DU 90% penggunaan pada tahun 2017, yaitu amoksisilin (0,134 DDD/1000 pasien-hari), siprofloksasin (0,023 DDD/1000 pasien-hari), tetrasiklin (0,047 DDD/1000 pasien-hari), sefadroksil (0,015 DDD/1000 pasien-hari), dan terdapat 3 jenis antibiotik yang masuk segmen 90% penggunaan pada tahun 2018, yaitu amoksisilin (0,22 DDD/1000 pasien-hari), eritromisin (0,034 DDD/1000 pasien-hari), siprofloksasin (0,054 DDD/1000 pasien-hari). Sedangkan di puskesmas Tanjung Pinang, sebanyak 4 jenis antibiotik yang dikonsumsi pada tahun 2017 dan 2018, terdapat 2 jenis antibiotik yang masuk segmen DU 90% penggunaan pada tahun 2017 yaitu amoksisilin (0,13 DDD) dan siprofloksasin (0,031 DDD), pada tahun 2018 yaitu amoksisilin (0,121 DDD) dan siprofloksasin (0,072 DDD). Kejadian resistensi dapat meningkat dari efek peresepan penggunaan antibiotik jangka pendek pada pelayanan pengobatan dasar. Diperlukan studi kualitatif untuk mengetahui pola ketidak rasionalan penggunaan antibiotik di pusat pelayanan kesehatan masyarakat tersebut dan mengembangkan model intervensinya. \\n\",\"PeriodicalId\":114691,\"journal\":{\"name\":\"Informasi dan Promosi Kesehatan\",\"volume\":\"120 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-12-12\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Informasi dan Promosi Kesehatan\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.58439/ipk.v1i2.22\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Informasi dan Promosi Kesehatan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.58439/ipk.v1i2.22","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Evaluasi Penggunaan Antibiotik Berdasarkan Metode ATC/DDD dan DU 90% di Puskesmas Koni dan Puskesmas Tanjung Pinang Kota Jambi Periode 2017- 2018
Antibiotik adalah obat yang digunakan untuk membunuh bakteri. Penggunaan antibiotik haruslah terkontrol dan sesuai resep dokter karena jika digunakan sembarangn dapat menyebabkan resistensi. Penelitian ini bertujuan untuk menetapkan jumlah dan pola penggunaan antibiotic pada pasien rawat jalan di beberapa Puskesmas di Kota Jambi. Data penggunaanantibiotik diambil dari periode 2017 – 2018. Data diolah dengan menggunakan metode ATC/DDD dan DU90%. Sebanyak 5 jenis antibiotik yang dikonsumsi pada Puskesmas Koni dan terdapat 4 jenis antibiotik yang masuk segmen DU 90% penggunaan pada tahun 2017, yaitu amoksisilin (0,134 DDD/1000 pasien-hari), siprofloksasin (0,023 DDD/1000 pasien-hari), tetrasiklin (0,047 DDD/1000 pasien-hari), sefadroksil (0,015 DDD/1000 pasien-hari), dan terdapat 3 jenis antibiotik yang masuk segmen 90% penggunaan pada tahun 2018, yaitu amoksisilin (0,22 DDD/1000 pasien-hari), eritromisin (0,034 DDD/1000 pasien-hari), siprofloksasin (0,054 DDD/1000 pasien-hari). Sedangkan di puskesmas Tanjung Pinang, sebanyak 4 jenis antibiotik yang dikonsumsi pada tahun 2017 dan 2018, terdapat 2 jenis antibiotik yang masuk segmen DU 90% penggunaan pada tahun 2017 yaitu amoksisilin (0,13 DDD) dan siprofloksasin (0,031 DDD), pada tahun 2018 yaitu amoksisilin (0,121 DDD) dan siprofloksasin (0,072 DDD). Kejadian resistensi dapat meningkat dari efek peresepan penggunaan antibiotik jangka pendek pada pelayanan pengobatan dasar. Diperlukan studi kualitatif untuk mengetahui pola ketidak rasionalan penggunaan antibiotik di pusat pelayanan kesehatan masyarakat tersebut dan mengembangkan model intervensinya.