{"title":"儿童使用雾化器吸入治疗以满足氧气需求","authors":"Aslinda, Akbar, Ratna Mahmud, Zulfia Samiun","doi":"10.51171/jms.v12i2.332","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Ketidakefektifan jalan napas merupakan merupakan ketidakmampuan untuk menjaga kebersihan jalan napas dari sekret yang kental, penumpukan sekret dan benda asing yang sulit dikeluarkan. Terganggunya transportasi pengeluaran dahak dapat membuat penderita sulit mendapatkan O2 dan mengeluarkan CO2 serta kesulitan bernapas.adapun kondisi yang berkaitan dengan ketidakefektifan jalan napas pada anak adalah penyakit asma dan pneumonia. Untuk menghindari terjadinya pneumonia dan untuk mengefektifkan bersihan jalan napas penting dilakukan pencegahan maupun penanganan yang tepat sesuai dengan standar operasional prosedur seperti terapi inhalasi nebulizer. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui penerapan terapi inhalasi nebulizer pada anak dalam pemenuhan kebutuhan oksigenasi. Penelitian ini menggunakan rancangan studi kasus, dimana peneliti mengkaji kebutuhan pasien sebelum dan setelah Tindakan terapi inhalasai nebulizer. Teknik pengkajian menggunakan teknik pengkajian kebutuhan oksigenasi melalui observasi dan wawancara. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa setelah diberikan terapi inhalasi nebulizer pada An’A 3 kali sehari selama 3 hari bersihan jalan napas meningkat dengan kriteria produksi sputum menurun, mengi menurun dan frekuensi napas membaik. Ibu pasien mengatakan anaknya kadang – kadang batuk, bersin – bersin dan mengeluarkan sedikit lender dihidung, frekuensi napas 30x/i. saran : dalam pemenuhan kebutuhan oksigenasi pada bersihan jalan napas tidak efektif pada anak bronchopneumonia diharapkan memberikan terapi inhalasi nebulizer.","PeriodicalId":161768,"journal":{"name":"Jurnal Mitrasehat","volume":"19 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-01-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Penerapan Terapi Inhalasi Nebulizer Pada Anak Dalam Pemenuhan Kebutuhan Oksigenasi\",\"authors\":\"Aslinda, Akbar, Ratna Mahmud, Zulfia Samiun\",\"doi\":\"10.51171/jms.v12i2.332\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Ketidakefektifan jalan napas merupakan merupakan ketidakmampuan untuk menjaga kebersihan jalan napas dari sekret yang kental, penumpukan sekret dan benda asing yang sulit dikeluarkan. Terganggunya transportasi pengeluaran dahak dapat membuat penderita sulit mendapatkan O2 dan mengeluarkan CO2 serta kesulitan bernapas.adapun kondisi yang berkaitan dengan ketidakefektifan jalan napas pada anak adalah penyakit asma dan pneumonia. Untuk menghindari terjadinya pneumonia dan untuk mengefektifkan bersihan jalan napas penting dilakukan pencegahan maupun penanganan yang tepat sesuai dengan standar operasional prosedur seperti terapi inhalasi nebulizer. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui penerapan terapi inhalasi nebulizer pada anak dalam pemenuhan kebutuhan oksigenasi. Penelitian ini menggunakan rancangan studi kasus, dimana peneliti mengkaji kebutuhan pasien sebelum dan setelah Tindakan terapi inhalasai nebulizer. Teknik pengkajian menggunakan teknik pengkajian kebutuhan oksigenasi melalui observasi dan wawancara. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa setelah diberikan terapi inhalasi nebulizer pada An’A 3 kali sehari selama 3 hari bersihan jalan napas meningkat dengan kriteria produksi sputum menurun, mengi menurun dan frekuensi napas membaik. Ibu pasien mengatakan anaknya kadang – kadang batuk, bersin – bersin dan mengeluarkan sedikit lender dihidung, frekuensi napas 30x/i. saran : dalam pemenuhan kebutuhan oksigenasi pada bersihan jalan napas tidak efektif pada anak bronchopneumonia diharapkan memberikan terapi inhalasi nebulizer.\",\"PeriodicalId\":161768,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Mitrasehat\",\"volume\":\"19 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-01-31\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Mitrasehat\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.51171/jms.v12i2.332\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Mitrasehat","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.51171/jms.v12i2.332","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Penerapan Terapi Inhalasi Nebulizer Pada Anak Dalam Pemenuhan Kebutuhan Oksigenasi
Ketidakefektifan jalan napas merupakan merupakan ketidakmampuan untuk menjaga kebersihan jalan napas dari sekret yang kental, penumpukan sekret dan benda asing yang sulit dikeluarkan. Terganggunya transportasi pengeluaran dahak dapat membuat penderita sulit mendapatkan O2 dan mengeluarkan CO2 serta kesulitan bernapas.adapun kondisi yang berkaitan dengan ketidakefektifan jalan napas pada anak adalah penyakit asma dan pneumonia. Untuk menghindari terjadinya pneumonia dan untuk mengefektifkan bersihan jalan napas penting dilakukan pencegahan maupun penanganan yang tepat sesuai dengan standar operasional prosedur seperti terapi inhalasi nebulizer. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui penerapan terapi inhalasi nebulizer pada anak dalam pemenuhan kebutuhan oksigenasi. Penelitian ini menggunakan rancangan studi kasus, dimana peneliti mengkaji kebutuhan pasien sebelum dan setelah Tindakan terapi inhalasai nebulizer. Teknik pengkajian menggunakan teknik pengkajian kebutuhan oksigenasi melalui observasi dan wawancara. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa setelah diberikan terapi inhalasi nebulizer pada An’A 3 kali sehari selama 3 hari bersihan jalan napas meningkat dengan kriteria produksi sputum menurun, mengi menurun dan frekuensi napas membaik. Ibu pasien mengatakan anaknya kadang – kadang batuk, bersin – bersin dan mengeluarkan sedikit lender dihidung, frekuensi napas 30x/i. saran : dalam pemenuhan kebutuhan oksigenasi pada bersihan jalan napas tidak efektif pada anak bronchopneumonia diharapkan memberikan terapi inhalasi nebulizer.