{"title":"Imam Al-Ghazali dan Pemikirannya","authors":"Al Halim Kusuma, Laila Rahmadani","doi":"10.59548/je.v1i1.18","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Imam Al-Ghazali memberikan pengaruh yang cukup besar dalam perjalanan sejarah umat Islam, khususnya ketika beliau tidak sependapat dengan pandangan kaum filosof yang menyatakan bahwa sejatinya filsafat bukanlah bersumber dari ajaran Islam melainkan kelanjutan dari pandangan orang-orang Yunani. Penelitian ini menggunakan metode penelitian biografi, yakni dengan melakukan pendekatan dan juga pemahaman biografi seseorang dari ia hidup sampai ia meninggal atau meski ia sudah meninggal. Penelitian ini mengharuskan si peneliti untuk mengetahui keseluruhan latar belakang kehidupan tokoh yang diteliti mulai dia lahir sampai meninggal. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwasannya jalan untuk menuju Tuhan dalam pandangan Imam Al-Ghazali tidak dapat dilalui melaui jalan filsafat, melainkan melalui jalannya kaum sufi, yaitu tasawuf. Akal yang dijadikan landasan utama para filosof memiliki keterbatasan dalam geraknya, dimana tidak menembus dimensi ketuhanan, berbeda halnya dengan hati yang digunakan kaum sufi yang dapat menembus dimensi ketuhanan\nKata Kunci: Imam Al-Ghazali, Filsafat, Tasawuf\nReferences:\nAji, G. L. (2017). Gaya Bahasa Hizib Al-Ghazali.\nAnik Faridah. (2009). Pemikiran Al-Ghazali Dan Sumbangsihnya Pada Dunia Pendidikan. 6.\nAtabik, A. (2014). Telaah Pemikiran Al-Ghazali Tentang Filsafat. 2(1), 19–40.\nFabiana Meijon Fadul. (2019). Riwayat Hidup Imam Al-Ghazali. 11–21.\nHamid, A. (n.d.). RIWAYAT HIDUP DAN KARYA PEMIKIRAN AL-GHAZALI. 23–42.\nHidayat, W. (1984). Al GHAZALI ULAMA SUFI DAN FILOSOF. 38–47.\nMubarak, S. (2020). MASKAWAIH LIFE HISTORY AND THOUGHTS OF AL-GHAZALI AND IBN. Jurnal Qisthosia, 1, 50–74.\nRaden, O., & Fil, J. S. (2010). Sumber Pengetahuan Dalam Islam. April, 20–22.\nSirojudin, O. D., & Pd, M. I. (n.d.). FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM PERSPEKTIF AL-GOZALI. 87–108.\nZaini, A., & Zaini, A. (1902). Pemikiran Tasawuf Imam Al-Ghazali. 2, 146–159.","PeriodicalId":417690,"journal":{"name":"Jurnal Ekshis","volume":"31 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-04-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Ekshis","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.59548/je.v1i1.18","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
阿尔-加扎里神父在穆斯林历史之旅中发挥了相当大的影响,特别是当他不同意哲学家的观点时,即真正的哲学不是源自伊斯兰教义,而是源自希腊人观点的延续。该研究采用了传记研究的方法,即通过研究方法,以及对一个人从活着到死的传记的理解。这项研究要求研究人员了解研究对象从出生到死亡的全部背景。这项研究的结果表明,在伊玛目·加扎里看来,通往上帝的道路不是通过哲学之路,而是通过苏菲派(tasawuf)的道路。合理运动中成为主跑道哲学家们有局限性的,不穿透的地方神,不同维度的心一样使用的苏菲可以穿透ketuhananKata关键维度:Al-Ghazali祭司、哲学TasawufReferences:阿吉,g.l.(2017)。Hizib Al-Ghazali语言。Anik Faridah。(2009年)。他对教育的贡献。atabic, A. (2014)学习Al-Ghazali关于哲学的想法。2(1),19 - 40。法比安娜·梅戎·法杜尔。(2019年)。阿尔-加扎利牧师的履历。11—21。哈米德,A。AL-GHAZALI的传记和思想工作。23—42。Hidayat, W.(1984)。苏菲派和哲学学者阿尔·加扎里。38—47。穆巴拉克,S。(2020)AL-GHAZALI和IBN的生命历史和思想。Qisthosia杂志,1、50——74。Raden, O., & Fil, j.s.(2010)。伊斯兰教知识的源泉。四月,20—22。Sirojudin, o.d., Pd, m.d.。伊斯兰教育哲学透视AL-GOZALI。87—108。Zaini, A. & Zaini, A. (1902)思想塔萨夫·伊玛目·加扎里。2, 146—159。
Imam Al-Ghazali memberikan pengaruh yang cukup besar dalam perjalanan sejarah umat Islam, khususnya ketika beliau tidak sependapat dengan pandangan kaum filosof yang menyatakan bahwa sejatinya filsafat bukanlah bersumber dari ajaran Islam melainkan kelanjutan dari pandangan orang-orang Yunani. Penelitian ini menggunakan metode penelitian biografi, yakni dengan melakukan pendekatan dan juga pemahaman biografi seseorang dari ia hidup sampai ia meninggal atau meski ia sudah meninggal. Penelitian ini mengharuskan si peneliti untuk mengetahui keseluruhan latar belakang kehidupan tokoh yang diteliti mulai dia lahir sampai meninggal. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwasannya jalan untuk menuju Tuhan dalam pandangan Imam Al-Ghazali tidak dapat dilalui melaui jalan filsafat, melainkan melalui jalannya kaum sufi, yaitu tasawuf. Akal yang dijadikan landasan utama para filosof memiliki keterbatasan dalam geraknya, dimana tidak menembus dimensi ketuhanan, berbeda halnya dengan hati yang digunakan kaum sufi yang dapat menembus dimensi ketuhanan
Kata Kunci: Imam Al-Ghazali, Filsafat, Tasawuf
References:
Aji, G. L. (2017). Gaya Bahasa Hizib Al-Ghazali.
Anik Faridah. (2009). Pemikiran Al-Ghazali Dan Sumbangsihnya Pada Dunia Pendidikan. 6.
Atabik, A. (2014). Telaah Pemikiran Al-Ghazali Tentang Filsafat. 2(1), 19–40.
Fabiana Meijon Fadul. (2019). Riwayat Hidup Imam Al-Ghazali. 11–21.
Hamid, A. (n.d.). RIWAYAT HIDUP DAN KARYA PEMIKIRAN AL-GHAZALI. 23–42.
Hidayat, W. (1984). Al GHAZALI ULAMA SUFI DAN FILOSOF. 38–47.
Mubarak, S. (2020). MASKAWAIH LIFE HISTORY AND THOUGHTS OF AL-GHAZALI AND IBN. Jurnal Qisthosia, 1, 50–74.
Raden, O., & Fil, J. S. (2010). Sumber Pengetahuan Dalam Islam. April, 20–22.
Sirojudin, O. D., & Pd, M. I. (n.d.). FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM PERSPEKTIF AL-GOZALI. 87–108.
Zaini, A., & Zaini, A. (1902). Pemikiran Tasawuf Imam Al-Ghazali. 2, 146–159.