{"title":"Retorika I Dewa Made Rai Mesi dalam Pertunjukan Wayang Kulit Purwa Lakon Irawan Rabi","authors":"I. P. Ardiyasa","doi":"10.24821/WAYANG.V2I2.3052","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Rai Mesi is an interesting phenomenon in the world of puppetry in Bali because its presence offers a different color and is able to revive the wayang kulit purwa. It is also what makes it a legendary dalang for the people. Rai Mesi as a dalang who is good at bringing stories, always be the first choice for people who want to hold a puppet show. Each show is always packed with spectators. It is therefore not surprising that the style of Rai Mesi puppetry is still used as a reference by the young puppeteers until now. Given its capacity as the mastermind of the story, the focus of the discussion in this paper is the issue of rhetoric that focuses on the choice of words, the use of language, and the way of narration, both in narrative and in dialogue. The data used is Lakon Irawan Rabi in the form of ribbon tape recordings which are then transcribed into written form. The result of the research shows that Rai Mesi has succeeded in composing the Irawan Rabi play as a Javanese wayang kulit playwoman to play Balinese parrot leather puppets through the processing of language style, bothbeautiful language, hilarious, figurative, and alternation. In addition to processing the style of language, Rai Mesi in his speech also inserted the language outside Bali, be it the language of the archipelago and foreign languages. Rai Mesi’s rhetoric is very communicative.Rai Mesi merupakan fenomena yang menarik dalam dunia pedalangan di Bali karena kehadirannya menawarkan warna yang berbeda dan mampu menggairahkan kembali pertunjukan wayang kulit purwa. Hal ini pula yang membuatnya menjadi dalang legendaris bagi masyarakatnya. Rai Mesi sebagai dalang yang pandai membawakan cerita, selalu menjadi pilihan pertama bagi masyarakat yang ingin menyelenggarakan pertunjukan wayang. Setiap pertunjukkannya selalu dipadati penonton. Oleh karenaitu tidak mengherankan apabila gaya pedalangan Rai Mesi masih dijadikan acuan oleh dalang-dalang muda hingga sekarang. Mengingat kapasitasnya sebagai dalang cerita, maka fokus bahasan dalam tulisan ini adalah masalah retorika yang berfokus pada pemilihan kata, pemakaian bahasa, serta cara penuturannya, baik dalam narasi maupun dialognya. Data yang digunakan adalah Lakon Irawan Rabi dalam bentukrekaman kaset pita yang kemudian ditranskrip ke dalam bentuk tulisan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Rai Mesi telah berhasil menggubah Lakon Irawan Rabi sebagai lakon wayang kulit Jawa menjadi lakon carangan wayang kulit parwa Bali melalui pengolahan gaya bahasa, baik bahasa indah, kocak, kiasan, dan alternasi. Selain mengolah gaya bahasa, Rai Mesi dalam tuturannya juga menyisipkan bahasa luar Bali, baik itu bahasa Nusantara maupun bahasa asing. Retorika Rai Mesi sangat komunikatif.","PeriodicalId":133263,"journal":{"name":"Wayang Nusantara: Journal of Puppetry","volume":"366 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-08-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Wayang Nusantara: Journal of Puppetry","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.24821/WAYANG.V2I2.3052","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
Rai Mesi在巴厘岛的木偶戏界是一个有趣的现象,因为它的存在提供了一种不同的颜色,能够复兴wayang kulit purwa。这也使它成为人民的传奇大浪。雷梅西作为一个善于讲故事的大郎,总是想要举办木偶戏的人的首选。每场演出总是挤满了观众。因此,莱梅斯木偶戏的风格直到现在仍然被年轻的木偶戏演员们用作参考,这并不奇怪。鉴于其作为故事策划者的能力,本文讨论的重点是修辞学问题,即在叙述和对话中,修辞学的重点是词语的选择、语言的使用和叙述的方式。使用的数据是Lakon Irawan Rabi,以带状磁带记录的形式,然后转录成书面形式。研究结果显示,雷·梅斯通过对语言风格的处理,在优美的语言、滑稽的语言、比喻的语言和交替的语言中,成功地以爪哇的wayang kulit女演员扮演巴厘鹦鹉皮木偶,创作出了《Irawan Rabi》。除了处理语言风格外,雷梅西在演讲中还插入了巴厘岛以外的语言,无论是群岛语言还是外语。雷·梅西的言辞非常健谈。Rai Mesi merupakan现象yang menarik dalam dunia pedalangan di Bali karena kehadirannya menawarkan warna yang berbeda danmampu menggairahkan kembali pertunjukan wayang kulit purwa。Hal ini pula yang membuatnya menjadi dalang legendis bagi masyarakatnya。Rai Mesi sebagai dalang yang pandai membawakan cerita, selalu menjadi pilihan pertama bagi masyarakat yang ingin menyelenggarakan pertunjukan wayang。设置pertunjukkannya selalu dipadati penonton。这是我的梦想,这是我的梦想,这是我的梦想。梦ingat kapasitasnya sebagai dalang cerita, maka fkus bahasan dalam tulisan ini adalah masalah retorika yang berkus padpemilihan kata, pemakaian bahasa, serta cara penuturannya, baik dalam narasi maupun dialognya。数据yang digunakan adalah Lakon Irawan Rabi dalam bentukrekaman kaset pita yang kemudian ditransktrip ke dalam bentuk tulisan。哈西尔penelitian menunjukkan bahwa Rai Mesi telah berhasil menggubah Lakon Irawan Rabi sebagai Lakon wayang kulit Jawa menjadi Lakon carangan wayang kulit parwa Bali melalui pengolahan gaya bahasa, baik bahasa indah, kocak, kiasan, dan alternasi。Selain mengolah gaya bahasa, Rai Mesi dalam tuturannya juga menyisipkan bahasa luar Bali, baik itu bahasa Nusantara maupun bahasa asing。Retorika Rai Mesi sangat komunikatif。
Retorika I Dewa Made Rai Mesi dalam Pertunjukan Wayang Kulit Purwa Lakon Irawan Rabi
Rai Mesi is an interesting phenomenon in the world of puppetry in Bali because its presence offers a different color and is able to revive the wayang kulit purwa. It is also what makes it a legendary dalang for the people. Rai Mesi as a dalang who is good at bringing stories, always be the first choice for people who want to hold a puppet show. Each show is always packed with spectators. It is therefore not surprising that the style of Rai Mesi puppetry is still used as a reference by the young puppeteers until now. Given its capacity as the mastermind of the story, the focus of the discussion in this paper is the issue of rhetoric that focuses on the choice of words, the use of language, and the way of narration, both in narrative and in dialogue. The data used is Lakon Irawan Rabi in the form of ribbon tape recordings which are then transcribed into written form. The result of the research shows that Rai Mesi has succeeded in composing the Irawan Rabi play as a Javanese wayang kulit playwoman to play Balinese parrot leather puppets through the processing of language style, bothbeautiful language, hilarious, figurative, and alternation. In addition to processing the style of language, Rai Mesi in his speech also inserted the language outside Bali, be it the language of the archipelago and foreign languages. Rai Mesi’s rhetoric is very communicative.Rai Mesi merupakan fenomena yang menarik dalam dunia pedalangan di Bali karena kehadirannya menawarkan warna yang berbeda dan mampu menggairahkan kembali pertunjukan wayang kulit purwa. Hal ini pula yang membuatnya menjadi dalang legendaris bagi masyarakatnya. Rai Mesi sebagai dalang yang pandai membawakan cerita, selalu menjadi pilihan pertama bagi masyarakat yang ingin menyelenggarakan pertunjukan wayang. Setiap pertunjukkannya selalu dipadati penonton. Oleh karenaitu tidak mengherankan apabila gaya pedalangan Rai Mesi masih dijadikan acuan oleh dalang-dalang muda hingga sekarang. Mengingat kapasitasnya sebagai dalang cerita, maka fokus bahasan dalam tulisan ini adalah masalah retorika yang berfokus pada pemilihan kata, pemakaian bahasa, serta cara penuturannya, baik dalam narasi maupun dialognya. Data yang digunakan adalah Lakon Irawan Rabi dalam bentukrekaman kaset pita yang kemudian ditranskrip ke dalam bentuk tulisan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Rai Mesi telah berhasil menggubah Lakon Irawan Rabi sebagai lakon wayang kulit Jawa menjadi lakon carangan wayang kulit parwa Bali melalui pengolahan gaya bahasa, baik bahasa indah, kocak, kiasan, dan alternasi. Selain mengolah gaya bahasa, Rai Mesi dalam tuturannya juga menyisipkan bahasa luar Bali, baik itu bahasa Nusantara maupun bahasa asing. Retorika Rai Mesi sangat komunikatif.