能源转型的机会与挑战:G20印度尼西亚总统后政策的影响

Pandu Rizky Fauzi
{"title":"能源转型的机会与挑战:G20印度尼西亚总统后政策的影响","authors":"Pandu Rizky Fauzi","doi":"10.61261/muctj.v1i1.14","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Perbaikan ekonomi pasca pandemi Covid-19 telah mendorong kenaikan permintaan energi global lebih tinggi dari periode sebelum pandemi. Sayangnya, pasokan energi menjadi terganggu dengan adanya perang di Ukraina, sehingga memicu terjadinya inflasi dan kekhawatiran terhadap keamanan energi di berbagai negara. Sebagai 80% konsumen energi dunia, negara G20 di bawah kepemimpinan Indonesia tentu berkewajiban memberikan kontribusi nyata dalam menjembatani isu keamanan energi dan isu transisi energi tersebut. Dengan menggunakan data sekunder dan studi literatur dari berbagai artikel ilmiah, publikasi lembaga internasional, dan artikel media, studi ini mencoba mengambil pendekatan multi-dimensi dalam mengulas isu transisi energi di tingkat G20 menggunakan analisis PESTLE. Hasil analisis tersebut kemudian dijadikan rujukan implikasi kebijakan yang perlu diambil Indonesia pasca komitmen pendanaan mekanisme transisi energi senilai USD 20 miliar. Selain itu, digunakan pula Model 5 Kekuatan Porter untuk melihat seberapa kompetitifnya industri energi bersih di tanah air sebagai mitra pemerintah dalam transisi energi. Hasilnya, langkah strategis yang disiapkan pemerintah untuk menyelesaikan permasalahan yang menjadi sumbatan (bottleneck) transisi energi dan memperkuat aspek teknologi yang menjadi pengaktif (enabler) sudah sesuai dengan hasil analisis multi-dimensi yang disusun. Namun demikian, ke depan pemerintah juga perlu mengkaji sejumlah regulasi untuk menciptakan ekosistem energi bersih yang terintegrasi, memberi perhatian terhadap adanya biaya peralihan yang perlu ditanggung konsumen, dan menerapkan pajak karbon secara berkeadilan dan tepat sasaran untuk menurunkan keunggulan kompetitif produk-produk berbasis energi fosil.  ","PeriodicalId":275764,"journal":{"name":"MUC Tax Journal","volume":"2 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2023-03-13","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":"{\"title\":\"PELUANG DAN TANTANGAN TRANSISI ENERGI: IMPLIKASI KEBIJAKAN PASCA PRESIDENSI G20 INDONESIA\",\"authors\":\"Pandu Rizky Fauzi\",\"doi\":\"10.61261/muctj.v1i1.14\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Perbaikan ekonomi pasca pandemi Covid-19 telah mendorong kenaikan permintaan energi global lebih tinggi dari periode sebelum pandemi. Sayangnya, pasokan energi menjadi terganggu dengan adanya perang di Ukraina, sehingga memicu terjadinya inflasi dan kekhawatiran terhadap keamanan energi di berbagai negara. Sebagai 80% konsumen energi dunia, negara G20 di bawah kepemimpinan Indonesia tentu berkewajiban memberikan kontribusi nyata dalam menjembatani isu keamanan energi dan isu transisi energi tersebut. Dengan menggunakan data sekunder dan studi literatur dari berbagai artikel ilmiah, publikasi lembaga internasional, dan artikel media, studi ini mencoba mengambil pendekatan multi-dimensi dalam mengulas isu transisi energi di tingkat G20 menggunakan analisis PESTLE. Hasil analisis tersebut kemudian dijadikan rujukan implikasi kebijakan yang perlu diambil Indonesia pasca komitmen pendanaan mekanisme transisi energi senilai USD 20 miliar. Selain itu, digunakan pula Model 5 Kekuatan Porter untuk melihat seberapa kompetitifnya industri energi bersih di tanah air sebagai mitra pemerintah dalam transisi energi. Hasilnya, langkah strategis yang disiapkan pemerintah untuk menyelesaikan permasalahan yang menjadi sumbatan (bottleneck) transisi energi dan memperkuat aspek teknologi yang menjadi pengaktif (enabler) sudah sesuai dengan hasil analisis multi-dimensi yang disusun. Namun demikian, ke depan pemerintah juga perlu mengkaji sejumlah regulasi untuk menciptakan ekosistem energi bersih yang terintegrasi, memberi perhatian terhadap adanya biaya peralihan yang perlu ditanggung konsumen, dan menerapkan pajak karbon secara berkeadilan dan tepat sasaran untuk menurunkan keunggulan kompetitif produk-produk berbasis energi fosil.  \",\"PeriodicalId\":275764,\"journal\":{\"name\":\"MUC Tax Journal\",\"volume\":\"2 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2023-03-13\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"1\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"MUC Tax Journal\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.61261/muctj.v1i1.14\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"MUC Tax Journal","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.61261/muctj.v1i1.14","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1

摘要

Covid-19大流行后的经济改善推动了全球能源需求比大流行前的任何时候都要高得多。不幸的是,乌克兰的战争破坏了能源供应,引发了通货膨胀和对各国能源安全的担忧。作为世界上80%的能源消费者,印尼领导的G20国家当然有义务为能源安全和能源转型问题架起桥梁做出真正的贡献。利用次要数据和对科学文章、国际机构出版物和媒体文章的文献文献的研究,该研究试图利用香蒜酱分析,利用G20水平的多维能源转换问题的方法。分析结果后来提到了印尼在承诺200亿美元的能源过渡机制后所需要采取的政策含义。此外,波特五种势力的模型也被用来观察该国清洁能源工业作为政府能源转型伙伴的竞争情况。因此,各国政府为解决能源转型问题所准备的战略措施与多维分析的结果一致。然而,各国政府未来还需要审查一些监管措施,以创建一个一体化的清洁能源生态系统,关注消费者需要承担的转型成本,公平地、公平地实施碳税,以降低以化石能源为基础的产品的竞争优势。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
PELUANG DAN TANTANGAN TRANSISI ENERGI: IMPLIKASI KEBIJAKAN PASCA PRESIDENSI G20 INDONESIA
Perbaikan ekonomi pasca pandemi Covid-19 telah mendorong kenaikan permintaan energi global lebih tinggi dari periode sebelum pandemi. Sayangnya, pasokan energi menjadi terganggu dengan adanya perang di Ukraina, sehingga memicu terjadinya inflasi dan kekhawatiran terhadap keamanan energi di berbagai negara. Sebagai 80% konsumen energi dunia, negara G20 di bawah kepemimpinan Indonesia tentu berkewajiban memberikan kontribusi nyata dalam menjembatani isu keamanan energi dan isu transisi energi tersebut. Dengan menggunakan data sekunder dan studi literatur dari berbagai artikel ilmiah, publikasi lembaga internasional, dan artikel media, studi ini mencoba mengambil pendekatan multi-dimensi dalam mengulas isu transisi energi di tingkat G20 menggunakan analisis PESTLE. Hasil analisis tersebut kemudian dijadikan rujukan implikasi kebijakan yang perlu diambil Indonesia pasca komitmen pendanaan mekanisme transisi energi senilai USD 20 miliar. Selain itu, digunakan pula Model 5 Kekuatan Porter untuk melihat seberapa kompetitifnya industri energi bersih di tanah air sebagai mitra pemerintah dalam transisi energi. Hasilnya, langkah strategis yang disiapkan pemerintah untuk menyelesaikan permasalahan yang menjadi sumbatan (bottleneck) transisi energi dan memperkuat aspek teknologi yang menjadi pengaktif (enabler) sudah sesuai dengan hasil analisis multi-dimensi yang disusun. Namun demikian, ke depan pemerintah juga perlu mengkaji sejumlah regulasi untuk menciptakan ekosistem energi bersih yang terintegrasi, memberi perhatian terhadap adanya biaya peralihan yang perlu ditanggung konsumen, dan menerapkan pajak karbon secara berkeadilan dan tepat sasaran untuk menurunkan keunggulan kompetitif produk-produk berbasis energi fosil.  
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信