Cut Maya Aprita Sari, Effendi Hasan, U. Ubaidulla, Faradilla Fadlia, Ardiansyah Ardiansyah
{"title":"Analisis Model SIPABIO dalam Pemetaan Potensi Konflik Menjelang Pemilu Legslatif Tahun 2019 di Kabupaten Aceh","authors":"Cut Maya Aprita Sari, Effendi Hasan, U. Ubaidulla, Faradilla Fadlia, Ardiansyah Ardiansyah","doi":"10.32734/LWSA.V1I2.214","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Kabupaten Aceh Tenggara merupakan daerah yang sering luput dari pemantauan konflik pemilu. Hal ini terlihat dari hasil pemantauan pemilu oleh beberapa lembaga yang menyatakan bahwa Aceh Tenggara tidak termasuk kedalam daerah rawan konflik. Sebaliknya, pemberitaan disejumlah media masa menuliskan konflik pemilu di Aceh Tenggara terjadi mulai dari tahun 20062017.Penelitian ini bertujuan untuk memetakan konflik pemilu yang terjadi di Aceh tenggara sepanjang tahun 2006-2017. Hasil pemetaan konflik ini dipergunakan untuk memproyeksikan potensi konflik yang mungkin muncul pada pemilu legislatif 2019. Penelitian ini pula menggunakan metode kualitatif dengan memantau media masa baik cetak dan elektronik serta mengunjungi langsung Kabupaten Aceh Tenggara untuk melakukan wawancara dengan pihak terkait. Data yang didapatkan dianalisis dengan menggunakan model SIPABIO (Source, Issue Parties, Attitude, Behavior, Intervention, and Outcome). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Aceh Tenggara merupakan daerah berpotensi konflik. Berdasarkan hasil pemetaan konflik model SIPABIO, dapat disimpulkan bahwa terdapat tiga pihak utama yang menjadi sumber konflik yaitu KIP Aceh Tenggara, Kepolisian, dan simpatisan masing-masing calon. Ketiganya dominan menunjukkan sikap non coercive action dengan melakukan intimidasi, money politic, dan demonstrasi. Meskipun potensi konflik relatif kecil, kewaspadaan dan tindakan preventif harus terus diupayakan untuk meminimalisir terjadinya konflik pada pemilu legislatif yang akan datang. \nSoutheast Aceh is a region which is often missed from general election conflict surveillance. This can be seen from the general election surveillance result of some institutions which stated that Southeast Aceh was not included into an area with high conflict possibility. On the other hand, the news from some of mass media stated that general election conflict in Southeast Aceh occurred since 2006-2017. This research aimed to map the general election conflict which happened in Southeast Aceh in 2006-2017. The result of the conflict mapping was used to project conflict potential which might happen in legislative general election 2019. This research used qualitative method by observing printed and electronic mass media and also including a visit to Southeast Aceh to interview the involving party. The data were analyzed using Source, Issue, Parties, Attitude, Behavior, Intervention, and Outcome (SIPABIO) model. The research result showed that Southeast Aceh was an area with conflict potential. Based on the SIPABIO conflict mapping result, it could be concluded that there were three main parties acting as the conflict sources; they were Southeast Aceh Central Information Commission (KIP), Police, and the supporters of the candidates. These three parties were dominant in showing non-coercive action behavior by doing intimidation, money-politic, and demonstration. Although the conflict potential was relatively low, alertness and preventive action must always be maintained in order to minimize the conflict possibility in the future legislative general election.","PeriodicalId":339972,"journal":{"name":"Talenta Conference Series: Local Wisdom, Social, and Arts (LWSA)","volume":"32 6 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-12-10","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Talenta Conference Series: Local Wisdom, Social, and Arts (LWSA)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.32734/LWSA.V1I2.214","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 1

摘要

亚齐东南部是一个经常不受选举冲突监控的地区。几家机构的选举监控显示,亚齐不属于易发冲突地区。相反,媒体对亚齐东南部选举冲突的报道发生在20062017年。本研究旨在旨在绘制2006-2017年亚齐东南部发生的选举冲突。这些冲突地图的结果旨在激发2019年立法选举中可能出现的冲突潜力。该研究还采用了一种定性的方法,监控当时的印刷和电子媒体,并直接访问亚齐东南部地区进行有关人士的采访。它利用SIPABIO模型进行分析。这项研究的结果表明,亚齐地区是一个潜在的冲突地区。根据《SIPABIO模型》的地图,可以得出结论,冲突的三个主要方面是KIP亚齐东南部,警方,和每个候选人的同情者。这三个占主导地位的人都表现出非自愿的行为,包括欺凌、政治资金和示威。尽管潜在的冲突相对较小,但必须努力保持警惕和预防措施,以尽量减少即将到来的立法选举冲突。今天的东南部是一个区域,有10个区域没有受到一般物体监视。这可以从普遍的调查结果中看到,在过去几天,一些不包括高可能性进入的机构的附属机构。另一方面,来自一些大众媒体的新闻报道称,自2006年至2017年以来,该国最常见的元素发生了冲突。这项研究将于2006年至2017年东南部发生的一般元素碰撞的地图进行研究。冲突发展的结果是在2019年立法选举中可能发生的潜在冲突计划。这一研究利用了观测印刷和电子媒体的可预测性方法,并包括参观东南部的火山派对。数据是用源代码、问题、党派、态度、行为、行为、干预和结果(SIPABIO)来分析数据。最近的研究表明,东南方是一个充满潜在冲突的地区。基于SIPABIO的意外收购,它可以得出结论,有三个主要的参与者作为冲突资源运作;他们是今天的中央信息委员会,警察和候选人的支持者。这三个部分因恐吓、政治和示威而倾向于非自愿的行为。尽管潜在的冲突是轻微的、过敏和预防行动,但必须始终保持在对未来立法一般选举中潜在后果的命令下。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
Analisis Model SIPABIO dalam Pemetaan Potensi Konflik Menjelang Pemilu Legslatif Tahun 2019 di Kabupaten Aceh
Kabupaten Aceh Tenggara merupakan daerah yang sering luput dari pemantauan konflik pemilu. Hal ini terlihat dari hasil pemantauan pemilu oleh beberapa lembaga yang menyatakan bahwa Aceh Tenggara tidak termasuk kedalam daerah rawan konflik. Sebaliknya, pemberitaan disejumlah media masa menuliskan konflik pemilu di Aceh Tenggara terjadi mulai dari tahun 20062017.Penelitian ini bertujuan untuk memetakan konflik pemilu yang terjadi di Aceh tenggara sepanjang tahun 2006-2017. Hasil pemetaan konflik ini dipergunakan untuk memproyeksikan potensi konflik yang mungkin muncul pada pemilu legislatif 2019. Penelitian ini pula menggunakan metode kualitatif dengan memantau media masa baik cetak dan elektronik serta mengunjungi langsung Kabupaten Aceh Tenggara untuk melakukan wawancara dengan pihak terkait. Data yang didapatkan dianalisis dengan menggunakan model SIPABIO (Source, Issue Parties, Attitude, Behavior, Intervention, and Outcome). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa Aceh Tenggara merupakan daerah berpotensi konflik. Berdasarkan hasil pemetaan konflik model SIPABIO, dapat disimpulkan bahwa terdapat tiga pihak utama yang menjadi sumber konflik yaitu KIP Aceh Tenggara, Kepolisian, dan simpatisan masing-masing calon. Ketiganya dominan menunjukkan sikap non coercive action dengan melakukan intimidasi, money politic, dan demonstrasi. Meskipun potensi konflik relatif kecil, kewaspadaan dan tindakan preventif harus terus diupayakan untuk meminimalisir terjadinya konflik pada pemilu legislatif yang akan datang. Southeast Aceh is a region which is often missed from general election conflict surveillance. This can be seen from the general election surveillance result of some institutions which stated that Southeast Aceh was not included into an area with high conflict possibility. On the other hand, the news from some of mass media stated that general election conflict in Southeast Aceh occurred since 2006-2017. This research aimed to map the general election conflict which happened in Southeast Aceh in 2006-2017. The result of the conflict mapping was used to project conflict potential which might happen in legislative general election 2019. This research used qualitative method by observing printed and electronic mass media and also including a visit to Southeast Aceh to interview the involving party. The data were analyzed using Source, Issue, Parties, Attitude, Behavior, Intervention, and Outcome (SIPABIO) model. The research result showed that Southeast Aceh was an area with conflict potential. Based on the SIPABIO conflict mapping result, it could be concluded that there were three main parties acting as the conflict sources; they were Southeast Aceh Central Information Commission (KIP), Police, and the supporters of the candidates. These three parties were dominant in showing non-coercive action behavior by doing intimidation, money-politic, and demonstration. Although the conflict potential was relatively low, alertness and preventive action must always be maintained in order to minimize the conflict possibility in the future legislative general election.
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信