{"title":"引入当地由母乳喂养(母乳喂养)为降低马郎地区特技产量的努力","authors":"Sheila Febriani Putri, Nydia Evania Nabillah, Dinda Oktavia Rieuwpassa, Andre Fiki Rahandi","doi":"10.17977/um078v4i32022p237-246","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstrak: Stunting merupakan balita yang panjang atau tinggi badannya menunjukkan hasil di bawah rata-rata dibandingkan dengan standar. Rendahnya asupan gizi menjadi salah satu penyebab Stunting. Masalah ini dapat diatasi dengan pemberian makanan pendamping ASI. Ini merupakan makanan yang diberikan kepada balita selain ASI guna untuk meningkatkan gizi balita. Melalui survei yang dilakukan dalam desa Ngingit masih tercatat adanya Stunting dikarenakan kekurangan gizi. Tim KKN Universitas Negeri Malang mengadakan kegiatan sosialisasi MP-ASI dan Stunting dengan tujuan mengurangi angka Stunting serta meningkatkan pemahaman Kader Kesehatan terkait dengan masalah tersebut. Pelaksanaan kegiatan ini diawali dengan adanya pendampingan pada beberapa posyandu kemudian dilanjutkan dengan program inti yakni sosialisasi MP-ASI dan Stunting. Kegiatan berjalan dengan baik ditandai dengan pemahaman masyarakat yang meningkat didukung melalui skor pre-test dan post-test. Melalui hasil evaluasi diharapkan untuk kedepannya dapat melaksanakan kegiatan sosialisasi MPASI dan Stunting dengan materi yang lebih mendalam seperti standar ukuran balita. Abstract: Stunting is a toddler whose length or height shows below average results compared to the standard. The direct cause of nutritional problems, especially Stunting, is low nutritional intake. This problem can be overcome by giving complementary foods to breast milk. MP-ASI is food that is given to babies in various ways other than breast milk to improve nutrition. Through a survey conducted in Ngingit Village, Stunting is still recorded due to malnutrition. The Malang State University Community Service Team held an MP-ASI and Stunting socialization activity with the aim of reducing Stunting rates and increasing the understanding of Health Cadres related to these problems. The implementation of this activity began with mentoring in several posyandu and then continued with the core program, namely the socialization of MP-ASI and Stunting. The activity went well, indicated by the increasing understanding of the community, as seen from the results of the pre-test and post-test given. Through the results of the evaluation, it is hoped that in the future they can carry out socialization activities for MPASI and Stunting with more in-depth material such as standard sizes for toddlers.","PeriodicalId":336404,"journal":{"name":"Jurnal Graha Pengabdian","volume":"18 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-09-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"PENGENALAN PRODUK MAKANAN PENDAMPING ASI (MPASI) BERBAHAN TUMBUHAN LOKAL UPAYA MENGURANGI ANGKA STUNTING KABUPATEN MALANG\",\"authors\":\"Sheila Febriani Putri, Nydia Evania Nabillah, Dinda Oktavia Rieuwpassa, Andre Fiki Rahandi\",\"doi\":\"10.17977/um078v4i32022p237-246\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Abstrak: Stunting merupakan balita yang panjang atau tinggi badannya menunjukkan hasil di bawah rata-rata dibandingkan dengan standar. Rendahnya asupan gizi menjadi salah satu penyebab Stunting. Masalah ini dapat diatasi dengan pemberian makanan pendamping ASI. Ini merupakan makanan yang diberikan kepada balita selain ASI guna untuk meningkatkan gizi balita. Melalui survei yang dilakukan dalam desa Ngingit masih tercatat adanya Stunting dikarenakan kekurangan gizi. Tim KKN Universitas Negeri Malang mengadakan kegiatan sosialisasi MP-ASI dan Stunting dengan tujuan mengurangi angka Stunting serta meningkatkan pemahaman Kader Kesehatan terkait dengan masalah tersebut. Pelaksanaan kegiatan ini diawali dengan adanya pendampingan pada beberapa posyandu kemudian dilanjutkan dengan program inti yakni sosialisasi MP-ASI dan Stunting. Kegiatan berjalan dengan baik ditandai dengan pemahaman masyarakat yang meningkat didukung melalui skor pre-test dan post-test. Melalui hasil evaluasi diharapkan untuk kedepannya dapat melaksanakan kegiatan sosialisasi MPASI dan Stunting dengan materi yang lebih mendalam seperti standar ukuran balita. Abstract: Stunting is a toddler whose length or height shows below average results compared to the standard. The direct cause of nutritional problems, especially Stunting, is low nutritional intake. This problem can be overcome by giving complementary foods to breast milk. MP-ASI is food that is given to babies in various ways other than breast milk to improve nutrition. Through a survey conducted in Ngingit Village, Stunting is still recorded due to malnutrition. The Malang State University Community Service Team held an MP-ASI and Stunting socialization activity with the aim of reducing Stunting rates and increasing the understanding of Health Cadres related to these problems. The implementation of this activity began with mentoring in several posyandu and then continued with the core program, namely the socialization of MP-ASI and Stunting. The activity went well, indicated by the increasing understanding of the community, as seen from the results of the pre-test and post-test given. Through the results of the evaluation, it is hoped that in the future they can carry out socialization activities for MPASI and Stunting with more in-depth material such as standard sizes for toddlers.\",\"PeriodicalId\":336404,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Graha Pengabdian\",\"volume\":\"18 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-09-01\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Graha Pengabdian\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.17977/um078v4i32022p237-246\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Graha Pengabdian","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.17977/um078v4i32022p237-246","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
PENGENALAN PRODUK MAKANAN PENDAMPING ASI (MPASI) BERBAHAN TUMBUHAN LOKAL UPAYA MENGURANGI ANGKA STUNTING KABUPATEN MALANG
Abstrak: Stunting merupakan balita yang panjang atau tinggi badannya menunjukkan hasil di bawah rata-rata dibandingkan dengan standar. Rendahnya asupan gizi menjadi salah satu penyebab Stunting. Masalah ini dapat diatasi dengan pemberian makanan pendamping ASI. Ini merupakan makanan yang diberikan kepada balita selain ASI guna untuk meningkatkan gizi balita. Melalui survei yang dilakukan dalam desa Ngingit masih tercatat adanya Stunting dikarenakan kekurangan gizi. Tim KKN Universitas Negeri Malang mengadakan kegiatan sosialisasi MP-ASI dan Stunting dengan tujuan mengurangi angka Stunting serta meningkatkan pemahaman Kader Kesehatan terkait dengan masalah tersebut. Pelaksanaan kegiatan ini diawali dengan adanya pendampingan pada beberapa posyandu kemudian dilanjutkan dengan program inti yakni sosialisasi MP-ASI dan Stunting. Kegiatan berjalan dengan baik ditandai dengan pemahaman masyarakat yang meningkat didukung melalui skor pre-test dan post-test. Melalui hasil evaluasi diharapkan untuk kedepannya dapat melaksanakan kegiatan sosialisasi MPASI dan Stunting dengan materi yang lebih mendalam seperti standar ukuran balita. Abstract: Stunting is a toddler whose length or height shows below average results compared to the standard. The direct cause of nutritional problems, especially Stunting, is low nutritional intake. This problem can be overcome by giving complementary foods to breast milk. MP-ASI is food that is given to babies in various ways other than breast milk to improve nutrition. Through a survey conducted in Ngingit Village, Stunting is still recorded due to malnutrition. The Malang State University Community Service Team held an MP-ASI and Stunting socialization activity with the aim of reducing Stunting rates and increasing the understanding of Health Cadres related to these problems. The implementation of this activity began with mentoring in several posyandu and then continued with the core program, namely the socialization of MP-ASI and Stunting. The activity went well, indicated by the increasing understanding of the community, as seen from the results of the pre-test and post-test given. Through the results of the evaluation, it is hoped that in the future they can carry out socialization activities for MPASI and Stunting with more in-depth material such as standard sizes for toddlers.