{"title":"利用传统医学服务作为未来回归自然医学的模型","authors":"S. Sudirman, T. H. Skripsa","doi":"10.55583/arsy.v1i1.44","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"WHO merekomendasi penggunaan obat tradisional dalam pemeliharaan kesehatan masyarakat, pencegahan, dan pengobatan penyakit, terutama untuk penyakit kronis, penyakit degeneratif, dan kanker, WHO juga mendukung upaya-upaya dalam peningkatan keamanan dan khasiat dari obat herbal, Kebijaksanaan Obat Nasional atau KONAS menyatakan bahwa beberapa negara berkembang telah memanfaatkan obat tradisional dalam pelayanan kesehatan, terutama dalam pelayanan kesehatan strata pertama. Penggunaan obat tradisional di Indonesia merupakan bagian dari budaya bangsa dan banyak dimanfaatkan masyarakat. Lokasi observasi dan pengembangan dilaksanakan pada 34 Puskesmas di wilayah kerja Dinas kesehatan kota surabaya. Waktu pelaksanaan pada bulan oktober tahun 2018, selama 15 hari kerja. Kegiatan dilaksanakan dengan teknik on the job training. pelatihan pemberian pengobatan secara tradisional yang di berikan kepada pasien dengan metode akupuntur, pemberian pengobatan secara tradisional di pandang lebih minim efek samping yang negatif di bandingkan dengan metode pengobatan secara modern. keberlanjutan dan kesinambungan program BATRA dapat melibatkan masyarakat itu sendiri sebagai media perantara keberlangsungan pelayanan tradisional di instansi penyedia layanan kesehatan dalam hal ini Puskesmas, pelaksanaan pembinaan dan pengawasan dilakukan secara berjenjang dan sesuai hierarki. Pembinaan dan pengawasan dilakukan terhadap sarana dan SDM pelaksana program kesehatan tradisional. \nKeywords: Pengobatan Tradisional, Role Model, Nature Medicine","PeriodicalId":197422,"journal":{"name":"ARSY : Jurnal Aplikasi Riset kepada Masyarakat","volume":null,"pages":null},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-09-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"4","resultStr":"{\"title\":\"Pemanfaatan Pelayanan Pengobatan Tradisional (Batra) Sebagai Role Model Back To Nature Medicine di Masa Datang\",\"authors\":\"S. Sudirman, T. H. Skripsa\",\"doi\":\"10.55583/arsy.v1i1.44\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"WHO merekomendasi penggunaan obat tradisional dalam pemeliharaan kesehatan masyarakat, pencegahan, dan pengobatan penyakit, terutama untuk penyakit kronis, penyakit degeneratif, dan kanker, WHO juga mendukung upaya-upaya dalam peningkatan keamanan dan khasiat dari obat herbal, Kebijaksanaan Obat Nasional atau KONAS menyatakan bahwa beberapa negara berkembang telah memanfaatkan obat tradisional dalam pelayanan kesehatan, terutama dalam pelayanan kesehatan strata pertama. Penggunaan obat tradisional di Indonesia merupakan bagian dari budaya bangsa dan banyak dimanfaatkan masyarakat. Lokasi observasi dan pengembangan dilaksanakan pada 34 Puskesmas di wilayah kerja Dinas kesehatan kota surabaya. Waktu pelaksanaan pada bulan oktober tahun 2018, selama 15 hari kerja. Kegiatan dilaksanakan dengan teknik on the job training. pelatihan pemberian pengobatan secara tradisional yang di berikan kepada pasien dengan metode akupuntur, pemberian pengobatan secara tradisional di pandang lebih minim efek samping yang negatif di bandingkan dengan metode pengobatan secara modern. keberlanjutan dan kesinambungan program BATRA dapat melibatkan masyarakat itu sendiri sebagai media perantara keberlangsungan pelayanan tradisional di instansi penyedia layanan kesehatan dalam hal ini Puskesmas, pelaksanaan pembinaan dan pengawasan dilakukan secara berjenjang dan sesuai hierarki. Pembinaan dan pengawasan dilakukan terhadap sarana dan SDM pelaksana program kesehatan tradisional. \\nKeywords: Pengobatan Tradisional, Role Model, Nature Medicine\",\"PeriodicalId\":197422,\"journal\":{\"name\":\"ARSY : Jurnal Aplikasi Riset kepada Masyarakat\",\"volume\":null,\"pages\":null},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2020-09-23\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"4\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"ARSY : Jurnal Aplikasi Riset kepada Masyarakat\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.55583/arsy.v1i1.44\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"ARSY : Jurnal Aplikasi Riset kepada Masyarakat","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.55583/arsy.v1i1.44","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Pemanfaatan Pelayanan Pengobatan Tradisional (Batra) Sebagai Role Model Back To Nature Medicine di Masa Datang
WHO merekomendasi penggunaan obat tradisional dalam pemeliharaan kesehatan masyarakat, pencegahan, dan pengobatan penyakit, terutama untuk penyakit kronis, penyakit degeneratif, dan kanker, WHO juga mendukung upaya-upaya dalam peningkatan keamanan dan khasiat dari obat herbal, Kebijaksanaan Obat Nasional atau KONAS menyatakan bahwa beberapa negara berkembang telah memanfaatkan obat tradisional dalam pelayanan kesehatan, terutama dalam pelayanan kesehatan strata pertama. Penggunaan obat tradisional di Indonesia merupakan bagian dari budaya bangsa dan banyak dimanfaatkan masyarakat. Lokasi observasi dan pengembangan dilaksanakan pada 34 Puskesmas di wilayah kerja Dinas kesehatan kota surabaya. Waktu pelaksanaan pada bulan oktober tahun 2018, selama 15 hari kerja. Kegiatan dilaksanakan dengan teknik on the job training. pelatihan pemberian pengobatan secara tradisional yang di berikan kepada pasien dengan metode akupuntur, pemberian pengobatan secara tradisional di pandang lebih minim efek samping yang negatif di bandingkan dengan metode pengobatan secara modern. keberlanjutan dan kesinambungan program BATRA dapat melibatkan masyarakat itu sendiri sebagai media perantara keberlangsungan pelayanan tradisional di instansi penyedia layanan kesehatan dalam hal ini Puskesmas, pelaksanaan pembinaan dan pengawasan dilakukan secara berjenjang dan sesuai hierarki. Pembinaan dan pengawasan dilakukan terhadap sarana dan SDM pelaksana program kesehatan tradisional.
Keywords: Pengobatan Tradisional, Role Model, Nature Medicine