{"title":"对垃圾填埋场拾荒者的粪便粪便进行SOIL递质HELMINTHS检查","authors":"A. Widodo, Kartika Ikawati","doi":"10.32672/MAKMA.V2I2.1303","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Kebiasaan buruk pemulung yang tidak mengindahkan pengelolaan sampah dan kebersihan diri mengakibatkan bakteri dan parasit khususnya Soil Transmitted Helminths dapat dengan mudah menginfeksi. Soil Transmitted Helminths terdiri dari: Ascaris lumbricoides, Necator americanus, Ancilostoma duodenale, Trichuris trichiura, dan Strongiloides stercoralis. Pemulung sangat rentan terinfeksi telur Soil Transmitted Helminths tersebut. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui adanya infeksi Soil Transmitted Helmiths pada kotoran kuku pemulung di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Jatibarang Kecamatan Semarang Barat. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan sampel sebanyak 67 orang yang diambil dengan teknik random sampling. Sebagai obyek penelitian adalah kuku pemulung yang diperiksa dengan metode Pengapungan NaCl jenuh. Prinsip dari metode ini yaitu mengapungkan parasit yang ada di kuku dengan pelarut yang berat jenisnya lebih tinggi dari berat jenis parasit. Dengan pelarut NaCl jenuh, maka parasit akan terapung. Berdasarkan pemeriksaan dari 64 sampel (37 perempuan dan 30 laki-laki) didapatkan hasil positif A.lumbricoides 7 orang (10,5 %), Cacing tambang 0 (0 %), T.trichiura 5 orang (7,4 %), dan S.stercoralis 0 (0 %). Pada kasus infeksi ganda didapatkan hasil 1 orang wanita (2,7 %) terkontamisasi A. Lumbricoides dan T. Trichiura , dan 1 orang laki-laki (3,3 %) terkontamisasi A. Lumbricoides dan T. Trichiura. Semarang.","PeriodicalId":268337,"journal":{"name":"Majalah Kesehatan Masyarakat Aceh (MaKMA)","volume":"34 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-07-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"PEMERIKSAAN TELUR SOIL TRANSMITTED HELMINTHS PADA KOTORAN KUKU PEMULUNG DI TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) SAMPAH\",\"authors\":\"A. Widodo, Kartika Ikawati\",\"doi\":\"10.32672/MAKMA.V2I2.1303\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Kebiasaan buruk pemulung yang tidak mengindahkan pengelolaan sampah dan kebersihan diri mengakibatkan bakteri dan parasit khususnya Soil Transmitted Helminths dapat dengan mudah menginfeksi. Soil Transmitted Helminths terdiri dari: Ascaris lumbricoides, Necator americanus, Ancilostoma duodenale, Trichuris trichiura, dan Strongiloides stercoralis. Pemulung sangat rentan terinfeksi telur Soil Transmitted Helminths tersebut. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui adanya infeksi Soil Transmitted Helmiths pada kotoran kuku pemulung di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Jatibarang Kecamatan Semarang Barat. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan sampel sebanyak 67 orang yang diambil dengan teknik random sampling. Sebagai obyek penelitian adalah kuku pemulung yang diperiksa dengan metode Pengapungan NaCl jenuh. Prinsip dari metode ini yaitu mengapungkan parasit yang ada di kuku dengan pelarut yang berat jenisnya lebih tinggi dari berat jenis parasit. Dengan pelarut NaCl jenuh, maka parasit akan terapung. Berdasarkan pemeriksaan dari 64 sampel (37 perempuan dan 30 laki-laki) didapatkan hasil positif A.lumbricoides 7 orang (10,5 %), Cacing tambang 0 (0 %), T.trichiura 5 orang (7,4 %), dan S.stercoralis 0 (0 %). Pada kasus infeksi ganda didapatkan hasil 1 orang wanita (2,7 %) terkontamisasi A. Lumbricoides dan T. Trichiura , dan 1 orang laki-laki (3,3 %) terkontamisasi A. Lumbricoides dan T. Trichiura. Semarang.\",\"PeriodicalId\":268337,\"journal\":{\"name\":\"Majalah Kesehatan Masyarakat Aceh (MaKMA)\",\"volume\":\"34 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2019-07-31\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Majalah Kesehatan Masyarakat Aceh (MaKMA)\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.32672/MAKMA.V2I2.1303\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Majalah Kesehatan Masyarakat Aceh (MaKMA)","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.32672/MAKMA.V2I2.1303","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
PEMERIKSAAN TELUR SOIL TRANSMITTED HELMINTHS PADA KOTORAN KUKU PEMULUNG DI TEMPAT PEMBUANGAN AKHIR (TPA) SAMPAH
Kebiasaan buruk pemulung yang tidak mengindahkan pengelolaan sampah dan kebersihan diri mengakibatkan bakteri dan parasit khususnya Soil Transmitted Helminths dapat dengan mudah menginfeksi. Soil Transmitted Helminths terdiri dari: Ascaris lumbricoides, Necator americanus, Ancilostoma duodenale, Trichuris trichiura, dan Strongiloides stercoralis. Pemulung sangat rentan terinfeksi telur Soil Transmitted Helminths tersebut. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui adanya infeksi Soil Transmitted Helmiths pada kotoran kuku pemulung di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sampah Jatibarang Kecamatan Semarang Barat. Jenis penelitian ini adalah deskriptif dengan sampel sebanyak 67 orang yang diambil dengan teknik random sampling. Sebagai obyek penelitian adalah kuku pemulung yang diperiksa dengan metode Pengapungan NaCl jenuh. Prinsip dari metode ini yaitu mengapungkan parasit yang ada di kuku dengan pelarut yang berat jenisnya lebih tinggi dari berat jenis parasit. Dengan pelarut NaCl jenuh, maka parasit akan terapung. Berdasarkan pemeriksaan dari 64 sampel (37 perempuan dan 30 laki-laki) didapatkan hasil positif A.lumbricoides 7 orang (10,5 %), Cacing tambang 0 (0 %), T.trichiura 5 orang (7,4 %), dan S.stercoralis 0 (0 %). Pada kasus infeksi ganda didapatkan hasil 1 orang wanita (2,7 %) terkontamisasi A. Lumbricoides dan T. Trichiura , dan 1 orang laki-laki (3,3 %) terkontamisasi A. Lumbricoides dan T. Trichiura. Semarang.