Achmad Imam Bashori
{"title":"QIRA’AH SHADHDHAH IBN MUHAISIN","authors":"Achmad Imam Bashori","doi":"10.51498/putih.v4i1.44","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pada masa sahabat sebelum terbentuknya rasm utmany banyak sekali muncul qira’ah mutawatirah dengan hitungan yang tak terbatas, karena pada saat itu al-qira’ah al-sahihah hanya disyaratkan memenuhi dua syarat; pertama, qiraat harus memenuhi salah satu diantara dialek bahasa Arab yang ada (wafqu ihda al-lahajat al-arabiyyah), kedua, banyaknya kelompok besar para sahabat yang mendapat qira’ah secara langsung dari nabi, atau pun dari sahabat kepada sahabat yang lain. Kemudian, pada saat munculnya rasm mushaf atau yang dikenal dengan nama mushaf uthmaniy, yang terjadi pada awal pemerintahan khalifah Uthman baru muncul syarat yang ketiga yaitu qira’ah harus sesuai atau mencocoki salah satu dari mushaf uthman, sehingga qiraat yang yang tidak sesuai dengan salah satu mushaf uthman dikenal dengan nama qira’ah syadhah. Seiring dengan perkembangan waktu, maka muncul penyempitan ketetapan bahwa qira’ah yang bersumber setelah hitungan sepuluh dari imam qurra’ yang masyhur (ma wara-a al-qira-at al-‘ashr) termasuk bagian dari qira’ah syadhah, yang tidak diperkenankan dibaca ketika salat atau di luar salat, walapupun masih terdapat perselisihan pendapat di antara para ulama dalam ketetapannya. Qira’ah shadhdhah adalah salah satu bagian yang menarik untuk dikaji dalam kajian ilmu qira’ah. Diantara qira’ah shadhdhah yang cukup terkenal adalah qira’ah yang dibawakan oleh Ibn Muhaisin. Jurnal ini akan membahas tentang qira’ah Ibn Muhaisin, diawali dengan membahas seputar pengertian, hukum qira’ah shadhdhah dan dilanjutkan dengan membahas qira’ahnya Ibn Muhaisin serta beberapa contoh sebagai bahan pertimbangan kajian.","PeriodicalId":232749,"journal":{"name":"PUTIH: Jurnal Pengetahuan Tentang Ilmu dan Hikmah","volume":"174 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-03-31","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"PUTIH: Jurnal Pengetahuan Tentang Ilmu dan Hikmah","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.51498/putih.v4i1.44","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

摘要

在众多的朋友时代诞生之前无数次的qira amutawatirah是不确定的因为当时al-qira ah al-sahiha只要求满足两个条件首先,qraat必须满足其中一种阿拉伯方言(wafqu ihda al- lalahal al-arabiyyah),其次,一大群朋友直接从先知那里获得了qira 'ah,或者从一个朋友到另一个朋友。出现后,当时rasm mushaf或熟悉的名字mushaf uthmaniy哈里发,统治初期发生了第三Uthman刚出现的条件即qira 'ah必须按照或mencocoki mushaf之一Uthman不符合的,所以qiraat mushaf之一Uthman被简称qira 'ah syadhah。随着时间的推移,导致了一种法令的下降,其根源是由“著名的伊玛目qura”(ma wara a al-qira at al- ashr)的一部分,这是不允许在沙拉特和沙拉之外阅读的qira ' ah shadha,但它的神职人员仍然在其法令中存在分歧。[多斯拉克语]伊本·穆海辛带来的本杂志将探讨qira 'ah Ibn Muhaisin,首先探讨理解,qira 'ah shaddha,然后讨论Ibn Muhaisin的qira以及一些值得研究的例子。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
QIRA’AH SHADHDHAH IBN MUHAISIN
Pada masa sahabat sebelum terbentuknya rasm utmany banyak sekali muncul qira’ah mutawatirah dengan hitungan yang tak terbatas, karena pada saat itu al-qira’ah al-sahihah hanya disyaratkan memenuhi dua syarat; pertama, qiraat harus memenuhi salah satu diantara dialek bahasa Arab yang ada (wafqu ihda al-lahajat al-arabiyyah), kedua, banyaknya kelompok besar para sahabat yang mendapat qira’ah secara langsung dari nabi, atau pun dari sahabat kepada sahabat yang lain. Kemudian, pada saat munculnya rasm mushaf atau yang dikenal dengan nama mushaf uthmaniy, yang terjadi pada awal pemerintahan khalifah Uthman baru muncul syarat yang ketiga yaitu qira’ah harus sesuai atau mencocoki salah satu dari mushaf uthman, sehingga qiraat yang yang tidak sesuai dengan salah satu mushaf uthman dikenal dengan nama qira’ah syadhah. Seiring dengan perkembangan waktu, maka muncul penyempitan ketetapan bahwa qira’ah yang bersumber setelah hitungan sepuluh dari imam qurra’ yang masyhur (ma wara-a al-qira-at al-‘ashr) termasuk bagian dari qira’ah syadhah, yang tidak diperkenankan dibaca ketika salat atau di luar salat, walapupun masih terdapat perselisihan pendapat di antara para ulama dalam ketetapannya. Qira’ah shadhdhah adalah salah satu bagian yang menarik untuk dikaji dalam kajian ilmu qira’ah. Diantara qira’ah shadhdhah yang cukup terkenal adalah qira’ah yang dibawakan oleh Ibn Muhaisin. Jurnal ini akan membahas tentang qira’ah Ibn Muhaisin, diawali dengan membahas seputar pengertian, hukum qira’ah shadhdhah dan dilanjutkan dengan membahas qira’ahnya Ibn Muhaisin serta beberapa contoh sebagai bahan pertimbangan kajian.
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:604180095
Book学术官方微信