{"title":"2型糖尿病患者睡眠期睡眠对睡眠质量的影响","authors":"Fuji Rahmawati, Jaji, Firnaliza Rizona","doi":"10.33867/JKA.V8I1.236","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penderita Diabetes Melitus (DM) tipe 2 memiliki gejala klinis seperti polidipsia, polyuria,dan nyeri yang juga terjadi pada malam hari dan dapat menyebabkan gangguan tidur.Bertambahnya frekuensi terbangun, susah untuk tertidur kembali, dan ketidakpuasantidur yang menyebabkan kualitas tidur menurun adalah serangkaian akibat yangdisebabkan oleh gangguan tidur. Sleep hygiene merupakan salah satu metode untukmeningkatkan kualitas tidur berupa sekumpulan daftar kegiatan yang dapat dilakukanuntuk memfasilitasi mulainya tidur dan mempertahankannya. Penelitian ini bertujuanuntuk mengetahui pengaruh sleep hygiene terhadap kualitas tidur penderita DM tipe 2di wilayah kerja Puskesmas Indralaya. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif denganrancangan penelitian praeksperimen dan Desain One Group Pretest Posttest. Sejumlah29 responden dipilih untuk menjadi sampel berdasarkan kriteria inklusi. Alat ukurmenggunakan kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) untuk mengukur kualitastidur. Data kemudian dianalisis menggunakan uji wilcoxon. Hasil analisis menunjukkanbahwa terdapat perbedaan yang bermakna antara sebelum dan setelah intervensi sleephygiene (p-value =0.000) sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh sleephygiene terhadap kualitas tidur penderita DM Tipe 2. Berdasarkn hasil tersebut, perawatkomunitas di Puskesmas Indralaya diharapkan dapat memasukkan sleep hygiene dalampendidikan kesehatan yang wajib diberikan pada penderita DM tipe 2 dan keluarganya.","PeriodicalId":420142,"journal":{"name":"Jurnal Keperawatan 'Aisyiyah","volume":"36 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2021-06-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"PENGARUH SLEEP HYGIENE TERHADAP KUALITAS TIDUR PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE 2\",\"authors\":\"Fuji Rahmawati, Jaji, Firnaliza Rizona\",\"doi\":\"10.33867/JKA.V8I1.236\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Penderita Diabetes Melitus (DM) tipe 2 memiliki gejala klinis seperti polidipsia, polyuria,dan nyeri yang juga terjadi pada malam hari dan dapat menyebabkan gangguan tidur.Bertambahnya frekuensi terbangun, susah untuk tertidur kembali, dan ketidakpuasantidur yang menyebabkan kualitas tidur menurun adalah serangkaian akibat yangdisebabkan oleh gangguan tidur. Sleep hygiene merupakan salah satu metode untukmeningkatkan kualitas tidur berupa sekumpulan daftar kegiatan yang dapat dilakukanuntuk memfasilitasi mulainya tidur dan mempertahankannya. Penelitian ini bertujuanuntuk mengetahui pengaruh sleep hygiene terhadap kualitas tidur penderita DM tipe 2di wilayah kerja Puskesmas Indralaya. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif denganrancangan penelitian praeksperimen dan Desain One Group Pretest Posttest. Sejumlah29 responden dipilih untuk menjadi sampel berdasarkan kriteria inklusi. Alat ukurmenggunakan kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) untuk mengukur kualitastidur. Data kemudian dianalisis menggunakan uji wilcoxon. Hasil analisis menunjukkanbahwa terdapat perbedaan yang bermakna antara sebelum dan setelah intervensi sleephygiene (p-value =0.000) sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh sleephygiene terhadap kualitas tidur penderita DM Tipe 2. Berdasarkn hasil tersebut, perawatkomunitas di Puskesmas Indralaya diharapkan dapat memasukkan sleep hygiene dalampendidikan kesehatan yang wajib diberikan pada penderita DM tipe 2 dan keluarganya.\",\"PeriodicalId\":420142,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Keperawatan 'Aisyiyah\",\"volume\":\"36 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2021-06-30\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Keperawatan 'Aisyiyah\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.33867/JKA.V8I1.236\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Keperawatan 'Aisyiyah","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33867/JKA.V8I1.236","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
PENGARUH SLEEP HYGIENE TERHADAP KUALITAS TIDUR PENDERITA DIABETES MELLITUS TIPE 2
Penderita Diabetes Melitus (DM) tipe 2 memiliki gejala klinis seperti polidipsia, polyuria,dan nyeri yang juga terjadi pada malam hari dan dapat menyebabkan gangguan tidur.Bertambahnya frekuensi terbangun, susah untuk tertidur kembali, dan ketidakpuasantidur yang menyebabkan kualitas tidur menurun adalah serangkaian akibat yangdisebabkan oleh gangguan tidur. Sleep hygiene merupakan salah satu metode untukmeningkatkan kualitas tidur berupa sekumpulan daftar kegiatan yang dapat dilakukanuntuk memfasilitasi mulainya tidur dan mempertahankannya. Penelitian ini bertujuanuntuk mengetahui pengaruh sleep hygiene terhadap kualitas tidur penderita DM tipe 2di wilayah kerja Puskesmas Indralaya. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif denganrancangan penelitian praeksperimen dan Desain One Group Pretest Posttest. Sejumlah29 responden dipilih untuk menjadi sampel berdasarkan kriteria inklusi. Alat ukurmenggunakan kuesioner Pittsburgh Sleep Quality Index (PSQI) untuk mengukur kualitastidur. Data kemudian dianalisis menggunakan uji wilcoxon. Hasil analisis menunjukkanbahwa terdapat perbedaan yang bermakna antara sebelum dan setelah intervensi sleephygiene (p-value =0.000) sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh sleephygiene terhadap kualitas tidur penderita DM Tipe 2. Berdasarkn hasil tersebut, perawatkomunitas di Puskesmas Indralaya diharapkan dapat memasukkan sleep hygiene dalampendidikan kesehatan yang wajib diberikan pada penderita DM tipe 2 dan keluarganya.