土地所有者对巴布亚墨洛克省发展农场政策的实施作出反应

Estiko Tri Wiradyo, Agustinus Fatem, Akbar Silo
{"title":"土地所有者对巴布亚墨洛克省发展农场政策的实施作出反应","authors":"Estiko Tri Wiradyo, Agustinus Fatem, Akbar Silo","doi":"10.31957/JEB.V6I3.779","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Dampak dari meningkatnya jumlah penduduk di Indonesia adalah kebutuhan pangan juga akan meningkat sehingga pemerintah melakukan kebijakan mengembangkan lahan pertanian (ekstensifikasi lahan) dengan membuka lahan yang sebagian besar masih berhutan antara lain di Kabupaten Merauke. Upaya pengembangan lahan pertanian tersebut terdapat permasalahan yang perlu dicermati sebagai berikut; 1. Implementasi kebijakan pengembangan lahan implementasi kebijakan pertanian; 2. Respons pemilik tanah terhadap pengembangan lahan pertanian pada tanahnya; dan 3. Proses peralihan hak atas tanah dari pemilik tanah kepada pelaksana pengembangan lahan pertanian.Penelitian dilakukan dengan pendekatan kualitatif dengan pengumpulan data melalui survey primer dan sekunder. Hasil penelitian menunjukan bahwa pelaksanaan kebijakan pengembangan lahan pertanian mengabaikan peraturan terkait dengan pembukaan lahan, peraturan lingkungan hidup dan izin operasional pengembangan budidaya tanaman pangan. Pelaksanaan pengembangan lahan pertanian dihadapkan pada terbatasnya sumber daya manusia, sumber daya  air dan kondisi tanah. Jumlah petani yang mengerjakan lahan yang telah dibuka tidak seimbang dengan luasan lahan sehingga produktivitas padi per hektar menjadi rendah. Sebagian lahan di Kabupaten Merauke telah diberikan izin pemanfaatan lahan skala luas kepada puluhan badan usaha swasta sebagai target luas sejuta hektar masih jauh dari kenyataan. Pemilik tanah pada umumnya menerima kebijakan pengembangan lahan disebabkan adanya manfaat ekonomi yang diperoleh.","PeriodicalId":119855,"journal":{"name":"JURNAL EKOLOGI BIROKRASI","volume":"190 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-02-26","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"Responsivitas Pemilik Tanah Terhadap Implementasi Kebijakan Pengembangan Lahan Pertanian Di Kabupaten Merauke Provinsi Papua\",\"authors\":\"Estiko Tri Wiradyo, Agustinus Fatem, Akbar Silo\",\"doi\":\"10.31957/JEB.V6I3.779\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Dampak dari meningkatnya jumlah penduduk di Indonesia adalah kebutuhan pangan juga akan meningkat sehingga pemerintah melakukan kebijakan mengembangkan lahan pertanian (ekstensifikasi lahan) dengan membuka lahan yang sebagian besar masih berhutan antara lain di Kabupaten Merauke. Upaya pengembangan lahan pertanian tersebut terdapat permasalahan yang perlu dicermati sebagai berikut; 1. Implementasi kebijakan pengembangan lahan implementasi kebijakan pertanian; 2. Respons pemilik tanah terhadap pengembangan lahan pertanian pada tanahnya; dan 3. Proses peralihan hak atas tanah dari pemilik tanah kepada pelaksana pengembangan lahan pertanian.Penelitian dilakukan dengan pendekatan kualitatif dengan pengumpulan data melalui survey primer dan sekunder. Hasil penelitian menunjukan bahwa pelaksanaan kebijakan pengembangan lahan pertanian mengabaikan peraturan terkait dengan pembukaan lahan, peraturan lingkungan hidup dan izin operasional pengembangan budidaya tanaman pangan. Pelaksanaan pengembangan lahan pertanian dihadapkan pada terbatasnya sumber daya manusia, sumber daya  air dan kondisi tanah. Jumlah petani yang mengerjakan lahan yang telah dibuka tidak seimbang dengan luasan lahan sehingga produktivitas padi per hektar menjadi rendah. Sebagian lahan di Kabupaten Merauke telah diberikan izin pemanfaatan lahan skala luas kepada puluhan badan usaha swasta sebagai target luas sejuta hektar masih jauh dari kenyataan. Pemilik tanah pada umumnya menerima kebijakan pengembangan lahan disebabkan adanya manfaat ekonomi yang diperoleh.\",\"PeriodicalId\":119855,\"journal\":{\"name\":\"JURNAL EKOLOGI BIROKRASI\",\"volume\":\"190 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2019-02-26\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"JURNAL EKOLOGI BIROKRASI\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.31957/JEB.V6I3.779\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"JURNAL EKOLOGI BIROKRASI","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.31957/JEB.V6I3.779","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0

摘要

印度尼西亚人口增加的影响将增加粮食需求,因此政府将通过开放墨劳克区(墨劳克区)大部分仍然森林的土地来实施扩大农业的政策。开发这些农田的努力有一个值得注意的问题:1. 土地开发政策实施农业政策执行;2. 土地所有者对土地开发的反应;和第三名。从土地所有权过渡到土地开发管理。研究是通过初级和次要调查的定性方法进行的。研究结果表明,农业开发政策的实施忽视了与开放土地、环境法规和作物种植业务许可相关的规则。农业开发面临着人力、水资源和土壤条件的有限挑战。在开垦的土地上工作的农民数量与土地面积不平衡,导致每英亩水稻生产率下降。墨洛克郡的部分土地已被授予数十个私人企业使用权,作为100万英亩土地的目标。土地所有者通常接受土地开发政策,这是由于他们获得的经济利益。
本文章由计算机程序翻译,如有差异,请以英文原文为准。
Responsivitas Pemilik Tanah Terhadap Implementasi Kebijakan Pengembangan Lahan Pertanian Di Kabupaten Merauke Provinsi Papua
Dampak dari meningkatnya jumlah penduduk di Indonesia adalah kebutuhan pangan juga akan meningkat sehingga pemerintah melakukan kebijakan mengembangkan lahan pertanian (ekstensifikasi lahan) dengan membuka lahan yang sebagian besar masih berhutan antara lain di Kabupaten Merauke. Upaya pengembangan lahan pertanian tersebut terdapat permasalahan yang perlu dicermati sebagai berikut; 1. Implementasi kebijakan pengembangan lahan implementasi kebijakan pertanian; 2. Respons pemilik tanah terhadap pengembangan lahan pertanian pada tanahnya; dan 3. Proses peralihan hak atas tanah dari pemilik tanah kepada pelaksana pengembangan lahan pertanian.Penelitian dilakukan dengan pendekatan kualitatif dengan pengumpulan data melalui survey primer dan sekunder. Hasil penelitian menunjukan bahwa pelaksanaan kebijakan pengembangan lahan pertanian mengabaikan peraturan terkait dengan pembukaan lahan, peraturan lingkungan hidup dan izin operasional pengembangan budidaya tanaman pangan. Pelaksanaan pengembangan lahan pertanian dihadapkan pada terbatasnya sumber daya manusia, sumber daya  air dan kondisi tanah. Jumlah petani yang mengerjakan lahan yang telah dibuka tidak seimbang dengan luasan lahan sehingga produktivitas padi per hektar menjadi rendah. Sebagian lahan di Kabupaten Merauke telah diberikan izin pemanfaatan lahan skala luas kepada puluhan badan usaha swasta sebagai target luas sejuta hektar masih jauh dari kenyataan. Pemilik tanah pada umumnya menerima kebijakan pengembangan lahan disebabkan adanya manfaat ekonomi yang diperoleh.
求助全文
通过发布文献求助,成功后即可免费获取论文全文。 去求助
来源期刊
自引率
0.00%
发文量
0
×
引用
GB/T 7714-2015
复制
MLA
复制
APA
复制
导出至
BibTeX EndNote RefMan NoteFirst NoteExpress
×
提示
您的信息不完整,为了账户安全,请先补充。
现在去补充
×
提示
您因"违规操作"
具体请查看互助需知
我知道了
×
提示
确定
请完成安全验证×
copy
已复制链接
快去分享给好友吧!
我知道了
右上角分享
点击右上角分享
0
联系我们:info@booksci.cn Book学术提供免费学术资源搜索服务,方便国内外学者检索中英文文献。致力于提供最便捷和优质的服务体验。 Copyright © 2023 布克学术 All rights reserved.
京ICP备2023020795号-1
ghs 京公网安备 11010802042870号
Book学术文献互助
Book学术文献互助群
群 号:481959085
Book学术官方微信