{"title":"ANALISIS HUKUM PENYEBAB TERJADINYA PERNIKAHAN DIBAWAH UMUR DI DESA SIMPANG BELITI KECAMATAN BINDURIANG KABUPATEN REJANG LEBONG","authors":"Agustinal Arifin","doi":"10.36085/JPK.V2I1.263","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"ABSTRAKPenelitian ini menggunakan metode Empiris Studi Kasus di desa Simpang Beliti yang dengan melalui pengumpulan datanya yaitu melalui wawancara kepala KUA Responden dan masyarakat Desa Simpang Beliti dan masyarakat yang pernah melakukan pernikahan di bawah umur. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa dampak dari pernikahan di bawah umur adalah adanya masalah ekonomi. Karena para remaja yang melakukan pernikahan di bawah umur belum ada kreatifitas untuk mencari pekerjaan. Mereka belum mampu mencari uang untuk menafkahkan keluarganya. Menimbulkan suatu penyakit akibat melahirkan dengan usia muda yaitu penyakit kanker rahim. Dari segi kesehatan usia yang efektif untuk melahirkan seorang anak adalah usiam 20-35 tahun. Oleh karena itu, anak yang dilahirkan dibawah dan diatas usia tersebut nanti akan menjadi cacat mental atau fisik, kebutaan dan ketulian. Dan juga wanita yang belum mencapai usia efektif, untuk melahirkan akan sering mengalami kelahiran prematur atau kelahiran sebelum waktunya. Berdasarkan hasil tersebut, pernikahan akan lebih baik dilakukan dengan usia yang sepantasnya yaitu usia diatas dua puluh tahun, usia tersebut sudah menunjukkan kedewasaan seseorang, karena usia dibawah umur apabila melakukan pernikahan akan menimbulkan masalah-masalah dalam keluarganya.Kata kunci: pernikahan di bawah umurABSTRACTThis study uses the Empirical Case Study method in Simpang Beliti village which through data collection is through interviews with the heads of KUA Respondents and Simpang Beliti Village communities and people who have underage marriages. From the results of the study concluded that the impact of underage marriage is the existence of economic problems. Because teenagers who have underage marriages have no creativity to find work. They have not been able to find money to spend their family. And then the psychological impact of adolescents, adolescents in general are still unstable, their emotional level is still high and the emotions raised are very difficult to stop, because underage marriages are very influential for childbirth. And cause a disease due to childbirth with young age, namely uterine cancer. In terms of age, effective health for giving birth to a child is 20-35 years old. Based on these results, marriage will be better done with the appropriate age. namely over the age of twenty years, this age has shown a person's maturity, because underage age if doing a marriage will cause problems in his family.Keywords: underage marriage","PeriodicalId":199965,"journal":{"name":"Jurnal Panji Keadilan : Jurnal Ilmiah Nasional Mahasiswa Hukum","volume":"12 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"1900-01-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Panji Keadilan : Jurnal Ilmiah Nasional Mahasiswa Hukum","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.36085/JPK.V2I1.263","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
ANALISIS HUKUM PENYEBAB TERJADINYA PERNIKAHAN DIBAWAH UMUR DI DESA SIMPANG BELITI KECAMATAN BINDURIANG KABUPATEN REJANG LEBONG
ABSTRAKPenelitian ini menggunakan metode Empiris Studi Kasus di desa Simpang Beliti yang dengan melalui pengumpulan datanya yaitu melalui wawancara kepala KUA Responden dan masyarakat Desa Simpang Beliti dan masyarakat yang pernah melakukan pernikahan di bawah umur. Dari hasil penelitian disimpulkan bahwa dampak dari pernikahan di bawah umur adalah adanya masalah ekonomi. Karena para remaja yang melakukan pernikahan di bawah umur belum ada kreatifitas untuk mencari pekerjaan. Mereka belum mampu mencari uang untuk menafkahkan keluarganya. Menimbulkan suatu penyakit akibat melahirkan dengan usia muda yaitu penyakit kanker rahim. Dari segi kesehatan usia yang efektif untuk melahirkan seorang anak adalah usiam 20-35 tahun. Oleh karena itu, anak yang dilahirkan dibawah dan diatas usia tersebut nanti akan menjadi cacat mental atau fisik, kebutaan dan ketulian. Dan juga wanita yang belum mencapai usia efektif, untuk melahirkan akan sering mengalami kelahiran prematur atau kelahiran sebelum waktunya. Berdasarkan hasil tersebut, pernikahan akan lebih baik dilakukan dengan usia yang sepantasnya yaitu usia diatas dua puluh tahun, usia tersebut sudah menunjukkan kedewasaan seseorang, karena usia dibawah umur apabila melakukan pernikahan akan menimbulkan masalah-masalah dalam keluarganya.Kata kunci: pernikahan di bawah umurABSTRACTThis study uses the Empirical Case Study method in Simpang Beliti village which through data collection is through interviews with the heads of KUA Respondents and Simpang Beliti Village communities and people who have underage marriages. From the results of the study concluded that the impact of underage marriage is the existence of economic problems. Because teenagers who have underage marriages have no creativity to find work. They have not been able to find money to spend their family. And then the psychological impact of adolescents, adolescents in general are still unstable, their emotional level is still high and the emotions raised are very difficult to stop, because underage marriages are very influential for childbirth. And cause a disease due to childbirth with young age, namely uterine cancer. In terms of age, effective health for giving birth to a child is 20-35 years old. Based on these results, marriage will be better done with the appropriate age. namely over the age of twenty years, this age has shown a person's maturity, because underage age if doing a marriage will cause problems in his family.Keywords: underage marriage