{"title":"Analisis Pelaksanaan Kurikulum 2013 Pada Pembelajaran Peminatan Di SMA Negeri Kota Ternate","authors":"Widyasari Usman, Endang Poerwanti, Atok miftachul Hudha","doi":"10.22219/JKPP.V7I2.12050","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Abstract: The subject of specialization can help the development of abilities possessed by students. Specifically, specialization subjects can be followed according to students' talents and interests. This study aims to describe (1) the implementation of the 2013 curriculum policy in specialization learning in Senior High School 1 Ternate. (2) differences in specialization management models are applied in Senior High School 1 Ternate. And (3) constraints and solutions in the implementation of specialization learning in Senior High School 1 Ternate. This research was conducted with a descriptive qualitative approach. Sources of data and information from three curriculum subjects and nine specialization subject teachers from each of the three schools. The results showed that (1) the implementation of the 2013 curriculum in specialization learning in Senior High School 1 Ternate was by Minister of Education and Culture Regulations number 69 of 2013 and schools only make policies based on the central government and adjust teaching hours and based on specialization manuals and cross-interests from the Ministry of Education and Culture in 2016 and 2017. (2) There are some differences from specialization management models such as specialization mechanisms/procedures in each school have different stages. (3) Obstacles in the implementation of specialization learning in Senior High School 1 Ternate include (a) constraints from teachers; (b) constraints in choosing teaching methods; (c) constraints from students; (d) the constraints of using learning resources; (e) facilities and infrastructure. The solution is that the teacher chooses the right teaching method and can improve the competency of the studentsKeywords: Learning, Specialization Subjects, 2013 Curriculum Abstrak: Diberlakukan mata pelajaran peminatan dapat membantu pengembangan kemampuan yang dimiliki oleh siswa. Secara khusus mata pelajaran peminatan dapat diikuti sesuai bakat dan minat siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang (1) pelaksanaan kebijakan kurikulum 2013 pada pembelajaran peminatan di SMA Negeri Kota Ternate. (2) perbedaan model manajemen peminatan diterapkan di SMA Negeri Kota Ternate. Dan (3) kendala dan solusi dalam pelaksanaan pembelajaran peminatan di SMA Negeri Kota Ternate.Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif deskriptif. Sumber data dan informasi dari tiga masing-masing wakasek kurikulum dan sembilan guru mata pelajaran peminatan dari tiga masing-masing sekolah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) pelaksanaan kurikulum 2013 pada pembelajaran peminatan di SMA Negeri Kota Ternate sudah sesuai dengan Permendikbud No. 69 Tahun 2013 dan sekolah hanya membuat kebijakan berdasarkan dari pemerintah pusat dan menyesuaikan jam mengajar serta berdasarkan buku pedoman peminatan dan lintas minat dari Kemendikbud tahun 2016 dan 2017. (2) Terdapat beberapa perbedaan dari model-model manajemen peminatan seperti mekanisme/prosedur peminatan di setiap sekolah memiliki tahapan-tahapan berbeda. (3) Kendala dalam pelaksanaan pembelajaran peminatan di SMA Negeri Kota Ternate meliputi (a) kendala dari guru; (b) kendala memilih metode mengajar; (c) kendala dari siswa; (d) kendala menggunakan sumber belajar; (e) sarana dan prasarana. Solusi yang dilakukan yaitu guru memilih metode mengajar tepat dan dapat meningkatkan kompetensi peserta didikKata kunci: Pembelajaran, Mata Pelajaran Peminatan, Kurikulum 2013","PeriodicalId":356293,"journal":{"name":"Jurnal Kebijakan dan Pengembangan Pendidikan","volume":"134 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-04-02","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Kebijakan dan Pengembangan Pendidikan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.22219/JKPP.V7I2.12050","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
摘要:专业课有利于学生各项能力的发展。具体来说,可以根据学生的才能和兴趣来选择专业科目。本研究旨在描述(1)2013年课程政策在高三专业学习中的实施情况。(2)高中专三的专业化管理模式存在差异。(3)高中三年级实施专业化学习的制约因素及对策。本研究采用描述性定性方法进行。数据和信息来源来自三所学校的三个课程科目和九名专业科目教师。结果表明:(1)2013年专业学习课程在高中三年级的实施是由2013年教育和文化部长条例第69号实施的,学校在2016年和2017年仅根据中央政府制定政策和调整教学时间,并根据教育和文化部的专业手册和交叉利益。(2)与专业化管理模式存在一定的差异,各学校的专业化机制/流程处于不同的阶段。(3)高中三年级实施专业化学习的障碍包括:(a)教师的制约;(b)选择教学方法的限制;(c)来自学生的限制;(d)使用学习资源的限制;(e)设施和基础设施。解决的方法是教师选择正确的教学方法,能够提高学生的能力。关键词:学习,专业科目,2013年课程摘要:Diberlakukan mata pelajaran peminatan dapat membantu pengembangan kemampuan yang dimiliki oleh siswa。Secara khusus mata pelajaran peeminatan dapat diikuti sesuai bakat dan minat siswa。[1][中文][中文][中文][中文][中文]。(2)基于SMA Negeri Kota Ternate的模型管理。丹(3)kendala Dan solusi dalam pelaksanaan pembelajaran peeminatan di SMA Negeri Kota Ternate。翻译:翻译:翻译,翻译,翻译,翻译。夏季数据dan informasi dari tiga masmasing wakasek kurikulum dan sembilan guru mata pelajaran peeminatan dari tiga masmasing sekolah。Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) pelaksanaan kurikulum 2013篇pembelajaran peminatan di SMA Negeri哥打三个的sudah sesuai dengan Permendikbud 69号Tahun 2013丹sekolah hanya membuat kebijakan berdasarkan达里语pemerintah pusat丹menyesuaikan果酱mengajar舒达berdasarkan buku pedoman peminatan丹灵狮广告minat达里语Kemendikbud Tahun 2016丹2017。(2) Terdapat beberapa perbedaan dari model-model management peminatan seperti mekanisme/ propeminatan di setiap sekolah memiliki tahapan-tahapan berbeda。(3) Kendala dalam pelaksanaan pembelajaran peminatan di SMA Negeri Kota Ternate meliputi (a) Kendala dari guru;(b) kendala memilih metode mengajar;(c) kendala dari siswa;(d) kendala menggunakan sumber belajar;(5)倒行逆行。[3][中文]:《中国日报》,《中国日报》,2013
Analisis Pelaksanaan Kurikulum 2013 Pada Pembelajaran Peminatan Di SMA Negeri Kota Ternate
Abstract: The subject of specialization can help the development of abilities possessed by students. Specifically, specialization subjects can be followed according to students' talents and interests. This study aims to describe (1) the implementation of the 2013 curriculum policy in specialization learning in Senior High School 1 Ternate. (2) differences in specialization management models are applied in Senior High School 1 Ternate. And (3) constraints and solutions in the implementation of specialization learning in Senior High School 1 Ternate. This research was conducted with a descriptive qualitative approach. Sources of data and information from three curriculum subjects and nine specialization subject teachers from each of the three schools. The results showed that (1) the implementation of the 2013 curriculum in specialization learning in Senior High School 1 Ternate was by Minister of Education and Culture Regulations number 69 of 2013 and schools only make policies based on the central government and adjust teaching hours and based on specialization manuals and cross-interests from the Ministry of Education and Culture in 2016 and 2017. (2) There are some differences from specialization management models such as specialization mechanisms/procedures in each school have different stages. (3) Obstacles in the implementation of specialization learning in Senior High School 1 Ternate include (a) constraints from teachers; (b) constraints in choosing teaching methods; (c) constraints from students; (d) the constraints of using learning resources; (e) facilities and infrastructure. The solution is that the teacher chooses the right teaching method and can improve the competency of the studentsKeywords: Learning, Specialization Subjects, 2013 Curriculum Abstrak: Diberlakukan mata pelajaran peminatan dapat membantu pengembangan kemampuan yang dimiliki oleh siswa. Secara khusus mata pelajaran peminatan dapat diikuti sesuai bakat dan minat siswa. Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang (1) pelaksanaan kebijakan kurikulum 2013 pada pembelajaran peminatan di SMA Negeri Kota Ternate. (2) perbedaan model manajemen peminatan diterapkan di SMA Negeri Kota Ternate. Dan (3) kendala dan solusi dalam pelaksanaan pembelajaran peminatan di SMA Negeri Kota Ternate.Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan kualitatif deskriptif. Sumber data dan informasi dari tiga masing-masing wakasek kurikulum dan sembilan guru mata pelajaran peminatan dari tiga masing-masing sekolah. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) pelaksanaan kurikulum 2013 pada pembelajaran peminatan di SMA Negeri Kota Ternate sudah sesuai dengan Permendikbud No. 69 Tahun 2013 dan sekolah hanya membuat kebijakan berdasarkan dari pemerintah pusat dan menyesuaikan jam mengajar serta berdasarkan buku pedoman peminatan dan lintas minat dari Kemendikbud tahun 2016 dan 2017. (2) Terdapat beberapa perbedaan dari model-model manajemen peminatan seperti mekanisme/prosedur peminatan di setiap sekolah memiliki tahapan-tahapan berbeda. (3) Kendala dalam pelaksanaan pembelajaran peminatan di SMA Negeri Kota Ternate meliputi (a) kendala dari guru; (b) kendala memilih metode mengajar; (c) kendala dari siswa; (d) kendala menggunakan sumber belajar; (e) sarana dan prasarana. Solusi yang dilakukan yaitu guru memilih metode mengajar tepat dan dapat meningkatkan kompetensi peserta didikKata kunci: Pembelajaran, Mata Pelajaran Peminatan, Kurikulum 2013