{"title":"暂时从父母转移到祖父母","authors":"M. R. Zakaria","doi":"10.20473/jsd.v14i2.2019.120-125","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Pola asuh adalah sekelompok sikap orang tua yang berkomunikasi dengan anak-anak mereka yang menciptakan suasana emosional di mana perilaku pengasuhan diungkapkan. Peran aktif orang tua adalah upaya langsung terhadap anak-anak dan peran penting lainnya dalam menciptakan lingkungan sosial pertama oleh anak-anak bukan untuk nenek dan kakek. Studi ini berfokus pada mentransfer peran sementara pengasuhan anak dari orang tua ke nenek dan kakek dan bagaimana kakek nenek merawat anak di antara ibu yang bekerja. Penelitian ini menggunakan teori aksi sosial dari teori pengasuhan Max Weber dan Baumrind. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif, informan dalam penelitian ini adalah sembilan belas anggota keluarga dengan latar belakang keluarga yang berbeda. Lokasi penelitian dilakukan dalam keluarga yang mentransfer peran pengasuhan kepada nenek dan kakek di kota Surabaya. Teknik penentuan informan menggunakan teknik bola salju. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dengan wawancara mendalam dan berpartisipasi langsung di lapangan. Hasil yang ditemukan dalam penelitian ini adalah sembilan belas informan berdasarkan bagaimana proses mentransfer peran pengasuhan anak dari orang tua ke kakek-nenek. Melihat faktor pengasuhan yang bergeser, orang tua yang sibuk bekerja, pengasuhan anak oleh kakek-nenek hingga cucu mereka kurang asertif dan selalu menaati keinginan cucunya, kematian orang tua, ditemukannya orang tua dan munculnya trauma bagi perawatan orang lain yang bukan dari keluarga besar.","PeriodicalId":111594,"journal":{"name":"Jurnal Sosiologi Dialektika","volume":"93 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2020-05-23","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"8","resultStr":"{\"title\":\"Pengalihan peran sementara pengasuhan anak dari orang tua ke nenek dan kakek\",\"authors\":\"M. R. Zakaria\",\"doi\":\"10.20473/jsd.v14i2.2019.120-125\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Pola asuh adalah sekelompok sikap orang tua yang berkomunikasi dengan anak-anak mereka yang menciptakan suasana emosional di mana perilaku pengasuhan diungkapkan. Peran aktif orang tua adalah upaya langsung terhadap anak-anak dan peran penting lainnya dalam menciptakan lingkungan sosial pertama oleh anak-anak bukan untuk nenek dan kakek. Studi ini berfokus pada mentransfer peran sementara pengasuhan anak dari orang tua ke nenek dan kakek dan bagaimana kakek nenek merawat anak di antara ibu yang bekerja. Penelitian ini menggunakan teori aksi sosial dari teori pengasuhan Max Weber dan Baumrind. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif, informan dalam penelitian ini adalah sembilan belas anggota keluarga dengan latar belakang keluarga yang berbeda. Lokasi penelitian dilakukan dalam keluarga yang mentransfer peran pengasuhan kepada nenek dan kakek di kota Surabaya. Teknik penentuan informan menggunakan teknik bola salju. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dengan wawancara mendalam dan berpartisipasi langsung di lapangan. Hasil yang ditemukan dalam penelitian ini adalah sembilan belas informan berdasarkan bagaimana proses mentransfer peran pengasuhan anak dari orang tua ke kakek-nenek. Melihat faktor pengasuhan yang bergeser, orang tua yang sibuk bekerja, pengasuhan anak oleh kakek-nenek hingga cucu mereka kurang asertif dan selalu menaati keinginan cucunya, kematian orang tua, ditemukannya orang tua dan munculnya trauma bagi perawatan orang lain yang bukan dari keluarga besar.\",\"PeriodicalId\":111594,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Sosiologi Dialektika\",\"volume\":\"93 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2020-05-23\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"8\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Sosiologi Dialektika\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.20473/jsd.v14i2.2019.120-125\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Sosiologi Dialektika","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.20473/jsd.v14i2.2019.120-125","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Pengalihan peran sementara pengasuhan anak dari orang tua ke nenek dan kakek
Pola asuh adalah sekelompok sikap orang tua yang berkomunikasi dengan anak-anak mereka yang menciptakan suasana emosional di mana perilaku pengasuhan diungkapkan. Peran aktif orang tua adalah upaya langsung terhadap anak-anak dan peran penting lainnya dalam menciptakan lingkungan sosial pertama oleh anak-anak bukan untuk nenek dan kakek. Studi ini berfokus pada mentransfer peran sementara pengasuhan anak dari orang tua ke nenek dan kakek dan bagaimana kakek nenek merawat anak di antara ibu yang bekerja. Penelitian ini menggunakan teori aksi sosial dari teori pengasuhan Max Weber dan Baumrind. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif, informan dalam penelitian ini adalah sembilan belas anggota keluarga dengan latar belakang keluarga yang berbeda. Lokasi penelitian dilakukan dalam keluarga yang mentransfer peran pengasuhan kepada nenek dan kakek di kota Surabaya. Teknik penentuan informan menggunakan teknik bola salju. Metode pengumpulan data dalam penelitian ini dengan wawancara mendalam dan berpartisipasi langsung di lapangan. Hasil yang ditemukan dalam penelitian ini adalah sembilan belas informan berdasarkan bagaimana proses mentransfer peran pengasuhan anak dari orang tua ke kakek-nenek. Melihat faktor pengasuhan yang bergeser, orang tua yang sibuk bekerja, pengasuhan anak oleh kakek-nenek hingga cucu mereka kurang asertif dan selalu menaati keinginan cucunya, kematian orang tua, ditemukannya orang tua dan munculnya trauma bagi perawatan orang lain yang bukan dari keluarga besar.