{"title":"MODEL SINEKTIK DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL DALAM PEMBELAJARAN TEKS CERITA INSPIRATIF","authors":"Moch Zyn Fuadi, Yusida Gloriani, Dede Endang Mascita","doi":"10.33603/jt.v11i2.7693","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kelaikan dan keefektifan model sinektik dengan media audiovisual dalam pembelajaran teks cerita inspiratif yang dalam implementasinya diharapkan dapat meningkatkan daya serap siswa dalam pembelajaran, adapun audiovisual yang dimaksud dalam penelitian ini adalah video. Landasan pengembangan model pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah model desain ADDIE (AnalysisDesign-Develop-Implement-Evaluate) yang memiliki lima tahapan proses sebagai berikut: 1) Melakukan analisis produk yang akan dikembangkan meliputi penelitian dan pengumpulan informasi. 2) Merancang produk awal yaitu perangkat pembelajaran yang didesain mengikuti langkah-langkah model sinektik. 3) Mengembangkan produk dengan validasi ahli dan revisi. 4) Tahap uji coba lapangan skala kecil dan revisi produk, pada tahap ini produk diujicobakan dengan cara diterapkan dalam pembelajaran kelas eksperimen. 5) Tahap evaluasi produk, pada tahap ini dilaksanakan evaluasi produk berdasarkan data temuan saat implementasi. Validator ahli materi bahasa Indonesia memberikan skor kelaikan aspek desain pembelajaran dengan model sinektik pada interval 88,89% yang berarti sangat layak dan pada interval 76,36% untuk aspek desain materi video pembelajaran teks cerita inspiratif yang berarti layak. Sedangkan validator ahli multimedia memberikan skor kelaikan aspek desain media audiovisual (video pembelajaran) pada interval 80% yang berarti layak. Berdasarkan tabel output hasil uji-t, diperoleh nilai sig = 0,001, yang berarti lebih kecil dari α 0,05, dengan demikian, Ho ditolak dan Ha diterima. Hasil analisis deskriptif melalui uji-t juga menyatakan bahwa nilai rerata posttest lebih besar dan berbeda secara signifikan dengan nilai pretest (82.67 > 77.52; dan t hitung 3,634 > t tabel 2,037). Ini berarti terjadi peningkatan kemampuan daya serap siswa sesudah penerapan model sinektik dengan audiovisual dalam pembelajaran teks cerita inspiratif. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada penelitian ini penerapan model sinektik dengan audiovisual dalam pembelajaran teks cerita inspiratif layak dan efektif meningkatkan kemampuan daya serap siswa dalam pembelajaran.","PeriodicalId":179872,"journal":{"name":"Jurnal Tuturan","volume":"153 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-12-15","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":null,"platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Tuturan","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.33603/jt.v11i2.7693","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
MODEL SINEKTIK DENGAN MEDIA AUDIOVISUAL DALAM PEMBELAJARAN TEKS CERITA INSPIRATIF
ABSTRAK Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kelaikan dan keefektifan model sinektik dengan media audiovisual dalam pembelajaran teks cerita inspiratif yang dalam implementasinya diharapkan dapat meningkatkan daya serap siswa dalam pembelajaran, adapun audiovisual yang dimaksud dalam penelitian ini adalah video. Landasan pengembangan model pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah model desain ADDIE (AnalysisDesign-Develop-Implement-Evaluate) yang memiliki lima tahapan proses sebagai berikut: 1) Melakukan analisis produk yang akan dikembangkan meliputi penelitian dan pengumpulan informasi. 2) Merancang produk awal yaitu perangkat pembelajaran yang didesain mengikuti langkah-langkah model sinektik. 3) Mengembangkan produk dengan validasi ahli dan revisi. 4) Tahap uji coba lapangan skala kecil dan revisi produk, pada tahap ini produk diujicobakan dengan cara diterapkan dalam pembelajaran kelas eksperimen. 5) Tahap evaluasi produk, pada tahap ini dilaksanakan evaluasi produk berdasarkan data temuan saat implementasi. Validator ahli materi bahasa Indonesia memberikan skor kelaikan aspek desain pembelajaran dengan model sinektik pada interval 88,89% yang berarti sangat layak dan pada interval 76,36% untuk aspek desain materi video pembelajaran teks cerita inspiratif yang berarti layak. Sedangkan validator ahli multimedia memberikan skor kelaikan aspek desain media audiovisual (video pembelajaran) pada interval 80% yang berarti layak. Berdasarkan tabel output hasil uji-t, diperoleh nilai sig = 0,001, yang berarti lebih kecil dari α 0,05, dengan demikian, Ho ditolak dan Ha diterima. Hasil analisis deskriptif melalui uji-t juga menyatakan bahwa nilai rerata posttest lebih besar dan berbeda secara signifikan dengan nilai pretest (82.67 > 77.52; dan t hitung 3,634 > t tabel 2,037). Ini berarti terjadi peningkatan kemampuan daya serap siswa sesudah penerapan model sinektik dengan audiovisual dalam pembelajaran teks cerita inspiratif. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada penelitian ini penerapan model sinektik dengan audiovisual dalam pembelajaran teks cerita inspiratif layak dan efektif meningkatkan kemampuan daya serap siswa dalam pembelajaran.