{"title":"影响慢性肾病患者压力和焦虑的因素是血液透析","authors":"Farial Nurhayati, Nieniek Ritianingsih","doi":"10.34011/juriskesbdg.v14i1.2031","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Prevalensi PGK meningkat seiring meningkatnya jumlah penduduk usia lanjut dan kejadian penyakit diabetes melitus serta hipertensi. Pada derajat awal, PGK belum menimbulkan gejala dan tanda, bahkan hingga laju filtrasi glomerulus sebesar 60% pasien masih asimtomatik namun sudah terjadi peningkatan kadar urea dan kreatinin serum. Hemodialisa merupakan salah satuterapi untuk pengganti fungsi ginjal, selain itu terdapat terapi pengganti seperti peritonial dialisa, dan transplantasi ginjal. Pasien merasa penyakitnya sulit disembuhkan dan perjalanan penyakit yang mengharuskan menjalani terapi hemodialisa membuat pasien merasa tidak nyaman. Ketidaknyamanan pada pasien hemodialisis dapat berupa stress dan kecemasan. Penelitian ini bertujuan untuk menegtahui faktor-faktor yang berhubungan dengan stress dan kecemasan pada pasien penyakit ginjal kronik dengan hemodialisis. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan desain crosssectional. Subjek dari penelitian ini adalah pasien penyakit ginjal kronik dengan hemodialisis jumlah sampel 82 responden. Stres dan kecemasan diukur dengan menggunakan skala kuesioner DASS-42. Hasil penelitian tidak ada hubungan factor-faktor jenis kelamin, tingkat Pendidikan, penghasilan dan lama hemodialissis dengan kecemasan dan stress pada pasien penyakit ginjal kronik dengan hemodialisis.","PeriodicalId":269534,"journal":{"name":"Jurnal Riset Kesehatan Poltekkes Depkes Bandung","volume":"63 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-05-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRESS DAN KECEMASAN PADA PASIEN PENYAKIT GINJAL KRONIK DENGAN HEMODIALISIS\",\"authors\":\"Farial Nurhayati, Nieniek Ritianingsih\",\"doi\":\"10.34011/juriskesbdg.v14i1.2031\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Prevalensi PGK meningkat seiring meningkatnya jumlah penduduk usia lanjut dan kejadian penyakit diabetes melitus serta hipertensi. Pada derajat awal, PGK belum menimbulkan gejala dan tanda, bahkan hingga laju filtrasi glomerulus sebesar 60% pasien masih asimtomatik namun sudah terjadi peningkatan kadar urea dan kreatinin serum. Hemodialisa merupakan salah satuterapi untuk pengganti fungsi ginjal, selain itu terdapat terapi pengganti seperti peritonial dialisa, dan transplantasi ginjal. Pasien merasa penyakitnya sulit disembuhkan dan perjalanan penyakit yang mengharuskan menjalani terapi hemodialisa membuat pasien merasa tidak nyaman. Ketidaknyamanan pada pasien hemodialisis dapat berupa stress dan kecemasan. Penelitian ini bertujuan untuk menegtahui faktor-faktor yang berhubungan dengan stress dan kecemasan pada pasien penyakit ginjal kronik dengan hemodialisis. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan desain crosssectional. Subjek dari penelitian ini adalah pasien penyakit ginjal kronik dengan hemodialisis jumlah sampel 82 responden. Stres dan kecemasan diukur dengan menggunakan skala kuesioner DASS-42. Hasil penelitian tidak ada hubungan factor-faktor jenis kelamin, tingkat Pendidikan, penghasilan dan lama hemodialissis dengan kecemasan dan stress pada pasien penyakit ginjal kronik dengan hemodialisis.\",\"PeriodicalId\":269534,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Riset Kesehatan Poltekkes Depkes Bandung\",\"volume\":\"63 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-05-30\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Riset Kesehatan Poltekkes Depkes Bandung\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.34011/juriskesbdg.v14i1.2031\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Riset Kesehatan Poltekkes Depkes Bandung","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.34011/juriskesbdg.v14i1.2031","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRESS DAN KECEMASAN PADA PASIEN PENYAKIT GINJAL KRONIK DENGAN HEMODIALISIS
Prevalensi PGK meningkat seiring meningkatnya jumlah penduduk usia lanjut dan kejadian penyakit diabetes melitus serta hipertensi. Pada derajat awal, PGK belum menimbulkan gejala dan tanda, bahkan hingga laju filtrasi glomerulus sebesar 60% pasien masih asimtomatik namun sudah terjadi peningkatan kadar urea dan kreatinin serum. Hemodialisa merupakan salah satuterapi untuk pengganti fungsi ginjal, selain itu terdapat terapi pengganti seperti peritonial dialisa, dan transplantasi ginjal. Pasien merasa penyakitnya sulit disembuhkan dan perjalanan penyakit yang mengharuskan menjalani terapi hemodialisa membuat pasien merasa tidak nyaman. Ketidaknyamanan pada pasien hemodialisis dapat berupa stress dan kecemasan. Penelitian ini bertujuan untuk menegtahui faktor-faktor yang berhubungan dengan stress dan kecemasan pada pasien penyakit ginjal kronik dengan hemodialisis. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dengan desain crosssectional. Subjek dari penelitian ini adalah pasien penyakit ginjal kronik dengan hemodialisis jumlah sampel 82 responden. Stres dan kecemasan diukur dengan menggunakan skala kuesioner DASS-42. Hasil penelitian tidak ada hubungan factor-faktor jenis kelamin, tingkat Pendidikan, penghasilan dan lama hemodialissis dengan kecemasan dan stress pada pasien penyakit ginjal kronik dengan hemodialisis.