Y. Saputra, Nabela Febi Choirunnisa, Zha Zha Arisca
{"title":"2019年对日惹的个人药店和特许经营领域对药物的影响标准评估","authors":"Y. Saputra, Nabela Febi Choirunnisa, Zha Zha Arisca","doi":"10.37089/jofar.v0i0.64","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":" Kegiatan pelayanan farmasi yang semula berfokus pada pengelolaan obat sebagai komoditi harus diubah menjadi pelayanan yang komprehensif dan bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien termasuk pelayanan kefarmasian di apotek. Semakin banyaknya apotek yang berbentuk waralaba dibandingkan dengan apotek Perorangan membuat persaingan ekonomi dan pelayanan farmasi semakin ketat. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan evaluasi implementasi standar pelayanan kefarmasian antara apotek Perorangan dan apotek waralaba. Jenis penelitian ini adalah observasional pendekatan deskriptif. Pengumpulan data menggunakan kuesioner tentang implementasi standar pelayanan kefarmasian di apotek. Responden pada penelitian ini adalah apoteker yang berpraktek di apotek dengan jumlah sebanyak 28 orang yang terbagi menjadi 21 orang apoteker apotek Perorangan dan 7 apoteker apotek waralaba. Analisa data dilakukan dengan cara menghitung jumlah setiap jawaban responden, kemudian dibuat peresentase dan data disajikan dalam bentuk tabel perbandingan dan evaluasi implementasi Permenkes RI No. 73 tahun 2016, dan di uji dengan menggunakan SPSS tipe 16 menggunakan uji Independent Sample t-Test dan uji Mann Whitney, serta dideskripsikan dalam bentuk narasi. Hasil Penelitian ini apotek Peroranganan dan apotek waralaba di Kota Yogyakarta dalam mengimplementasikan Standar Pelayanan Kefarmasian telah sesuai dengan peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 73 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian Di Apotek. Persentase yang diperoleh apotek Perorangan sebesar 76,34 % dan apotek waralaba sebesar 82,97%. Dalam implementasi Standar Pelayanan Kefarmasian tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara pelayanan kefarmasian di apotek Peroranganan dan waralaba di wilayah Kota Yogyakarta terbukti dari nilai sig. (2-tailed) 0.103 > 0,05.","PeriodicalId":318685,"journal":{"name":"Jurnal Kefarmasian Akfarindo","volume":"59 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2019-09-30","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"4","resultStr":"{\"title\":\"EVALUASI IMPLEMANTASI STANDAR PELAYANAN KEFARMASIAN DI APOTEK PERORANGAN DAN WARALABA WILAYAH KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2019\",\"authors\":\"Y. Saputra, Nabela Febi Choirunnisa, Zha Zha Arisca\",\"doi\":\"10.37089/jofar.v0i0.64\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\" Kegiatan pelayanan farmasi yang semula berfokus pada pengelolaan obat sebagai komoditi harus diubah menjadi pelayanan yang komprehensif dan bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien termasuk pelayanan kefarmasian di apotek. Semakin banyaknya apotek yang berbentuk waralaba dibandingkan dengan apotek Perorangan membuat persaingan ekonomi dan pelayanan farmasi semakin ketat. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan evaluasi implementasi standar pelayanan kefarmasian antara apotek Perorangan dan apotek waralaba. Jenis penelitian ini adalah observasional pendekatan deskriptif. Pengumpulan data menggunakan kuesioner tentang implementasi standar pelayanan kefarmasian di apotek. Responden pada penelitian ini adalah apoteker yang berpraktek di apotek dengan jumlah sebanyak 28 orang yang terbagi menjadi 21 orang apoteker apotek Perorangan dan 7 apoteker apotek waralaba. Analisa data dilakukan dengan cara menghitung jumlah setiap jawaban responden, kemudian dibuat peresentase dan data disajikan dalam bentuk tabel perbandingan dan evaluasi implementasi Permenkes RI No. 73 tahun 2016, dan di uji dengan menggunakan SPSS tipe 16 menggunakan uji Independent Sample t-Test dan uji Mann Whitney, serta dideskripsikan dalam bentuk narasi. Hasil Penelitian ini apotek Peroranganan dan apotek waralaba di Kota Yogyakarta dalam mengimplementasikan Standar Pelayanan Kefarmasian telah sesuai dengan peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 73 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian Di Apotek. Persentase yang diperoleh apotek Perorangan sebesar 76,34 % dan apotek waralaba sebesar 82,97%. Dalam implementasi Standar Pelayanan Kefarmasian tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara pelayanan kefarmasian di apotek Peroranganan dan waralaba di wilayah Kota Yogyakarta terbukti dari nilai sig. (2-tailed) 0.103 > 0,05.\",\"PeriodicalId\":318685,\"journal\":{\"name\":\"Jurnal Kefarmasian Akfarindo\",\"volume\":\"59 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2019-09-30\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"4\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Jurnal Kefarmasian Akfarindo\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.37089/jofar.v0i0.64\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Jurnal Kefarmasian Akfarindo","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.37089/jofar.v0i0.64","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
EVALUASI IMPLEMANTASI STANDAR PELAYANAN KEFARMASIAN DI APOTEK PERORANGAN DAN WARALABA WILAYAH KOTA YOGYAKARTA TAHUN 2019
Kegiatan pelayanan farmasi yang semula berfokus pada pengelolaan obat sebagai komoditi harus diubah menjadi pelayanan yang komprehensif dan bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup pasien termasuk pelayanan kefarmasian di apotek. Semakin banyaknya apotek yang berbentuk waralaba dibandingkan dengan apotek Perorangan membuat persaingan ekonomi dan pelayanan farmasi semakin ketat. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan evaluasi implementasi standar pelayanan kefarmasian antara apotek Perorangan dan apotek waralaba. Jenis penelitian ini adalah observasional pendekatan deskriptif. Pengumpulan data menggunakan kuesioner tentang implementasi standar pelayanan kefarmasian di apotek. Responden pada penelitian ini adalah apoteker yang berpraktek di apotek dengan jumlah sebanyak 28 orang yang terbagi menjadi 21 orang apoteker apotek Perorangan dan 7 apoteker apotek waralaba. Analisa data dilakukan dengan cara menghitung jumlah setiap jawaban responden, kemudian dibuat peresentase dan data disajikan dalam bentuk tabel perbandingan dan evaluasi implementasi Permenkes RI No. 73 tahun 2016, dan di uji dengan menggunakan SPSS tipe 16 menggunakan uji Independent Sample t-Test dan uji Mann Whitney, serta dideskripsikan dalam bentuk narasi. Hasil Penelitian ini apotek Peroranganan dan apotek waralaba di Kota Yogyakarta dalam mengimplementasikan Standar Pelayanan Kefarmasian telah sesuai dengan peraturan Menteri Kesehatan RI Nomor 73 Tahun 2016 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian Di Apotek. Persentase yang diperoleh apotek Perorangan sebesar 76,34 % dan apotek waralaba sebesar 82,97%. Dalam implementasi Standar Pelayanan Kefarmasian tidak terdapat perbedaan yang signifikan antara pelayanan kefarmasian di apotek Peroranganan dan waralaba di wilayah Kota Yogyakarta terbukti dari nilai sig. (2-tailed) 0.103 > 0,05.