{"title":"水坑对混凝土铸造厂的影响","authors":"A. Aminullah","doi":"10.21831/INERSIA.V14I2.22538","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"ABSTRACTHigh rainfall intensity maybe occur during the dry season. This can certainly disturb the erection of a building project, especially in a case of construction works requiring dry condition, such in concrete item. Various attempts have been made to reduce the height of the puddle, when mixing the fresh concrete in a frame work of sub-structure elements, e.g. the foot-plate foundation. The puddles in the foundry area potentially affect the composition of the mortar especially in water-cement ratio (wcr). This caused a decrease of compressive strength (f’c) of the concrete then causing the quality decreaseof the concrete. This research used two types of mixed concreteconditions: dry and waterlogged condition. The water cement ratioshould be changed when mixing concrete had been performed in waterlogged condition. One determinedcontrol sample was based on a normal concrete mixture with characteristic strength (f'c) = 25 MPa. The standard of concrete mixing used is SNI-2834-2000 on the mixingprocedure of a normal concrete mixed design. The concrete sampleswere tested using a concrete compressor universal test machine (UTM) than comparedto hammer and Ultra Pulse Velocity (UPV) test.Based on the results of the study, the quality of mixed concrete in waterlogged conditions was much lower than the compressive strength design. The percentage reduction in compressed strength of mixed concrete under water submerged conditions ranged from 30.82% to 32.63% to normal concrete compressive strength. The higher level of puddlecaused the lower compressive strength of the concrete.There was a match between the measurements of concrete compressive strength using UTM comparedto hammer and UPV tests.The percentage differences in measurement of hammer test to UTM test results were 10.73% and 9.26% to 21.79% by the UPV test. Keywords: concrete, foot plate, mix design, puddle, wcr Intesitas hujan yang cukup tinggi juga dapat terjadi pada musim kemarau. Hal ini tentu dapat mengganggu pelaksanaan suatu pekerjaan bangunan, khususnya pekerjaan konstruksi yang telah disyaratkan untuk dikerjakan dalam kondisi kering. Berbagai macam upaya telah dilakukan untuk mengurangi tinggi genangan air pada saat pengecoran elemen sub-structure, seperti halnya pondasi telapak (foot-plate). Genangan air yang terdapat pada daerah pengecoran berpotensi mempengaruhi komposisi adukan khususnya pada faktor air semen (fas). Hal tersebut dapat mengakibatkan kuat tekan beton (f’c) berkurang sehingga mengakibatkan mutu beton menjadi berkurang. Kajian ini menggunakan dua jenis kondisi pengecoran, yaitu: kondisi kering dan kondisi pada genangan air. Faktor air semen berubah seiring dengan kegiatan pengecoran beton dalam kondisi basah (tergenang air). Satu buah sampel kontrol telah ditentukan berdasarkan adukan beton normal dengan kekuatan karakteristik (f’c) = 25 MPa. Standar pencampuran beton yang digunakan adalah SNI-2834-2000 tentang tata cara pembuatan rencana campuran beton normal. Sampel beton akan diuji dengan alat kuat tekan beton yang dilengkapi dengan dial ekstensometer sehingga dapat diperoleh kurva tegangan-regangan beton berdasarkan variasi fas yang diberikan. Berdasarkan hasil penelitianmaka kualitas beton yang dicor dalam kondisi tergenang air jauh lebih rendah dari nilai kuat tekan beton desain, Persentase penurunan kuat tekan beton yang dicor dalam kondisi terendam air berkisar antara 30,82% sampai dengan 32,63% terhadap kuat tekan beton normal, Semakin tinggi genangan air maka semakin rendah kuat tekan beton, Terdapat kesesuaian antara pengukuran kuat tekan beton menggunakan UTM dengan uji hammer dan UPV, Persentase perbedaan pengukuran uji hammer terhadap hasil uji UTM adalah 10,73% dan 9,26% sampai dengan Kualitas beton yang dicor dalam kondisi tergenang air jauh lebih rendah dari nilai kuat tekan beton desain, Persentase penurunan kuat tekan beton yang dicor dalam kondisi terendam air berkisar antara 30,82% sampai dengan 32,63% terhadap kuat tekan beton normal, Semakin tinggi genangan air maka semakin rendah kuat tekan beton, Terdapat kesesuaian antara pengukuran kuat tekan beton menggunakan UTM dengan uji hammer dan UPV, Persentase perbedaan pengukuran uji hammer terhadap hasil uji UTM adalah 10,73% dan 9,26% sampai dengan21,79% untuk uji UPV.Kata kunci: beton, foot plate, genangan, campuran","PeriodicalId":440737,"journal":{"name":"INERSIA: lNformasi dan Ekspose hasil Riset teknik SIpil dan Arsitektur","volume":"26 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2018-12-21","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"0","resultStr":"{\"title\":\"PENGARUH GENANGAN AIR TERHADAP PENGECORAN BETON IN-SITU\",\"authors\":\"A. Aminullah\",\"doi\":\"10.21831/INERSIA.V14I2.22538\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"ABSTRACTHigh rainfall intensity maybe occur during the dry season. This can certainly disturb the erection of a building project, especially in a case of construction works requiring dry condition, such in concrete item. Various attempts have been made to reduce the height of the puddle, when mixing the fresh concrete in a frame work of sub-structure elements, e.g. the foot-plate foundation. The puddles in the foundry area potentially affect the composition of the mortar especially in water-cement ratio (wcr). This caused a decrease of compressive strength (f’c) of the concrete then causing the quality decreaseof the concrete. This research used two types of mixed concreteconditions: dry and waterlogged condition. The water cement ratioshould be changed when mixing concrete had been performed in waterlogged condition. One determinedcontrol sample was based on a normal concrete mixture with characteristic strength (f'c) = 25 MPa. The standard of concrete mixing used is SNI-2834-2000 on the mixingprocedure of a normal concrete mixed design. The concrete sampleswere tested using a concrete compressor universal test machine (UTM) than comparedto hammer and Ultra Pulse Velocity (UPV) test.Based on the results of the study, the quality of mixed concrete in waterlogged conditions was much lower than the compressive strength design. The percentage reduction in compressed strength of mixed concrete under water submerged conditions ranged from 30.82% to 32.63% to normal concrete compressive strength. The higher level of puddlecaused the lower compressive strength of the concrete.There was a match between the measurements of concrete compressive strength using UTM comparedto hammer and UPV tests.The percentage differences in measurement of hammer test to UTM test results were 10.73% and 9.26% to 21.79% by the UPV test. Keywords: concrete, foot plate, mix design, puddle, wcr Intesitas hujan yang cukup tinggi juga dapat terjadi pada musim kemarau. Hal ini tentu dapat mengganggu pelaksanaan suatu pekerjaan bangunan, khususnya pekerjaan konstruksi yang telah disyaratkan untuk dikerjakan dalam kondisi kering. Berbagai macam upaya telah dilakukan untuk mengurangi tinggi genangan air pada saat pengecoran elemen sub-structure, seperti halnya pondasi telapak (foot-plate). Genangan air yang terdapat pada daerah pengecoran berpotensi mempengaruhi komposisi adukan khususnya pada faktor air semen (fas). Hal tersebut dapat mengakibatkan kuat tekan beton (f’c) berkurang sehingga mengakibatkan mutu beton menjadi berkurang. Kajian ini menggunakan dua jenis kondisi pengecoran, yaitu: kondisi kering dan kondisi pada genangan air. Faktor air semen berubah seiring dengan kegiatan pengecoran beton dalam kondisi basah (tergenang air). Satu buah sampel kontrol telah ditentukan berdasarkan adukan beton normal dengan kekuatan karakteristik (f’c) = 25 MPa. Standar pencampuran beton yang digunakan adalah SNI-2834-2000 tentang tata cara pembuatan rencana campuran beton normal. Sampel beton akan diuji dengan alat kuat tekan beton yang dilengkapi dengan dial ekstensometer sehingga dapat diperoleh kurva tegangan-regangan beton berdasarkan variasi fas yang diberikan. Berdasarkan hasil penelitianmaka kualitas beton yang dicor dalam kondisi tergenang air jauh lebih rendah dari nilai kuat tekan beton desain, Persentase penurunan kuat tekan beton yang dicor dalam kondisi terendam air berkisar antara 30,82% sampai dengan 32,63% terhadap kuat tekan beton normal, Semakin tinggi genangan air maka semakin rendah kuat tekan beton, Terdapat kesesuaian antara pengukuran kuat tekan beton menggunakan UTM dengan uji hammer dan UPV, Persentase perbedaan pengukuran uji hammer terhadap hasil uji UTM adalah 10,73% dan 9,26% sampai dengan Kualitas beton yang dicor dalam kondisi tergenang air jauh lebih rendah dari nilai kuat tekan beton desain, Persentase penurunan kuat tekan beton yang dicor dalam kondisi terendam air berkisar antara 30,82% sampai dengan 32,63% terhadap kuat tekan beton normal, Semakin tinggi genangan air maka semakin rendah kuat tekan beton, Terdapat kesesuaian antara pengukuran kuat tekan beton menggunakan UTM dengan uji hammer dan UPV, Persentase perbedaan pengukuran uji hammer terhadap hasil uji UTM adalah 10,73% dan 9,26% sampai dengan21,79% untuk uji UPV.Kata kunci: beton, foot plate, genangan, campuran\",\"PeriodicalId\":440737,\"journal\":{\"name\":\"INERSIA: lNformasi dan Ekspose hasil Riset teknik SIpil dan Arsitektur\",\"volume\":\"26 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2018-12-21\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"0\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"INERSIA: lNformasi dan Ekspose hasil Riset teknik SIpil dan Arsitektur\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.21831/INERSIA.V14I2.22538\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"INERSIA: lNformasi dan Ekspose hasil Riset teknik SIpil dan Arsitektur","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.21831/INERSIA.V14I2.22538","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
引用次数: 0
摘要
摘要旱季可能出现强降雨。这当然会干扰建筑项目的安装,特别是在需要干燥条件的建筑工程中,例如混凝土项目。为了降低水坑的高度,建筑师们进行了各种尝试,比如将新鲜的混凝土混合在子结构元素的框架中,例如底板基础。铸造区的水坑对砂浆的组成,特别是水灰比有潜在的影响。这导致混凝土抗压强度(f 'c)降低,进而导致混凝土质量下降。本研究采用两种类型的混合混凝土条件:干燥和浸水条件。在浸水条件下进行混凝土搅拌时,应改变水灰比。一个确定的控制样本是基于特征强度(f'c) = 25 MPa的普通混凝土混合物。所采用的混凝土搅拌标准为《普通混凝土搅拌设计的搅拌程序》ni -2834-2000。采用混凝土压缩机万能试验机(UTM)对混凝土试样进行了测试,并与锤击和超脉冲速度(UPV)测试进行了比较。研究结果表明,浸水条件下的混合混凝土质量远低于设计抗压强度。水浸条件下混合混凝土抗压强度比普通混凝土抗压强度降低30.82% ~ 32.63%。水坑水平越高,混凝土抗压强度越低。与锤击和UPV试验相比,使用UTM测量的混凝土抗压强度之间存在匹配。UPV试验的锤击试验与UTM试验结果的测量差异百分比分别为10.73%和9.26%与21.79%。关键词:混凝土,底板,配合比设计,水坑,wcr Intesitas hujan yang cuup tinggi juga dapat terjadi paada musim kemarau这是我的第一个梦想,我的梦想,我的梦想,我的梦想,我的梦想。Berbagai macam upaya telah dilakukan untuk mengurangi tinggi genangan air paada saat pengecoran元素子结构,sepperti halnya pondasi telapak(底板)。Genangan air yang terdapat pada daerah pengecoran berpotensi mempengaruhi komposisi adukan khususnya pada factor for air semen (fas)。Hal tersebut dapat mengakibatkan kuat tekan beton (f 'c) berkurang seingga mengakibatkan mutu beton menjadi berkurang。Kajian ini menggunakan dua jenis kondisi pengecoran yaitu: kondisi ker丹kondisi篇genangan空气。空气因子:精液berubah seiring dengan kegiatan pengecoran beton dalam kondisi basah (tergenang air)。Satu buah样品控制telah ditentukan berdasarkan adukan与正常dengan kekuatan karakteristik (f 'c) = 25 MPa。标准pencampuran beton yang digunakan adalah sn -2834-2000 tentang tata cara pembuatan rencana campuran beton normal。样品:样品:样品:akan diuji dengan alat kuat tekan dengan alat kuat tekan dengan dengan dial ekstensometer sehinga dapat diperoleh kurva tegangan-regangan beton berdasarkan variasi as yang diberikan。Berdasarkan hasil penelitianmaka kualitas beton yang dicor dalam kondisi tergenang air jauh lebih rendah dari nilai kuat tekan beton desain, Persentase penurunan kuat tekan beton yang dicor dalam kondisi terendam air berkisar antara 30,82% sampai dengan 32,63% terhadap kuat tekan beton normal, Semakin tinggi genangan air maka Semakin rendah kuat tekan beton, Terdapat kesesaian antara penguan kuat tekan beton menggunakan UTM dengan uji hammer dan UPV,Persentase perbedaan pengukuran里头锤terhadap hasil里头UTM adalah 10,丹9 73%,26% sampai dengan Kualitas混凝土杨dicor dalam kondisi tergenang空气jauh lebih rendah达里语汝来夸tekan混凝土desain, Persentase penurunan夸tekan混凝土杨dicor dalam kondisi terendam空气berkisar安塔拉30日82% sampai dengan 32岁,63% terhadap夸tekan混凝土正常,Semakin丁宜受困genangan空气马卡Semakin rendah夸tekan混凝土,Terdapat kesesaian antara pengukuran kuat tekan beton menggunakan UTM dengan uji hammer dan UPV, Persentase perbedaan penguan uji hammer terhadap hasil uji UTM adalah 10,73% dan 9,26% sampai dengan21,79% untuk uji UPV。Kata kunci: beton, foot plate, genangan, campuran
PENGARUH GENANGAN AIR TERHADAP PENGECORAN BETON IN-SITU
ABSTRACTHigh rainfall intensity maybe occur during the dry season. This can certainly disturb the erection of a building project, especially in a case of construction works requiring dry condition, such in concrete item. Various attempts have been made to reduce the height of the puddle, when mixing the fresh concrete in a frame work of sub-structure elements, e.g. the foot-plate foundation. The puddles in the foundry area potentially affect the composition of the mortar especially in water-cement ratio (wcr). This caused a decrease of compressive strength (f’c) of the concrete then causing the quality decreaseof the concrete. This research used two types of mixed concreteconditions: dry and waterlogged condition. The water cement ratioshould be changed when mixing concrete had been performed in waterlogged condition. One determinedcontrol sample was based on a normal concrete mixture with characteristic strength (f'c) = 25 MPa. The standard of concrete mixing used is SNI-2834-2000 on the mixingprocedure of a normal concrete mixed design. The concrete sampleswere tested using a concrete compressor universal test machine (UTM) than comparedto hammer and Ultra Pulse Velocity (UPV) test.Based on the results of the study, the quality of mixed concrete in waterlogged conditions was much lower than the compressive strength design. The percentage reduction in compressed strength of mixed concrete under water submerged conditions ranged from 30.82% to 32.63% to normal concrete compressive strength. The higher level of puddlecaused the lower compressive strength of the concrete.There was a match between the measurements of concrete compressive strength using UTM comparedto hammer and UPV tests.The percentage differences in measurement of hammer test to UTM test results were 10.73% and 9.26% to 21.79% by the UPV test. Keywords: concrete, foot plate, mix design, puddle, wcr Intesitas hujan yang cukup tinggi juga dapat terjadi pada musim kemarau. Hal ini tentu dapat mengganggu pelaksanaan suatu pekerjaan bangunan, khususnya pekerjaan konstruksi yang telah disyaratkan untuk dikerjakan dalam kondisi kering. Berbagai macam upaya telah dilakukan untuk mengurangi tinggi genangan air pada saat pengecoran elemen sub-structure, seperti halnya pondasi telapak (foot-plate). Genangan air yang terdapat pada daerah pengecoran berpotensi mempengaruhi komposisi adukan khususnya pada faktor air semen (fas). Hal tersebut dapat mengakibatkan kuat tekan beton (f’c) berkurang sehingga mengakibatkan mutu beton menjadi berkurang. Kajian ini menggunakan dua jenis kondisi pengecoran, yaitu: kondisi kering dan kondisi pada genangan air. Faktor air semen berubah seiring dengan kegiatan pengecoran beton dalam kondisi basah (tergenang air). Satu buah sampel kontrol telah ditentukan berdasarkan adukan beton normal dengan kekuatan karakteristik (f’c) = 25 MPa. Standar pencampuran beton yang digunakan adalah SNI-2834-2000 tentang tata cara pembuatan rencana campuran beton normal. Sampel beton akan diuji dengan alat kuat tekan beton yang dilengkapi dengan dial ekstensometer sehingga dapat diperoleh kurva tegangan-regangan beton berdasarkan variasi fas yang diberikan. Berdasarkan hasil penelitianmaka kualitas beton yang dicor dalam kondisi tergenang air jauh lebih rendah dari nilai kuat tekan beton desain, Persentase penurunan kuat tekan beton yang dicor dalam kondisi terendam air berkisar antara 30,82% sampai dengan 32,63% terhadap kuat tekan beton normal, Semakin tinggi genangan air maka semakin rendah kuat tekan beton, Terdapat kesesuaian antara pengukuran kuat tekan beton menggunakan UTM dengan uji hammer dan UPV, Persentase perbedaan pengukuran uji hammer terhadap hasil uji UTM adalah 10,73% dan 9,26% sampai dengan Kualitas beton yang dicor dalam kondisi tergenang air jauh lebih rendah dari nilai kuat tekan beton desain, Persentase penurunan kuat tekan beton yang dicor dalam kondisi terendam air berkisar antara 30,82% sampai dengan 32,63% terhadap kuat tekan beton normal, Semakin tinggi genangan air maka semakin rendah kuat tekan beton, Terdapat kesesuaian antara pengukuran kuat tekan beton menggunakan UTM dengan uji hammer dan UPV, Persentase perbedaan pengukuran uji hammer terhadap hasil uji UTM adalah 10,73% dan 9,26% sampai dengan21,79% untuk uji UPV.Kata kunci: beton, foot plate, genangan, campuran