{"title":"自爱与自我奖励:大学生消费行为的隐藏借口","authors":"Sandra Nadya Tasha Aprillia, Varinia Pura Damaiyanti","doi":"10.52483/ijsed.v3i2.58","DOIUrl":null,"url":null,"abstract":"Penelitian ini dilatar belakangi oleh ketertarikan penulis dalam melihat bagaimana gaya hidup yang menunjukan perilaku konsumtif pada kalangan mahasiswa di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lambung Mangkurat. Penelitian ini memiliki tujuan untuk memahami bagaimana gaya hidup dapat membentuk perilaku konsumtif, di kaji menggunakan teori David Chaney lifestyles dan teori masyarakat konsumsi dari Jean Baudrillard . Chaney mengatakan bahwa pada akhir modernitas semua yang kita miliki akan menjadi budaya tontonan (a culture of spectacle). Semua orang ingin menjadi penonton dan sekaligus ditonton. Ingin melihat tapi sekaligus juga dilihat. Di sinilah gaya mulai menjadi modus keberadaan manusia modern : kamu bergaya maka kamu ada ! kalau kamu tidak bergaya, siap-siaplah untuk dianggap “tidak ada” : diremehkan, diabaikan atau mungkin dilecehkan. Itulah sebabnya mungkin orang sekarang perlu bersolek atau berias diri, dan Baudrillard berasumsi bahwa masyarakat mengkonsumsi suatu barang atau jasa bukan lagi dilihat pada pemenuhan kebutuhan (needs), tetapi lebih kepada pemenuhan hasrat (desire). Metode yang dipakai dalam riset ini adalah pendekatan kualitatif, teknik pemilihan informan snowball sampling dan jumlah informan sebanyak 10 orang. Pengumpulan data dibuat dengan wawancara, dan dikaji menggunakan teknik analsis data dari Miles dan Huberman. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 1) Gaya hidup pada mahasiswa dapat dilihat dari segi penampilan. Mahasiswa ingin selalu berpenampilan menarik untuk menyesuaikan lingkungan dengan selalu mengikuti trend. (2) Faktor yang mendorong perilaku konsumtif pada mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Universitas Lambung Mangkurat antara lain: (a) pengaruh dari lingkungan (b) mengikuti trend (c) self love dan self reward.","PeriodicalId":360116,"journal":{"name":"Indonesian Journal of Sociology, Education, and Development","volume":"62 1","pages":"0"},"PeriodicalIF":0.0000,"publicationDate":"2022-01-01","publicationTypes":"Journal Article","fieldsOfStudy":null,"isOpenAccess":false,"openAccessPdf":"","citationCount":"1","resultStr":"{\"title\":\"Self-Love and Self-Reward: The Hidden Excuse of Consumptive Behavior On College Students\",\"authors\":\"Sandra Nadya Tasha Aprillia, Varinia Pura Damaiyanti\",\"doi\":\"10.52483/ijsed.v3i2.58\",\"DOIUrl\":null,\"url\":null,\"abstract\":\"Penelitian ini dilatar belakangi oleh ketertarikan penulis dalam melihat bagaimana gaya hidup yang menunjukan perilaku konsumtif pada kalangan mahasiswa di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lambung Mangkurat. Penelitian ini memiliki tujuan untuk memahami bagaimana gaya hidup dapat membentuk perilaku konsumtif, di kaji menggunakan teori David Chaney lifestyles dan teori masyarakat konsumsi dari Jean Baudrillard . Chaney mengatakan bahwa pada akhir modernitas semua yang kita miliki akan menjadi budaya tontonan (a culture of spectacle). Semua orang ingin menjadi penonton dan sekaligus ditonton. Ingin melihat tapi sekaligus juga dilihat. Di sinilah gaya mulai menjadi modus keberadaan manusia modern : kamu bergaya maka kamu ada ! kalau kamu tidak bergaya, siap-siaplah untuk dianggap “tidak ada” : diremehkan, diabaikan atau mungkin dilecehkan. Itulah sebabnya mungkin orang sekarang perlu bersolek atau berias diri, dan Baudrillard berasumsi bahwa masyarakat mengkonsumsi suatu barang atau jasa bukan lagi dilihat pada pemenuhan kebutuhan (needs), tetapi lebih kepada pemenuhan hasrat (desire). Metode yang dipakai dalam riset ini adalah pendekatan kualitatif, teknik pemilihan informan snowball sampling dan jumlah informan sebanyak 10 orang. Pengumpulan data dibuat dengan wawancara, dan dikaji menggunakan teknik analsis data dari Miles dan Huberman. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 1) Gaya hidup pada mahasiswa dapat dilihat dari segi penampilan. Mahasiswa ingin selalu berpenampilan menarik untuk menyesuaikan lingkungan dengan selalu mengikuti trend. (2) Faktor yang mendorong perilaku konsumtif pada mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Universitas Lambung Mangkurat antara lain: (a) pengaruh dari lingkungan (b) mengikuti trend (c) self love dan self reward.\",\"PeriodicalId\":360116,\"journal\":{\"name\":\"Indonesian Journal of Sociology, Education, and Development\",\"volume\":\"62 1\",\"pages\":\"0\"},\"PeriodicalIF\":0.0000,\"publicationDate\":\"2022-01-01\",\"publicationTypes\":\"Journal Article\",\"fieldsOfStudy\":null,\"isOpenAccess\":false,\"openAccessPdf\":\"\",\"citationCount\":\"1\",\"resultStr\":null,\"platform\":\"Semanticscholar\",\"paperid\":null,\"PeriodicalName\":\"Indonesian Journal of Sociology, Education, and Development\",\"FirstCategoryId\":\"1085\",\"ListUrlMain\":\"https://doi.org/10.52483/ijsed.v3i2.58\",\"RegionNum\":0,\"RegionCategory\":null,\"ArticlePicture\":[],\"TitleCN\":null,\"AbstractTextCN\":null,\"PMCID\":null,\"EPubDate\":\"\",\"PubModel\":\"\",\"JCR\":\"\",\"JCRName\":\"\",\"Score\":null,\"Total\":0}","platform":"Semanticscholar","paperid":null,"PeriodicalName":"Indonesian Journal of Sociology, Education, and Development","FirstCategoryId":"1085","ListUrlMain":"https://doi.org/10.52483/ijsed.v3i2.58","RegionNum":0,"RegionCategory":null,"ArticlePicture":[],"TitleCN":null,"AbstractTextCN":null,"PMCID":null,"EPubDate":"","PubModel":"","JCR":"","JCRName":"","Score":null,"Total":0}
Self-Love and Self-Reward: The Hidden Excuse of Consumptive Behavior On College Students
Penelitian ini dilatar belakangi oleh ketertarikan penulis dalam melihat bagaimana gaya hidup yang menunjukan perilaku konsumtif pada kalangan mahasiswa di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lambung Mangkurat. Penelitian ini memiliki tujuan untuk memahami bagaimana gaya hidup dapat membentuk perilaku konsumtif, di kaji menggunakan teori David Chaney lifestyles dan teori masyarakat konsumsi dari Jean Baudrillard . Chaney mengatakan bahwa pada akhir modernitas semua yang kita miliki akan menjadi budaya tontonan (a culture of spectacle). Semua orang ingin menjadi penonton dan sekaligus ditonton. Ingin melihat tapi sekaligus juga dilihat. Di sinilah gaya mulai menjadi modus keberadaan manusia modern : kamu bergaya maka kamu ada ! kalau kamu tidak bergaya, siap-siaplah untuk dianggap “tidak ada” : diremehkan, diabaikan atau mungkin dilecehkan. Itulah sebabnya mungkin orang sekarang perlu bersolek atau berias diri, dan Baudrillard berasumsi bahwa masyarakat mengkonsumsi suatu barang atau jasa bukan lagi dilihat pada pemenuhan kebutuhan (needs), tetapi lebih kepada pemenuhan hasrat (desire). Metode yang dipakai dalam riset ini adalah pendekatan kualitatif, teknik pemilihan informan snowball sampling dan jumlah informan sebanyak 10 orang. Pengumpulan data dibuat dengan wawancara, dan dikaji menggunakan teknik analsis data dari Miles dan Huberman. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa 1) Gaya hidup pada mahasiswa dapat dilihat dari segi penampilan. Mahasiswa ingin selalu berpenampilan menarik untuk menyesuaikan lingkungan dengan selalu mengikuti trend. (2) Faktor yang mendorong perilaku konsumtif pada mahasiswa Fakultas Ilmu Sosial Universitas Lambung Mangkurat antara lain: (a) pengaruh dari lingkungan (b) mengikuti trend (c) self love dan self reward.